kehamilan
5 Teknik Melahirkan, Bunda Perlu Tahu Nih
Sabtu, 12 Dec 2020 20:48 WIB
Setiap ibu berhak memilih jalan persalinan yang dikehendakinya. Beberapa pilihan melahirkan pun mengikuti dengan perkembangan teknologi, sehingga proses persalinan jadi semakin variatif dan canggih.
Ibu manapun tentunya menginginkan cara melahirkan yang nyaman dan aman. Apalagi, persalinan memang akan menghadirkan rasa sakit yang sulit untuk dihindari.
Teknologi mungkin hanya akan memberikan keringanan untuk meminimalisir rasa sakit yang muncul saat persalinan. Tapi faktanya, banyak ibu yang tak bisa menahan rasa sakit saat proses melahirkan.
"Sejumlah besar wanita ingin menghindari rasa sakit. Beberapa diantaranya tidak menyukai rasa sakit saat melahirkan," ujar Walsh seorang bidan senior dan profesor kebidanan di Nottingham University, seperti dikutip dari laman Guardian.
Diutarakan Walsh bahwa sesungguhnya nyeri dalam persalinan merupakan hal yang bermanfaat dan tidak perlu ditakutkan. Karena, proses yang menyakitkan tersebut akan memberikan kekuatan pada ibu, seperti mempersiapkan ibu untuk tanggung jawab mengasuh bayi yang baru lahir. Jadi, harus lebih banyak wanita bersiap menahan rasa sakit, tambahnya.
Baca Juga : 4 Tanda Pasti Ibu Hamil Akan Segera Melahirkan |
Melansir Mayo Clinic, teknologi medis yang terus berkembang memang telah membuat cara ibu melahirkan menjadi pengalaman yang penuh kenyamanan dan aman. Tren persalinan dengan lingkungan yang lebih seperti rumah di rumah sakit pun meningkat.
Banyak rumah sakit menawarkan kamar bersalin yang nyaman yang diubah menjadi ruang bersalin yang canggih sehingga kelahiran menjadi lebih ideal dan berkesan. Para ibu pun jadi lebih nyaman melewati proses melahirkan meski rasa sakit tetap dirasakannya.
Bunda ingin mencari pertimbangan mengenai teknik dan jalan persalinan, berikut ini beberapa cara ibu melahirkan yang dapat menjadi referensi:
1. Persalinan pervaginam
Dalam persalinan pervaginam, bayi lahir melalui jalan lahir. Sulit untuk mengetahui kapan tepatnya waktu melahirkan. Tetapi, kebanyakan ibu melahirkan sekira usia kehamilan 38-41 minggu.
2. Persalinan caesar
Tentu saja, kita semua tahu bahwa tidak semua kelahiran terjadi sesuai rencana. Ketika komplikasi muncul, metode persalinan lain tersedia seperti operasi caesar.
Operasi caesar adalah cara persalinan bayi melalui sayatan bedah di perut dan rahim ibu. Dalam keadaan tertentu, operasi caesar dijadwalkan sebelumnya. Dalam beberapa kondisi operasi caesar ditempuh sebagai respons terhadap komplikasi yang tak terduga.
3. VBAC
Kelahiran pervaginam setelah operasi caesar dimungkinkan dalam banyak kasus. Faktanya, diperkirakan 75 persen wanita yang mencoba VBAC berhasil melahirkan melalui vagina.
Tetapi, perlu diingat bahwa VBAC tidak cocok untuk semua orang. Terkadang, komplikasi kehamilan atau kondisi yang mendasari mencegah kemungkinan keberhasilan VBAC. Banyak rumah sakit tidak menawarkan VBAC karena mereka tidak memiliki staf atau sumber daya manusia untuk menangani operasi caesar darurat.
4. Ekstraksi vakum
Ini merupakan prosedur yang terkadang dilakukan selama persalinan pervaginam. Selama ekstraksi vakum, tim medis akan menggunakan vakum ke kepala bayi untuk memandu bayi keluar ke jalan lahir.
5. Forsep
Persalinan forsep merupakan jenis persalinan pervaginam operatif. Terkadang, jenis ini diperlukan selama persalinan pervaginam. Dalam persalinan forsep, tim medis akan menggunakan forsep (alat berbentuk seperti sendok besar atau penjepit) ke kepala bayi untuk membantu bayi keluar dari jalan lahir.
Nah, itulah beberapa cara ibu melahirkan yang bisa menjadi referensi. Semoga membantu informasinya ya, Bunda.
Bunda, ternyata dokter Reisa merasa 'sengsara' nih, Bunda, setelah melahirkan caesar. Klik videonya ya:

