Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penyebab Kontraksi Palsu dan Cara Membedakannya dengan Tanda Persalinan

Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG (K)   |   HaiBunda

Rabu, 05 May 2021 07:15 WIB

Dokter Sisipan
Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG (K)
Kepala departemen obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo. Dosen Senior di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Kontraksi
Ilustrasi kontraksi palsu/ Foto: iStock

Perut terasa kencang selama kehamilan bisa dialami Bunda yang terlalu banyak beraktivitas. Kondisi ini biasanya menjadi pemicu kontraksi palsu.

Kontraksi palsu atau Braxton Hicks adalah kondisi perut kencang yang terjadi secara tidak teratur atau hilang timbul, Bunda. Kontraksi palsu ini sendiri biasanya mulai terasa di usia kehamilan 20 minggu.

Kontraksi palsu akan terasa ketika Bunda kelelahan atau banyak melakukan aktivitas berat. Selain itu, banyak berdiri selama hamil juga bisa memicu kontraksi palsu.

Kontraksi palsu terjadi dalam waktu singkat dan dapat terasa setiap jam. Selama kontraksi, perut dari pinggang ke depan akan terasa seperti kram.

Kontraksi yang kencang dan tidak teratur selama kehamilan bisa berubah menjadi teratur memasuki usia kehamilan 34 minggu. Pada kondisi ini, biasanya akan muncul bercak darah yang menjadi tanda persalinan.

Young pregnant woman suffering belly ache and calling on the phone sitting on a couch in the living room in a house interiorIlustrasi kontraksi palsu/ Foto: iStock

Tidak semua wanita hamil mengalami kontraksi palsu. Namun, angka kejadian ini banyak ditemukan pada wanita yang sering beraktivitas selama hamil.

Penyebab kontraksi palsu

Kontraksi palsu bisa terjadi karena Bunda banyak bergerak selama kehamilan. Kelelahan juga dapat memicu kontraksi ini.

Selain itu, kontraksi juga bisa disebabkan aktivitas seksual selama masa kehamilan. Hal ini terjadi karena sperma yang masuk ke organ intim Bunda, mengandung cairan atau zat prostaglandin, yang bisa memicu kontraksi palsu.

Berhubungan seksual selama hamil sebenarnya tetap diperbolehkan. Namun ingat, agar tak memicu kontraksi palsu, sebaiknya sperma dibuang di luar tubuh sebelum mencapai klimaks.

Tips mengatasi kontraksi palsu

Kontraksi palsu bisa diatasi dengan cara:

1. Mengurangi aktivitas yang berat atau jangan banyak bergerak.

2. Cukup bersantai bila kontraksi palsu mulai dirasakan.

3. Jangan memijat daerah yang kontraksi karena bisa berbahaya untuk kandungan.

4. Tidur dengan posisi miring ke kiri untuk mengurangi rasa sakit saat kontraksi.

5. Berendam atau mandi air hangat.

Kontraksi palsu dapat hilang dengan sendirinya apabila Bunda mengurangi aktivitas berat. Bila kontraksi terjadi secara teratur, semakin sakit, dan keluar lendir darah, sebaiknya segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Bunda, simak juga yuk tanda-tanda persalinan sudah dekat dari video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




BEDA KONTRAKSI PALSU DAN TANDA MELAHIRKAN

Pregnant woman in white t-shirt and denim shirt touching her belly, having pains

Ilustrasi kontraksi palsu/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Halfpoint

Beda kontraksi palsu dan kontraksi persalinan

Kontraksi palsu berbeda dengan kontraksi persalinan. Jika kontraksi palsu terjadi tidak teratur, maka kontraksi persalinan teratur dan dialami secara terus menerus mendekati waktu melahirkan.

Pada kontraksi persalinan, perut akan terasa kencang disertai rasa sakit yang hebat. Frekuensi kontraksi ini bisa terjadi setiap 10 menit bahkan 3 menit bila mendekati waktu persalinan.

Kontraksi persalinan terjadi teratur dengan durasi 30 sampai 50 detik sekali kontraksi. Pada kondisi ini, rasa kram bisa meluas ke seluruh bagian perut. Rasa sakit dan kram saat kontraksi persalinan tidak akan hilang hanya dengan istirahat saja.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda