KEHAMILAN
12 Alat Kontrasepsi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya, Bunda Perlu Tahu
Annisa Afani | HaiBunda
Senin, 14 Sep 2020 15:34 WIBMemiliki anak menjadi keinginan suami istri. Namun, ada beberapa alasan yang membuat suami istri untuk menunda kehamilan dengan cara menggunakan alat kontrasepsi.
Alat kontrasepsi tersedia dengan banyak jenis. Beberapa jenis lebih efektif dibanding yang lain pada beberapa orang.
Apa itu kontrasepsi?
Kontrasepsi memiliki tujuan untuk mencegah kehamilan. Seorang wanita bisa hamil jika sperma pria mencapai salah satu sel telur (ovum). Mengutip NHS, kontrasepsi ini bekerja dengan cara:
- Memisahkan sel telur dengan sperma
- Menghentikan produksi sel telur
- Menghentikan bergabungnya sperma dan sel telur yang menempel pada lapisan lahir
Jenis alat kontrasepsi
Nah, jika Bunda dan Ayah ingin menggunakan alat kontrasepsi, sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh calon pemakainya. Selain itu, perlu diketahui bahwa setiap alat kontrasepsi memiliki kelebihan serta kekurangan.
Mengutip laman Queensland Government dan WebMD, berikut beberapa jenis alat kontrasepsi yang dapat menjadi pilihan, di antaranya:
1. Kondom
Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi paling populer, Bunda. Metode kontrasepsi ini dapat digunakan dengan bebas, dan mudah dibawa ke mana saja.
Penggunaan kondom pada pria mudah, Bunda. Cukup dengan mengenakannya untuk menutupi penis sebagai penghalang fisik agar sperma yang dikeluarkan tidak masuk ke dalam vagina.
Sedangkan kondom bagi wanita, alat ini dipasang ke dalam vagina tepat sebelum berhubungan seks. Berdasarkan penggunaan umum, kondom wanita tidak seefektif kondom pria dan mungkin perlu sedikit latihan untuk membiasakannya.
- Kelebihan
Ini adalah perlindungan terbaik terhadap penyakit menular seksual (IMS), dapat digunakan sesuai sebebasnya, dan tak berpengaruh pada hormon.
- Kekurangan
Beberapa kekurangannya bisa robek atau lepas saat berhubungan seks jika tidak digunakan dengan benar, serta menimbulkan reaksi alergi bagi sebagian orang.
2. Obat kontrasepsi
Obat ini berbentuk tablet kecil yang diminum sekali sehari, Bunda. Pil kontrasepsi ini alat kontrasepsi yang paling sering digunakan oleh wanita.
Terdapat beberapa jenis pil yang bisa dipilih sesuai kondisi diri, yakni pil gabungan dengan kandungan estrogen dan progestin dan pil mini yang hanya mengandung satu hormon progestin.
- Kelebihan
Sangat efektif bila digunakan dengan benar, tidak mengganggu aktivitas seks, dan dapat mengurangi nyeri menstruasi
- Kekurangan
Minum pil ini tidak boleh terlupa karena bisa membuatnya tak bekerja dengan efektif, tidak melindungi dari infeksi menular seksual (IMS), dan dapat menyebabkan wajah berjerawat.
3. Intrauterine device (IUD)
Alat ini berukuran kecil berbentuk huruf T, Bunda. Terbuat dari bahan yang mengandung hormon progesteron atau plastik dan tembaga. Alat ini dipasang dalam rahim wanita oleh penyedia tim medis yang terlatih.
IUD merupakan alat kontrasepsi berjangka panjang dan dapat bertahan selama tiga hingga 10 tahun tergantung pada jenisnya.
"Memakai IUD cukup aman dan hampir 100 persen efektif dalam mencegah kehamilan, jadi Anda akan menilai ini metode yang tepat bagi banyak orang," kata Lauren Hartman, MD, peneliti klinis di UCSF Department of Pediatrics dikutip dari UCSF.
- Kelebihan
IUD yang mengandung tembaga hingga 99 persen dinilai efektif melindungi dari kehamilan.
- Kekurangan
Pada enam bulan pertama penggunaannya, wanita akan mengalami perdarahan dan bercak secara tidak teratur, membutuhkan bantuan orang yang berpengalaman untuk memasang dan melepas, serta tidak melindungi dari IMS.
4. Implan kontrasepsi
Dalam metode ini, alat yang mirip dengan batang kecil dan fleksibel ini ditempatkan di bawah kulit di lengan atas wanita untuk melepaskan hormon progesteron. Hormon tersebut berfungsi menghentikan ovarium melepaskan sel telur dan mengentalkan lendir serviks sehingga sperma sulit masuk ke dalam rahim.
Implan ini membutuhkan prosedur kecil menggunakan anestesi lokal untuk memasang dan melepaskannya. Penggunaan alat implan ini juga dapat bertahan dan diganti setelah tiga tahun.
- Kelebihan
Sangat efektif, tidak mengganggu aktivitas seks, dan dapat bertahan lama.
- Kekurangan
Memerlukan bantuan orang terlatih untuk pemasangan dan pelepasan, terkadang bisa terjadi perdarahan secara tidak teratur pada awal pemakaian, serta tidak bisa melindungi dari IMS.
5. Suntikan kontrasepsi
Suntikan kontrasepsi ini mengandung versi sintetis dari hormon progesteron, Bunda. Untuk penggunaannya, kontrasepsi ini disuntikkan ke bokong wanita atau lengan atas. Selama 12 minggu berikutnya, hormon perlahan dilepaskan ke aliran darah.
- Kelebihan
Injeksi atau penyuntikan ini dapat berlangsung hingga tiga bulan, sangat efektif, dan tidak mengganggu aktivitas seks.
- Kekurangan
Penyuntikan dapat menyebabkan menstruasi terganggu atau pendarahan tidak teratur, membutuhkan pencatatan seberapa lama pemakaiannya, serta tak dapat melindungi dari IMS.
6. Pil kontrasepsi darurat ('Morning After')
Nah, pil darurat ini dapat digunakan setelah berhubungan seks jika tidak menggunakan kontrasepsi, atau karena kondom yang rusak saat berhubungan seks, Bunda.
- Kelebihan
Meskipun kadang disebut pil 'morning after', sebenarnya pil ini masih tetap efektif hingga lima hari setelah berhubungan seks tanpa kondom. Namun jika semakin cepat digunakan, maka semakin efektif pula kerjanya.
Bila pil ini diminum dalam tiga hari pertama setelah berhubungan seks, efektivitas pencegahan kehamilan ini bisa mencapai 85 persen.
- Kekurangan
Efek samping yang umum dari kontrasepsi darurat ini ialah mual, muntah dan menstruasi berikutnya mungkin akan terjadi lebih awal atau bahkan. Selain itu, pil ini pun tak dapat melindungi dari IMS ya, Bunda.
7. Cincin kontrasepsi
Metode ini menggunakan cincin plastik fleksibel yang terus-menerus melepaskan hormon di vagina. Alat ini akan diletakkan di vagina selama tiga minggu, kemudian dapat dilepaskan sendiri.
Untuk pemakaian selanjutnya, perlu memberi jeda waktu selama satu minggu setelah pelepasan sebelumnya, Bunda. Cincin ini bekerja dengan melepaskan hormon estrogen dan progesteron. Ini sama seperti yang terjadi pada pil kontrasepsi oral kombinasi, tetapi dengan dosis yang lebih rendah.
- Kelebihan
Dapat memasang dan melepaskannya dengan sendiri, memiliki sedikit efek samping, mengontrol siklus menstruasi dan membuat kesuburan kembali normal dengan cepat saat cincin dilepas.
- Kekurangan
Alat ini tidak cocok bagi wanita yang tidak bisa menggunakan kontrasepsi mengandung hormon estrogen, harus ingat waktu penggantian, dan tidak melindungi dari IMS.
8. Diafragma
Alat kontrasepsi diafragma ini berbentuk kubah silikon kecil yang lembut dan ditempatkan di dalam vagina untuk halangi sperma masuk rahim. alat ini bekerja untuk dengan membentuk penghalang fisik antara sperma pria dan sel telur wanita, seperti kondom.
Diafragma harus tetap di tempatnya setidaknya enam jam setelah berhubungan seks. Setelah enam setelah berhubungan seks, maka alat ini perlu untuk dikeluarkan dan dibersihkan.
- Kelebihannya
Dapat menggunakannya beberapa kali secara berulang, serta dapat bertahan hingga dua tahun dalam perawatan yang tepat.
- Kekurangan
Menggunakan diafragma membutuhkan latihan dan mengingat waktu kapan dimasukkannya. Diafragma bekerja dengan cukup baik jika digunakan dengan benar, tetapi tidak sebaik pil, implan kontrasepsi, atau IUD.
9. Spons kontrol kelahiran
Alat kontrasepsi ini terbuat dari busa, mengandung spermisida dan dapat dipakai 24 jam sebelum berhubungan seks, Bunda.
- Kelebihan
Tanpa resep, dapat bekerja langsung efektif.
- Kekurangan
Bisa sulit untuk dipasang sendiri, tidak melindungi dari IMS, dan tak dapat digunakan selama menstruasi.
10. Vasektomi
Selain menggunakan kondom, teknik vasektomi adalah satu-satunya pilihan KB untuk pria. Melalui pembedahan, dokter akan menutup vas deferens, yakni tabung yang menjadi jalur datangnya sperma dari testis. Cara ini dapat mencegah pelepasan sperma, namun tidak mempengaruhi ejakulasi.
- Kelebihan
Permanen, lebih murah daripada ligasi tuba, hampir 100 persen efektif.
- Kekurangan
Memerlukan pembedahan, tidak langsung efektif, dan mungkin tidak dapat dikembalikan seperti semula.
11. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan proses menghilangkan sepenuhnya kemampuan tubuh untuk bereproduksi. Cara ini dilakukan dengan operasi invasi terbuka atau minimal.
Metode kontrasepsi ini permanen dan cocok untuk orang yang yakin tidak ingin memiliki anak atau menambahnya lagi. Sterilisasi tersedia untuk wanita dan pria dan dilakukan di rumah sakit dengan anestesi umum.
Jika Bunda berpikir tentang sterilisasi, maka hal ini perlu untuk dibicarakan dengan dokter terlebih dahulu, ya. Beritahu juga pada dokter alasan apa yang melandasi untuk melakukan sterilisasi.
12. Ligasi tubal
Hampir sama seperti sterilisasi, cara ini membuat tubuh tak lagi mampu untuk bereproduksi secara permanen. Untuk melakukannya, saluran atau tuba yang menjadi jalur sel telur keluar akan ditutup dengan cara diikat.
- Kelebihan
Permanen, dan hampir 100 persen efektif.
- Kekurangan
Memerlukan pembedahan, mungkin tidak dapat dikembalikan seperti awal, dan memerlukan biaya yang mahal.
Bagaimana mengetahui alat kontrasepsi yang cocok?
Metode atau alat kontrasepsi yang berbeda cocok untuk orang yang berbeda. Mungkin saja metode atau alat kontrasepsi tertentu cocok bagi orang lain, namun belum tentu cocok untuk Bunda dan Ayah.
Baca Juga : Sudah Pakai IUD, Kenapa Masih Bisa Hamil? |
Ada baiknya, Bunda maupun Ayah berkonsultasi kepada dokter untuk menentukan alat kontrasepsi yang tepat. Sebab, pilihan alat kontrasepsi bisa berubah tergantung usia, hingga kesehatan Ayah dan Bunda.
Perawat atau dokter akan menanyakan tentang kesehatan Bunda, Ayah dan keluarga, sehingga mereka bisa merekomendasikan jenis alat kontrasepsi yang paling aman digunakan untuk mencegah kehamilan.
Bunda, simak juga yuk cara aman cegah kehamilan bagi ibu menyusui dalam video berikut ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Bunda, Ini 2 Cara Cegah Kehamilan Usai Berhubungan Seks Tanpa Kontrasepsi
KB Implan, Ketahui Keuntungan & Kekurangan Yuk Bun!
Metode Kontrasepsi yang Tepat untuk Tunda Kehamilan di Masa Pandemi
Ibu Ini Sempat Koma Akibat Salah Pasang IUD
TERPOPULER
Cerita Artis Shezy Idris Jadi Single Parent, Kini Jualan Donat & Baju Demi Anak
Denada Ajak Sang Putri Aisha Pulang ke Indonesia Pertama Kali Usai 6 Th di Singapura
Kisah WNI Jadi Guru di Jepang, Sempat Insecure karena Merasa Muridnya Jauh Lebih Pintar
Kapan Anak Tak Perlu Lagi Diantar Sekolah? Ini Kata Pakar
Kopi Decaf Lebih Aman untuk Ibu Hamil, Benarkah?
REKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Sunscreen untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Bagus
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Calming Cream untuk Bantu Redakan Kembung hingga Kolik Anak
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sabun Bayi Cair yang Bagus dan Aman, Pilihan Terbaik untuk Si Kecil
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sepatu Sekolah Terbaik yang Bagus dan Awet
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Susu untuk Kecerdasan Otak Anak Usia 12 Tahun
ZAHARA ARRAHMATERBARU DARI HAIBUNDA
Cerita Artis Shezy Idris Jadi Single Parent, Kini Jualan Donat & Baju Demi Anak
Kopi Decaf Lebih Aman untuk Ibu Hamil, Benarkah?
Kapan Anak Tak Perlu Lagi Diantar Sekolah? Ini Kata Pakar
Kisah WNI Jadi Guru di Jepang, Sempat Insecure karena Merasa Muridnya Jauh Lebih Pintar
Jenis MPASI Ini Ternyata Bantu Perkembangan Otak & Cegah ADHD Anak, Ini Penjelasannya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Istri Presiden Macron Jawab Isu Transgender
-
Beautynesia
Ini Durasi Pilates Terbaik yang Dapat Membakar Kalori untuk Turunkan BB
-
Female Daily
HMNS Luncurkan Parfum yang Aromanya Terinspirasi dari ‘Sore: Istri dari Masa Depan’!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Gaya Aktor Wang Yibo Curi Atensi di Show Chanel, Pakai Koleksi Baju Wanita
-
Mommies Daily
Waspada Beras Oplosan! Ini Ciri-Ciri dan Cara Memilih Beras yang Aman untuk Keluarga