
kehamilan
Azoospermia, Gangguan Kesuburan pada Ayah Penyebab Bunda Susah Hamil
HaiBunda
Sabtu, 08 May 2021 07:00 WIB

Jakarta - Beberapa pasangan mengalami kesulitan untuk mendapatkan kehamilan. Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, sebagian pasangan di antaranya mengalami azoospermia atau kurangnya sperma saat ejakulasi yang menjadi penghalang terjadinya pembuahan.
Berbicara soal kesuburan, masih banyak orang menganggapnya sebagai masalah utama wanita. Padahal, masalah kesuburan juga bisa berasal dari pasangan, Bunda.Â
Ada berbagai gangguan kesuburan yang juga dapat dialami para Ayah. Salah satunya yakni azoospermia. Sekira 10-15 persen pria mengalami permasalahan ini dan menjadi salah satu penyebab utama infertilitas pada Ayah, seperti dikutip dari laman Storkotc.
Ada dua jenis azoopermia yang masing-masing memiliki penyebab dan pilihan pengobatan tersendiri. Azoospermia obstruktif sendiri berarti produksi sperma normal tetapi ada penyumbatan di antara testis dan uretra yang mencegah sperma mencapai air mani selama ejakulasi.
Pria yang mengalami azoospermia obstruktif seringkali mengalami penurunan volume air mani saat mereka berejakulasi. Azoospermia obstruktif seringkali merupakan jenis azoospermia yang paling mudah diobati dan setelah pengobatan, pria dengan azoospermia obstruktif cenderung melihat peningkatan jumlah sperma dan kesuburan secara keseluruhan.
Jenis azoospermia lainnya disebut azoospermia nonobstruktif. Ini artinya produksi sperma berkurang hingga sperma tidak dapat dideteksi dalam air mani. Dalam beberapa kasus, ini bisa berarti testis tidak menghasilkan sperma sama sekali. Tetapi, dalam banyak kasus, kondisi tersebut dapat diatasi atau diobati.
Penyebab azoospermia sendiri meliputi berbagai hal ya, Bunda. Mulai dari genetik, fisik, dan faktor lingkungan. Beberapa penyebab ini mudah diobati atau bahkan mungkin dapat dicegah. Sementara penyebab lainnya memerlukan pengujian atau pembedahan yang lebih ekstensif.
Biasanya, yang menjadi penyebab azoospermia obstruktif meliputi vasektomi atau prostatektomi, cedera atau trauma testis, pertumbuhan kista di saluran reproduksi, infeksi pada saluran reproduksi termasuk prostat dan testis.
Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.
Simak juga yuk dampak kurang tidur pada jadwal menstruasi, seperti penjelasan dokter dalam video di bawah ini:
CARA MENGOBATI AZOOSPERMIA
ilustrasi sperma/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Shidlovski
Sementara penyebab azoospermia nonobstruktif yakni adanya efek samping obat tertentu, terutama penggunaan narkotika, riwayat terapi penggantian testosteron, radiasi dan kemoterapi, kelainan genetik, diabetes, gagal ginjal, testis yang gagal menghasilkan sperma yang matang sepenuhnya, dan lainnya.
Bagi Bunda dan Ayah yang sedang merencanakan kehamilan, tentu saja masalah tersebut perlu dievaluasi lebih lanjut. Baik Bunda dan Ayah dapat melakukan pengecekan ke dokter untuk mengetahui masalah sesungguhnya dan dokter dapat menangani semaksimal mungkin sehingga proses perencanaan kehamilan dapat berjalan lancar.
"Kebanyakan pria dengan azoospermia memiliki volume air mani yang normal tetapi tidak menyadari bahwa tidak ada sperma di dalam cairan mereka," kata Marc Goldstein, MD, kepala ahli bedah di New York Presbyterian Hospital, New York, seperti dikutip dari laman Parents.
Meski kenyataannya azoospermia menjadi masalah serius bagi pasangan yang mencoba untuk hamil, tetapi masalah tersebut bukanlah akhir dari segalanya ya, Bunda. Ada banyak pengobatan yang tersedia bagi Ayah dengan kondisi ini sehingga harapan selalu ada.Â
Perawatan mengatasi azoospermia sendiri akan bergantung pada penyebabnya. Variasi obstruktif yagn disebabkan oleh komplikasi akibat infeksi menular seksual seperti epididimitis atau karena perbaikan hernia dapat berhasil diperbaiki dengan bedah mikro. Azoospermia obstruktif akibat duktus yang hilang dapat diobati dengan menyedot sperma keluar secara mikro dan menggunakannya untuk membuahi sel telur yang diambil dengan proses IVF.
Pada beberapa pria yang jarang mengalami defisiensi hormonal, azoospermia dapat diobati dengan gonadotropin, seperti wanita yang tidak berovulasi. Dan, tidak banyak pria dengan azoospermia nonobstruktif bahkan klinefelter - bercak kecil sperma, dapat ditemukan di testis dan dapat digunakan untuk IVF. Jika diagnosisnya adalah pembalikan aliran air manis, sperma dapat diambil dari urine.
Untuk menurunkan risiko azoospermia, menghindari penyakit menular seksual atau paling tidak mendapatkan penanganan dini infeksi genital dapat membantu menghindarinya. Untuk Ayah yang menerima perawatan kanker, membekukan sperma sebelum perawatan dapat menjaga kesuburan jika produksi sperma di masa depan terganggu.
Selain itu, Ayah juga disarankan untuk menghindari alkohol dan obat-obatan yang berlebihan. Sebab, penyalahgunaan keduanya dapat menyebabkan kemandulan dan kemungkinan azoospermia.Â
Semoga informasinya membantu ya, Ayah serta Bunda.Â
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Setelah 19 Th Menanti dan 15 Kali IVF, Pasutri Ini Berhasil Dapatkan Kehamilan dengan Teknologi AI

Kehamilan
Ciri-ciri Ayah yang Mengalami Azoospermia, Penyebab Kemandulan pada Pria

Kehamilan
12 Th Menanti, Pasutri Bandung Ini Berhasil Hamil setelah Atasi Azoospermia & Kista

Kehamilan
Cerita Bunda Tak Kunjung Hamil karena Suami Alami Azoospermia, Penyebab Kemandulan?

Kehamilan
Bunda Susah Hamil? Kenai Ciri Penyakit Kesuburan yang Sering Tidak Sadari

Kehamilan
Suami Didiagnosis Azoospermia, Peluang Hamil Alami Jadi Hampir Tidak Ada?
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda