Bunda, Begini Panduan Berpuasa untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Ramadhan segera tiba, Bunda. Umat Muslim akan kembali dihadapkan dengan ibadah puasa. Ibadah yang hukumnya wajib ini akan dilakukan selama satu bulan penuh. Lalu bagaimana dengan ibu hamil dan menyusui?

Banyak orang bertanya-tanya mengenai kewajiban berpuasa bagi wanita hamil dan menyusui. Kemudian apabila tidak diwajibkan berpuasa, bagaimana mereka dapat mengganti puasa yang telah dilewati.

Perlu diketahui bahwa Islam merupakan agama yang indah dan tidak pernah mempersulit umatnya. Ada beberapa golongan orang yang tidak diwajibkan berpuasa, seperti orang sakit, musafir, wanita hamil dan menyusui.

Bunda yang tidak bisa menjalani puasa di bulan Ramadhan dapat menggantinya dengan meng-qadha atau mengganti puasa di kemudian hari. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengganti puasa tersebut.

HaiBunda telah melakukan bincang-bincang dengan Ustazah Lailatis Syarifah, Lc., M.Ag., dalam sesi HaiBunda Live pada Selasa, 6 April 2021 pukul 13.30 WIB. Disiarkan eksklusif di akun Instagram @haibundacom, Ustaza Lailatis membahas tuntunan berpuasa bagi wanita hamil dan menyusui.

Bunda, simak tuntunan puasa Ramadhan untuk wanita hamil dan menyusui di bawah ini ya.

1. Bolehkah tidak berpuasa?

Dijelaskan Ustazah Aisyiyah, Lailatis Syarifah, Lc., M.Ag., Islam adalah agama yang memudahkan. Ia menuturkan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kemudahan bagi hamba-Nya dalam menjalankan ibadah. Termasuk ketika berpuasa di bulan Ramadhan.

Lailatis menyebutkan, wanita hamil dan menyusui tidak diwajibkan berpuasa karena sedang memberi nutrisi pada janin yang dikandung atau anak yang disusui. Namun bukan berarti mereka tidak dibolehkan berpuasa.

Bunda masih boleh berpuasa jika kondisi tubuh menyanggupi. Pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan atau ahli kesehatan. Wanita hamil dan menyusui tidak boleh kekurangan nutrisi karena sangat dibutuhkan oleh buah hati.

"Asalkan ahli kesehatan menyatakan nutrisinya cukup, silakan berpuasa. Tapi jika dokter bilang belum cukup nutrisinya lebih baik jangan. Lalu jika Bunda tidak kuat itu juga tidak apa-apa tidak berpuasa," kata Ustazah Lailatis.

Selain wanita hamil dan menyusui, Bunda yang sedang mengikuti program hamil juga disarankan untuk berkonsultasi dengan pakar nutrisi untuk menentukan program apa yang cocok dilakukan di bulan puasa.

Simak juga ketentuan mengganti puasa Ramadhan untuk wanita hamil dan menyusui di halaman selanjutnya.

Bunda, jangan lupa saksikan video resep coconut blue Ramadhan untuk menu buka puasa di bawah sini:

[Gambas:Video Haibunda]

BERPUASA DI KEMUDIAN HARI

Cute and lovely pregnant Muslim woman and her Muslim friend, spending the time together on a city street.

Ilustrasi ibu hamil/ Foto: Getty Images

2. Diganti dengan puasa

Bunda yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan dapat menggantinya dengan berbagai cara, mulai dari meng-qadha hingga fidyah. Mereka yang tidak mampu bersedekah dapat melakukan puasa di kemudian hari. Begitu juga dengan sebaliknya, Bunda.

"Mereka diperbolehkan meninggalkan puasa jika tidak mampu. Nantinya, cara mengganti puasa yang ditinggalkan bisa dengan meng-qadha atau membayar fidyah," ujar Ustazah Lailatis.

Ketika membayar puasa dengan puasa, Bunda dapat melakukannya kapan saja asalkan bukan di waktu yang haram untuk berpuasa. Hari tersebut antara lain Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha dan hari Tasryik. Jika lupa dengan jumlah utang puasa, Bunda dapat memperkirakannya dengan mengambil jumlah terbesar.

"Bisa menggunakan puasa Senin-Kamis selang seling, kita usaha terus di setiap tahun. Kalau tahun ini tidak selesai, bisa lanjut tahun depan. Tidak ada kewajiban membayar double di tahun depan. Bayar sesuai jumlah hutang puasa saja," jelasnya.

Lailatis menjelaskan, tidak ada batasan seseorang untuk membayar puasa. Meng-qadha tidak dibatasi oleh tahun. Ia juga bercerita bagaimana Aisyah, istri Rasulullah SAW kerap menunda membayar puasa hingga bulan Sya'ban karena sibuk mendampingi sang suami.

"Beliau sangat menghargai keberadaan Rasulullah, sibuk mendampingi sehingga jarang bisa mengganti puasa. Artinya tidak harus disegerakan namun jangan ditunda-tunda. Tapi ketika terlambat dua tahun, bukan berarti diganti dua kali lipat. Ganti sesuai jumlah yang kita tinggalkan," kata Lailatis.

Klik halaman berikutnya ya, Bunda.

BOLEH BAYAR SEDEKAH

Ilustrasi ibu hamil/ Foto: iStock

3. Diganti dengan fidyah

Bunda yang tidak mampu berpuasa juga dapat menggantinya dengan membayar fidyah. Cara ini bisa dilakukan per harinya di bulan Ramadhan ketika kita tidak berpuasa. Atau, Bunda juga bisa mengumpulkannya dan dibayar setelah bulan Ramadhan.

Membayar fidyah juga dapat dilakukan dengan berbagai bentuk. Bunda bisa memilih mana metode paling baik, mulai dari bahan makanan, makanan matang, atau uang sejumlah harga makanan yang biasa dikonsumsi per harinya.

"Fidyah boleh dibagikan ke orang yang membutuhkan. Bisa diberikan ke satu orang miskin untuk tiga puluh hari atau ke tiga puluh orang miskin sekaligus. Biasanya Bunda sehari kalau sekali makan rata-rata berapa? Kalau misalkan Rp 10 ribu per porsi, dikali tiga. Jatahnya jadi Rp 30 ribu," jelasnya.

Fidyah dapat dibagikan kepada para tuna wisma, anak yatim atau siapa saja yang membutuhkan. Jika ada saudara yang juga merupakan anak yatim, akan lebih bagus diberikan sebagai prioritas.

"Saudara yang merupakan anak yatim memiliki 2 hak sekaligus, yakni sebagai saudara dan hak sebagai orang tidak mampu. Apalagi kalau dia juga tinggal serumah atau di lingkungan sekitar sebagai tetangga kita," tutur Lailatis