KEHAMILAN
Hati-hati Toksoplasma pada Ibu Hamil, Begini Cara Mencegahnya
Annisa Afani | HaiBunda
Senin, 05 Oct 2020 16:26 WIBToksoplasmosis atau infeksi toksoplasma merupakan salah satu infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii, Bunda. Biasanya, parasit ini dapat ditemukan dalam usus beberapa hewan, termasuk kucing dan babi.
Seseorang bisa tertular toksoplasma, mengutip HealthLink British Columbia, jika mengonsumsi daging yang belum sepenuhnya matang atau beku, berkebun di pasir atau tempat kotoran kucing yang terinfeksi dan meninggalkan kotoran, dan mengganti kotak kotoran kucing yang terinfeksi karena kucing yang terinfeksi menularkan lewat kotorannya. Selain itu, mengonsumsi makanan apapun yang telah tersentuh dengan kotoran kucing.
Baca Juga : Kenali Tanda Infeksi Setelah Persalinan Caesar |
Apabila seorang wanita terkena infeksi ini, maka dapat menyebabkan terbentuknya kista di tubuh, seperti pada otak, otot maupun jantung. Namun jika sistem kekebalannya baik, kemungkinan tidak akan menyebabkan masalah.
Toksoplasma mungkin cenderung bermasalah pada orang dengan sistem kekebalan yang tidak sepenuhnya baik karena masalah kesehatan, seperti HIV, kanker atau pengobatan kanker. Ini juga bisa berbahaya bagi bayi di dalam kandungan karena ibu hamil yang terinfeksi toksoplasma bisa menularkannya kepada bayinya.
Gejala terkena toksoplasma
Jika seseorang terkena toksoplasma, mungkin akan merasakan gejala seperti sedang flu atau mungkin tidak merasa sakit sama sekali. Kebanyakan orang yang terkena infeksi bahkan tidak tahu bahwa mereka mengidapnya.
Meski demikian, berikut beberapa gejala yang mungkin dirasakan orang yang terkena toksoplasma:
- Kelenjar getah bening yang membengkak
- Nyeri otot
- Kelelahan
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Ruam kulit
Potensi resiko toksoplasma selama kehamilan
Jika seorang ibu hamil terinfeksi toksoplasma pertama kali selama kehamilan, maka resiko pada bayi sangat bergantung kapan ibu terinfeksi. Mengutip dari NHS, berikut ini kemungkinannya:
1. Jika terinfeksi toksoplasma pada tahap awal kehamilan, maka risiko keguguran akan meningkat. Namun sangat jarang terjadi, kecuali bagi ibu hamil yang kekebalan tubuhnya sangat rendah. Jika itu terjadi, berpotensi menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti kelahiran mari atau cacat lahir namun ini jarang terjadi.
2. Infeksi di kemudian hari dalam kehamilan lebih mungkin menyebar ke bayi. Misalnya, jika Bunda terinfeksi pada masa pembuahan, kemungkinan kurang dari 5 persen bayi akan mengembangkan infeksi.
Sementara jika terinfeksi selama trimester ketiga kehamilan, risiko bayi terinfeksi sekitar 65 persen. Namun risiko janin rusak lebih kecil karena perkembangan janin sebagian besar telah terjadi pada trimester ini.
"Meskipun beresiko kecil bagi Anda, Anda dapat menularkan infeksi tersebut kepada bayi yang belum lahir dengan konsekuensi serius yang mencakup penyakit parah atau kematian," Kata Dr. Laura E. Riley, MD, spesialis kedokteran janin, dikutip dari Parents.
Jika ibu hamil tahu bahwa dirinya menderita infeksi toksoplasma, maka dokter akan melihat apakah infeksi toksoplasma yang diidap telah menular ke bayi atau belum. Untuk itu, dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa cara untuk memastikannya lewat:
USG
Pemeriksaan dengan ultrasonografi atau USG Ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar melihat kondisi bayi. Jika positif terinfeksi pada bayi, maka salah satu ciri yang dapat dilihat yaitu dengan adanya penumpukan cairan di otak.
