Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kata Dokter soal Ibu Melahirkan Bayi Meninggal Usai 3 Hari Janin Tak Bergerak

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 31 Aug 2021 09:22 WIB

Ibu melahirkan
Kata Dokter soal Ibu Melahirkan Bayi Meninggal Usai 3 Hari Janin Tak Bergerak/ Foto: iStock

Baru baru ini, cerita seorang Bunda yang melahirkan menjadi viral di media sosial. Pasalnya, sang bayi dilahirkan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Perjuangan wanita itu melahirkan dibagikan sang kakak dalam akun TikTok @emy_ginting pada Jumat (23/7/21). Akun tersebut mengunggah beberapa video saat adik yang tengah hamil 8 bulan berada di rumah sakit.

"Jadi ini adikku lagi hamil 8 bulan, katanya bayinya sudah enggak ada pergerakan 3 hari. Kita sudah bolak balik ke rumah sakit untuk periksa dan USG. Katanya bayinya meninggal di dalam kandungan," tulisnya, dikutip dari TikTok, Minggu (29/8/21).

"Mereka bingung dan sedih banget, besok pagi harus operasi untuk keluarin bayinya. Turut berduka cita dek, aku tau kalian sedih banget tapi kinan sudah tenang di sana. Semoga proses operasinya lancar dan ibunya sehat," sambungnya.

Menurut unggahan, wanita tersebut tak jadi melahirkan dengan operasi caesar untuk mengeluarkan bayinya yang meninggal. Ia harus menunggu untuk melahirkan normal dan sempat merasakan kontraksi jelang persalinan.

Perkembangan Janin Usia 2 Bulan

"Tadinya kita sudah siapin penguburan bayinya hari ini, karena awalnya kata dokter yang merujuk SC jam 8 pagi. Tapi kata dokter yang di rumah sakit normal saja. Sekarang dia lagi kesakitan banget, lagi kontraksi katanya. Salut banget sama ibu bapaknya kuat banget," ujarnya.

Kondisi sang adik tak terjadi begitu saja. Sang kakak menceritakan kondisi adiknya kondisi adiknya sebelum tahu gerakan janinnya hilang. Menurutnya, sang adik sempat mengalami demam dan batuk, Bunda.

"Awalnya ibunya demam dan batuk bund, setelah sembuh katanya enggak ada pergerakan sama sekali tapi enggak langsung bilang ke saya," ujarnya.

Ketika tahu kondisi adiknya, sang kakak tak ingin membuang waktu dan segera mengajaknya ke bidan. Dari situ, mereka tahu bahwa bayi dalam kandungan kemungkinan sudah meninggal dunia.

"Pas main ke rumah langsung aku ajakin konsultasi, karena saya juga minim pengetahuan tentang kehamilan, tapi pasti ada apa-apa kalau sampai enggak ada pergerakan sama sekali. Kita sudah ke 2 bidannya panik sudah tahu kayaknya di bayi sudah enggak ada tapi enggak berani memutuskan kalau si bayi sudah enggak ada," katanya.

Pergerakan janin memang bisa menjadi tanda subjektif untuk mengetahui kondisi janin. Simak penjelasan lengkap dari dokter di halaman berikutnya ya.

Simak juga 4 mitos perbedaan hamil anak laki-laki dan perempuan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PENTINGNYA MEMANTU GERAKAN JANIN DI TRIMESTER AKHIR KEHAMILAN

Team of doctors and nurses wear masks and gloves and prepare for surgery.

Kata Dokter soal Ibu Melahirkan Bayi Meninggal Usai 3 Hari Janin Tak Bergerak/ Foto: iStock

Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr.Ilham Utama Surya, Sp.OG, Bunda bisa mengevaluasi kondisi janin dari gerakannya. Bila gerakan kurang dari 10 kali atau tidak dirasakan sama sekali di trimester kedua atau ketiga, bisa jadi kondisi bayi sedang dalam bahaya.

"Bunda bisa evaluasi dengan merasakan gerakan janin, normalnya lebih dari 10 kali per hari atau lebih . Kalau sudah mulai kurang gerakannya, bisa langsung ke dokter," kata Ilham saat dihubungi HaiBunda, Minggu (29/8/21).

"Kalau gerakan cuma dua kali langsung ke dokter. Gerakan janin ini bisa untuk memantau kecurigaan ke arah bahaya di trimester kedua dan ketiga," sambung dokter yang praktik di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo ini.

Gerakan janin adalah evaluasi yang bersifat subjektif dan hanya bisa dirasakan Bunda hamil. Bila sudah melakukan pemeriksaan ini, Bunda bisa ke dokter untuk mendapatkan evaluasi yang objektif.

Tanda atau evaluasi objektif dilakukan di rumah sakit, biasanya dengan pemeriksaan Kardio Topografi atau CTG. Pemeriksaan ini untuk melihat pola jantung pada janin, apakah mengancam nyawa atau tidak.

Selain itu, Bunda akan diperiksa dengan Ultrasonigrafi (USG) untuk melihat bayi dalam keadaan baik atau tidak. Pemeriksaan ini bisa untuk memantau tali pusat, aliran darah, dan pemantauan tumbuh kembang.

Setelah diketahui kondisi janin, dokter dapat menentukan penyebabnya. Bayi yang meninggal dalam kandungan bisa disebabkan karena beberapa faktor, yakni faktor ibu (ada penyakit pemberat), plasenta (lepas dari rahim), atau faktor janin.

"Ada bayi yang normal dan tidak ada kelainan bawaan tapi pertumbuhannya lambat, ada bayi yang ukurannya terlalu besar, dan bayi dengan kelainan bawaan atau letal," ujar Ilham.


(ank/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda