KEHAMILAN
Bunda, Kenali Yuk Penyebab Kram Perut di Tiap Trimester Kehamilan
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Sabtu, 17 Apr 2021 17:21 WIBKram perut selama kehamilan bisa terjadi di tiap trimester, Bunda. Kondisi ini sering bikin para Bunda khawatir, apalagi bila terjadi terus-menerus.
Kebanyakan kram perut sebenarnya tidak berbahaya untuk kehamilan. Kram dapat terjadi karena respons rahim terhadap kehamilan.
"Rahim adalah otot sehingga jika dia berkontraksi, maka akan terasa seperti kram," kata Puritz, dilansir Parents.
Meski begitu, Bunda perlu mengetahui dengan pasti kapan kram terjadi ya. Ada kondisi di mana kram perut di dikatakan normal dan tidak lho.
Misalnya, kram perut di awal kehamilan yang normal biasanya bukan tanda keguguran. Kram ini akan terasa seperti nyeri atau sakit di selangkangan atau daerah vagina.
Kram normal
Di trimester pertama, tubuh Bunda sedang mempersiapkan bayi yang tumbuh dalam kandungan. Perubahan ini dapat menyebabkan kram dan masih dianggap normal.
Mengutip Very Well Family, kram perut ini biasanya ringan dan hanya sementara. Kram akan terasa di perut bagian bawah atau punggung bawah. Rasa nyerinya mungkin akan mirip dengan kram menstruasi, Bunda.
Kram di awal kehamilan dapat pula terjadi selama olahraga atau setelah berhubungan seks. Bila hal ini terjadi, sebaiknya Bunda hentikan aktivitas yang jadi penyebabnya ya.
Bumil juga rentan terkena infeksi jamur dan saluran kemih yang menyebabkan kram ringan. Jika terjadi, maka Bunda perlu periksa ke dokter.
Saat melewati dua trimester pertama, Bunda bisa kembali mengalami kram perut ya. Kondisi seperti sembelit, kandung kemih penuh, hingga uterus kontraksi dapat menjadi penyebabnya.
Kram tidak normal
Kram yang terus-menerus terjadi tidak boleh dianggap sepele ya, Bunda. Lebih baik segera periksa ke dokter untuk mencegah masalah serius.
Kram parah yang terjadi di awal kehamilan menjadi penyebab kehamilan ektopik. Meski kecil, menurut American Academy of Family Physicians (AAFP), kondisi tersebut dapat terjadi pada kurang dari 2 persen kehamilan.
Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur dibuahi di luar rahim. Tanda-tandanya bisa dirasakan di awal kehamilan, seperti kram disertai nyeri leher, bahu, atau selalu buang air.
Bila Bunda hamil anak kembar, kemungkinan akan mengalami kram perut selama trimester kedua karena tubuh membutuhkan ruang ekstra untuk bayi. Percepatan pertumbuhan ini biasanya dapat terjadi dalam satu kehamilan sampai trimester ketiga.
Meskipun beberapa kram normal, waspadalah terhadap tanda-tanda persalinan prematur. Ini termasuk sakit punggung, tekanan panggul yang intens, keluar darah atau cairan dari vagina, atau terjadi lebih dari lima kontraksi atau kram dalam satu jam.
Menurut dr.Karno Suprapto, Sp.O, kram perut yang terjadi di usia kehamilan 8 sampai 12 minggu perlu diwaspadai. Dikhawatirkan di usia ini, kehamilan belum kuat.
"Kalau sudah di atas 12 minggu saat ari-ari terbentuk, kehamilan baru kuat karena sudah stabil. Tapi kalau 8 sampai 12 minggu kram perut tidak hilang akhirnya bisa keguguran," ujar dr.Karno.
Bagi kasus kehamilan ektopik atau di luar rahim, Bunda perlu USG bila telah 2 minggu agar dokter bisa melihat kondisi rahim.
Penyebab kram perut saat kehamilan
Kondisi kram perut dapat terjadi di tiap trimester kehamilan dan disebabkan banyak hal, Bunda. Melansir dari berbagai sumber, berikut penyebabnya:
Trimester Pertama
1. Hormon
Kekurangan hormon progesteron selama kehamilan dapat menyebabkan kram perut hingga mulas. Pada akhirnya, kondisi ini bisa menyebabkan keguguran.
Secara umum, hormon progesteron yang dihasilkan selama kehamilan justru bisa menenangkan rahim. Obat kram perut yang diresepkan ke bumil umumnya mengandung hormon ini, Bunda.
2. Infeksi saluran kemih
Kram perut yang dirasakan karena infeksi saluran kemih, berbeda dengan kram seperti haid. Perut orang dengan kondisi ini akan sakit jika ditekan. Hal ini berbeda dengan kram perut saat haid yang tidak sakit saat ditekan.
Selain kram perut, gejala umum infeksi saluran kemih biasanya sakit saat buang air kecil.
3. Diare
Pada kondisi diare, rasa kram perut akan terasa seperti perut melilit. Rasa sakit biasanya akan hilang usai Bunda buang air besar.
4. Stres
Stres bisa menyebabkan banyak hal, salah satunya kram perut dan mulas pada Bunda yang hamil muda. Jika stres dibiarkan menjadi berat, maka bisa berakibat fatal hingga keguguran.
5. Orgasme
Orgasme juga bisa menyebabkan kram perut dan mulas pada ibu hamil muda. Saat wanita mencapai orgasme, dia mengalami kejang rahim.
Selain orgasme, berhubungan intim selama hamil juga bisa bikin kram perut. Mengatasi hal ini, Karno menyarankan bagi ibu hamil mengurangi intensitas berhubungan intim untuk mencegah kram perut.
6. Pertumbuhan rahim
Rahim akan tumbuh cepat di dua trimester pertama ya, Bunda. Rahim harus meregang untuk bisa menampung bayi yang sedang tumbuh. Ketika ini terjadi, Bunda akan merasakan sensasi seperti tarikan di dalam perut.
7. Implantasi
Bagi beberapa wanita, kram perut dapat menjadi tanda pertama kehamilan. Ketika sel telur yang telah dibuahi masuk ke dalam dinding rahim, perut bisa terasa kram. Rasa kram umumnya terasa seperti menstruasi.
8. Keguguran
Keguguran sering terjadi karena perkembangan abnormal pada sel telur dan embrio. Biasanya ini dikaitkan dengan kelainan kromosom.
Kram terkait keguguran terjadi ketika darah dan jaringan keluar dari rahim, menyebabkan kontraksi. Selain kram, keguguran dapat ditandai dengan pendarahan yang tak berhenti.
9. Gangguan lambung
Gas dan perut kembung adalah keluhan kehamilan yang terjadi karena peningkatan kadar progesteron. Hormon ini dapat melemaskan otot polos di saluran cerna.
Akibatnya, pencernaan Bunda bisa melambat dan menyebabkan kembung hingga sembelit. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan kram perut. Untuk mengatasinya, coba perbanyak konsumsi makanan berserat dan minum air putih.
10. Dehidrasi
Dehidrasi dapat menyebabkan otot di perut terasa kram. Selama hamil, Bunda perlu mengonsumsi 8 sampai 10 gelas air per hari ya. Beberapa penelitian menunjukkan dehidrasi ekstrem berpotensi meningkatkan risiko persalinan prematur.
Trimester kedua
1. Nyeri ligamen
Nyeri ini terjadi sekitar minggu ke-13 ketika ligamen yang menopang rahim meregang. Nyeri ini akan terasa sakit di satu sisi, Bunda.
2. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan kram selama kehamilan di trimester kedua. Gejalanya termasuk buang air kecil (BAK), sering BAK, dan perut bagian bawah terasa tidak nyaman.
3. Fibroid uterus
Fibroid uterus jarang terjadi selama kehamilan. Meski begitu, kondisi ini bisa berbahaya pada janin karena pasokan darah tidak cukup untuk menopang pertumbuhannya.
Wanita yang memiliki riwayat fibroid uterus harus memperhatikan kram yang terjadi selama kehamilan. Rasa sakit mungkin dapat hilang dengan perawatan medis yang tepat.
Trimester tiga
Di trimester ini, Bunda akan lebih sering mengalami kontraksi Braxton Hicks atau kontraksi palsu. Kontraksi dapat menyebabkan kram perut dan berlangsung antara 30 detik sampai 2 menit.
Bila kram tidak mereda, Bunda bisa segera hubungi dokter ya. Kram bisa menjadi pertanda persalinan prematur.
Penyebab laun dari kram di trimester tiga adalah solusio plasenta, yakni ketika plasenta terlepas dari dinding rahim. Selain itu, preeklampsia juga dapat menyebabkan kram perut.
Penanganan kram perut
Jika kram perut disebabkan kontraksi, maka pemberian obat penguat rahim bisanya dapat menyembuhkan, Bunda. Obat ini bisa membuat rahim menjadi tenang dan tidak kontraksi lagi.
"Namun, jika diberi obat masih sakit, maka harus diperiksa. Mungkin akan dilakukan pemeriksaan USG supaya tahu kehamilannya dalam rahim atau luar rahim," ujar dr.Karno.
Penting bagi Bunda memperhatikan intensitas dan frekuensi kram perut ya. Jika dalam satu jam hanya terjadi sekali, maka biasanya dengan istirahat rasa kram akan hilang.
Tapi, kalau terjadi lebih dari tiga kali dalam satu jam, tandanya harus diwaspadai. Terutama bila tak kunjung sembuh usai istirahat dan minum obat.
Simak video di bawah ini, Bun:
Lupa Tanggal Haid, Bisakah Usia Kehamilan Diprediksi Lewat USG?
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
13 Tanda Bahaya Kram Perut yang Wajib Diwaspadai
5 Cara Redakan Nyeri Kram Perut di Awal Kehamilan, Badan Jadi Lebih Nyaman Bun
Kram Perut yang Perlu Diwaspadai Selama Kehamilan
Cara Menghilangkan Kram Perut pada Saat Hamil
TERPOPULER
Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya
Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya
Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk
Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli
Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia
Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya
Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk
Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli
Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Tamat, Drama Korea 'Our Unwritten Seoul' Cetak Rating Tertinggi Selama Tayang
-
Beautynesia
Top 5 List: Brand Lokal Tas dengan Kualitas "Baja" untuk Sehari-hari
-
Female Daily
Mulai Menjamur, Body Mist Diprediksikan Bakal Jadi Tren di Tahun 2025!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak 1 Juli: Scorpio Harus Rendah Hati, Libra Siapkan Ide Baru
-
Mommies Daily
10 Pekerjaan yang Diprediksi Hilang Dalam 10 Tahun Akibat Kecanggihan Teknologi, Profesi Andakah Salah Satunya?