Amniocentesis
Cara ini dilakukan dokter dengan memakai jarum panjang dan tipis untuk mengambil sedikit cairan dari kantung ketuban. Selanjutnya, cairan tersebut akan diuji untuk mengetahui adanya tanda-tanda infeksi. Hal ini pun dapat dilakukan bila usia kandungan sudah mencapai 15 minggu.
Pengobatan dan pencegahan toksoplasma
Untuk ibu hamil yang bayinya belum terinfeksi, dokter mungkin meresepkan antibiotik yang disebut spiramisin. Namun jika bayi juga ikut terinfeksi atau kemungkinan besar akan terinfeksi, maka dokter mungkin merekomendasikan sulfadiazin dan pirimetamin bila usia kandungan sudah 16 minggu.
Selain itu, dokter akan terus mengawasi bayi dengan cermat. Hal ini bertujuan untuk mencari tanda-tanda masalah lainnya yang mungkin akan muncul.
Sementara itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terkena toksoplasma, seperti:
1. Bersihkan tangan, meja, talenan, peralatan, dan peralatan makan secara menyeluruh dengan air hangat dan sabun setelah menyiapkan daging mentah, buah-buahan atau sayuran.
2. Pastikan makanan dimasak dengan matang sempurna. Cuci buah dan sayuran menggunakan air bersih.
3. Hindari minum sesuatu dengan kandungan susu kambing yang tidak dipasteurisasi.
4. Kenakan sarung tangan saat berkebun, menanam bunga atau sayuran, dan bersentuhan dengan tanah yang berpotensi menjadi sumber kontaminasi.
Nah, jika Bunda memiliki atau menyukai kucing, maka ada beberapa tips demi mencegah paparan infeksi toksoplasma, seperti dikutip dari WebMD dan Alpenlofts:
1. Hindari membuang kotoran kucing sendiri jika memungkinkan.
2. Pakai sarung tangan jika harus membuangnya sendiri.
3. Cuci tangan segera setelah membuang kotoran kucing.
4. Tutupi kotak kotoran di luar rumah.
5. Minta tolong anggota keluarga lain untuk membuang kotoran kucing.
6. Buang kotoran kucing setiap hari karena parasit paling menular dalam kotoran yang baru saja dibersihkan setidaknya selama lima hari pertama.
7. Setelah selesai membersihkannya, rebus sekop kotoran yang digunakan dalam air panas selama 5 menit.
8. Kurung kucing di dalam rumah selama kehamilan.
9. Jauhkan kucing dari tempat makanan yang disiapkan.
10. Beri kucing makanan kering karena makanan basah bisa mengandung daging mentah atau setengah matang, sehingga sangat berisiko.
11. Jangan memegang kucing-kucing liar.
Bunda, simak juga cara cegah infeksi saluran kemih pada bayi dalam video berikut
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Bahaya Bulu Kucing untuk Ibu Hamil, Ketahui Cara Menghindarinya Bun
Bumil Pecinta Kucing, Waspada Terpapar Kotoran & Bulu karena Bisa Picu Keguguran
Cara Tetap Aman dan Terhindar dari Infeksi Toxoplasma pada Ibu Hamil
Kenali 5 Ciri-Ciri Virus Tokso dan Penyebab Bumil Bisa Terpapar
TERPOPULER
Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya
Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini
Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi
Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia
Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari
Potret Jo Yuri, Pemeran Player 222 di Squid Game yang Aslinya Mantan Member Girlgroup
Terpopuler: Deretan Artis Indonesia Ganti Profesi saat Pindah ke Luar Negeri
Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS
Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Terungkap, Pacar Berondong Olla Ramlan Diduga Teuku Ryan
-
Beautynesia
8 Kebiasaan Baik yang Perlu Dilakukan Kalau Ingin Punya Kulit Sehat dan Glowing
-
Female Daily
Mulai Menjamur, Body Mist Diprediksikan Bakal Jadi Tren di Tahun 2025!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Tren Kuku Terinspirasi dari Ikan Sarden yang Dipopulerkan Gen Z
-
Mommies Daily
Cara Efektif Menegur Anak dalam 1 Menit ala dr. Aisah Dahlan, Orangtua Harus Coba