Berhubungan Seks Setiap Hari Bisa Cepat Hamil, Benar Enggak Ya Bun?

Ilustrasi Pasangan Suami Istri/ Foto: Getty Images/iStockphoto/YakobchukOlena

Berhubungan seks dapat dilakukan sebagai cara untuk cepat hamil ya, Bunda. Lalu apakah berhubungan seks setiap hari paling tepat untuk bisa mendapatkan momongan dengan cepat?

Menurut Dokter Spesialis Obgyn, dr. Fredrico Patria, SpOG, hubungan seks yang terlalu sering justru tidak disarankan bagi Bunda yang berencana punya momongan. Sebab, tubuh pria membutuhkan waktu untuk menghasilkan sperma berkualitas guna membuahi sel telur.

"Hubungan seks yang terlalu sering sebenarnya justru menurunkan peluang terjadinya kehamilan," kata Fredrico, dalam buku Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal.

"Tubuh pria membutuhkan waktu untuk memproduksi sperma yang berkualitas dalam jumlah banyak," sambungnya.

Foto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari

Jika ejakulasi dilakukan terlalu sering, maka sperma yang dilepaskan hanya akan memiliki kualitas yang rendah. Pada akhirnya, sperma tidak akan mampu membuahi sel telur.

Kebanyakan dokter ahli kandungan akan menyarankan pasangan suami istri melakukan hubungan seks setiap dua hari selama masa suburnya. Hal ini diyakini bisa meningkatkan peluang hamil, Bunda.

Lalu kapan waktu tepat berhubungan seks agar cepat hamil?

Fredrico mengatakan bahwa tiga hari menjelang ovulasi merupakan periode paling subur dari wanita. Di waktu ini, Ayah dan Bunda bisa melakukan hubungan seks agar cepat hamil.

Namun, beberapa wanita bisa melakukan hubungan seks enam hari sebelum masa suburnya tiba. Sebab, sperma dapat bertahan selama 5 sampai 7 hari dalam tubuh Bunda.

Paling penting untuk mendapatkan momongan adalah mengetahui masa subur. Perhitungan masa subur yang tepat bisa meningkatkan peluang hamil dan memiliki anak.

Lalu bagaimana cara mengetahui masa subur? Baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga 5 kelebihan berhubungan seks saat hamil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

CARA MENGETAHUI MASA SUBUR: SUHU TUBUH NAIK

Ilustrasi Pasangan Suami Istri/ Foto: iStock

Nah, mengetahui masa subur bisa dengan menghitung siklus haid. Selain itu, Bunda juga bisa melakukan pemeriksaan atau merasakan perubahan di tubuh nih.

Berikut 4 cara mengetahui masa subur menurut dr. Suskhan Djusad Sp.OG (K), Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo:

1. Suhu

Kenaikan suhu bisa menjadi pertanda masa subur Bunda. Bagi Bunda yang ingin tahu masa subur, bisa melakukan pengecekan suhu melalui termometer.

Suhu tubuh normal yang biasanya di angka 36,1 derajat, bisa naik menjadi 37,5 saat masa subur. Kenaikan suhu tinggi ini berbeda saat ibu demam karena tidak disertai gejala lain.

2. Pemeriksaan hormonal

Pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan medis. Pemeriksaan hormonal akan mengecek hormon LH (luteinizing hormone) pada Bunda. Saat masa subur, hormon LH akan naik di atas normal.

3. Perubahan cairan serviks

Pemeriksaan ini hanya bisa dilakukan melalui cek ke dokter. Cairan serviks umumnya berupa lendir dan berbeda dari keputihan.

4. Payudara kencang

Payudara terasa tegang atau kencang karena perubahan hormon dalam tubuh Bunda. Adanya kenaikan hormon LH serta perubahan hormon estrogen dan progesteron bisa menyebabkan payudara terasa kencang.