Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penyebab Ibu Hamil Lebih Cengeng seperti Lesti Kejora, Ternyata Berbeda Tiap Trimester

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Selasa, 02 Nov 2021 19:23 WIB

Depression And Pregnancy. Pregnant Lady Crying Covering Face With Hands Sitting On Sofa At Home.
Ilustrasi ibu hamil mudah menangis/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Jakarta - Apakah Bunda saat ini sedang hamil dan merasa kok jadi mudah sekali menangis? Kalau iya, berarti Bunda tidak jauh berbeda seperti Lesti Kejora yang sedang hamil anak pertamanya nih.

Lesti Kejora mengakui, ia menjadi lebih sensitif kala mengandung buah hati pertamanya dengan RizkyBillar. "Jadi, semakin dibercandain semakin nangis, kalau Dede," tutur Lesti Kejora, dikutip dari kanal YouTubeRans Entertainment, Minggu (10/10/2021). "Semakin diceng-cengin, semakin nangis. Kesal," ungkapnya lagi.

Sebenarnya mengalami perubahan emosi yang sangat drastis di saat hamil memang bukan hal yang aneh, ini biasa terjadi. Tapi kira-kira apa ya penyebabnya? Yuk simak penyebab ibu hamil menjadi lebih cengeng, sesuai dengan usia kandungannya seperti dilansir dari Healthline berikut ini.

Mudah menangis di trimester pertama

Setiap kondisi ibu hamil memang berbeda, ada yang mungkin lebih emosional hingga menangis sepanjang kehamilan mereka, sedangkan yang lain hanya menangis selama trimester pertama.

Menangis pada trimester pertama bukanlah hal yang aneh, mengingat saat inilah terjadi perubahan sekresi hormon. Tingkat estrogen dan progesteron yang lebih tinggi selama trimester pertama tampaknya bertanggung jawab atas beberapa perubahan suasana hati, yang ditandai dengan lekas marah dan sedih.

Plus, kehamilan adalah perubahan besar dalam hidup. Dan untuk alasan ini, dikombinasikan dengan hormon yang berubah dengan cepat, menangis selama trimester pertama mungkin disebabkan oleh apa pun, mulai dari kebahagiaan yang ekstrem hingga kecemasan atau ketakutan bahwa sesuatu akan terjadi pada bayi Bunda.

Banner Pasutri PekalonganBanner Pasutri Pekalongan/ Foto: HaiBunda/Mia

Mudah menangis di trimester kedua dan ketiga

Pergeseran hormon dapat berlanjut hingga trimester kedua dan ketiga, jadi tangisan juga dapat terjadi selama waktu ini, Bunda.

Tubuh Bunda berubah dengan cepat, yang juga dapat meningkatkan tingkat kecemasan. Akibatnya, beberapa wanita mungkin merasa lebih gelisah pada trimester kedua ini. Jika demikian, stres dan frustrasi sehari-hari yang normal juga bisa memicu tangisan.

Dan ketika Bunda mendekati akhir masa kehamilan, mungkin ada banyak hal di pikiran Bunda. Bunda harus menyelesaikan kamar bayi, menyiapkan keuangan Bunda, dan kenyataan persalinan dan melahirkan mungkin membuat Bunda sedikit panik.

Bunda akan memiliki tanggung jawab tambahan, baik ini anak pertama atau menambah keluarga Bunda. Ini bisa menjadi saat yang menegangkan, dan jika emosi memuncak, tangisan mungkin akan menyusul.

Jadi jangan heran jika Bunda hamil jadi lebih cengeng daripada sebelumnya ya, ini terbilang hal yang cukup biasa kok. Namun ada beberapa tips untuk menghadapi kondisi emosi yang terganggu selama hamil, Bunda.

Simak tipsnya di halaman berikut ya.

Simak juga video tentang efek suara bising pada ibu hamil di bawah ini ya.

[Gambas:Video Haibunda]




MENGATASI PERUBAHAN SUASANA HATI SAAT HAMIL

Ilustrasi ibu hamil/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Perubahan suasana hati adalah bagian yang tak terhindarkan dari kehamilan. Tapi bukan berarti tidak bisa membuatnya terasa sedikit lebih mudah. Berikut beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasinya, dilansir dari Very Well Family.

Bersabarlah dengan diri sendiri

Ini adalah salah satu yang besar. Ingatlah bahwa Bunda tidak sendirian dalam pengalaman ini, bahwa hormon adalah penyebab sebagian besar dari apa yang Bunda rasakan, dan bahwa semua ini akan berlalu seiring waktu.

Bicaralah dengan pasangan dan anak Bunda

Bunda mungkin kehilangan kesabaran, atau mulai menangis secara tidak terduga. Biarkan pasangan dan anak-anak tahu bahwa itu bukan salah mereka. Minta maaf sebelumnya untuk periode-periode iritabilitas sesaat itu. Namun, ketika berbicara dengan anak-anak, berhati-hatilah untuk tidak menyalahkan bayi atas suasana hati Bunda ya.

Mereka mungkin sudah gugup karena harus berbagi Bunda dengan anak lain. Dengan mengingat hal itu, Bunda tidak ingin memberi mereka alasan tambahan untuk tidak senang dengan perubahan keluarga yang akan datang. Sebagai gantinya, jelaskan saja bahwa Bunda sedang tidak enak badan akhir-akhir ini, tetapi semuanya baik-baik saja dan akan menjadi lebih baik.

Berhenti membaca buku kehamilan yang membuat cemas

Tentu Bunda ingin kehamilan yang sehat dan mendapat cukup informasi sehingga dapat membuat pilihan yang terdidik tentang perawatan prenatal, diet, dan kelahiran yang akan datang. Namun, jika buku-buku kehamilan itu membuat cemas, jangan membacanya. Temukan sesuatu yang lebih positif untuk dibaca atau tanyakan langsung kepada dokter selama pemeriksaan pranatal ya Bunda.

Bersiaplah untuk gelombang morning sickness

Secara emosional, salah satu bagian terburuk dari morning sickness adalah hal ini dapat menyerang tanpa peringatan. Ini bisa membuat Bunda merasa di luar kendali, dan itu bisa menyebabkan perubahan suasana hati dan kekhawatiran. Untuk mengurangi rasa takut, cobalah bersiap-siap.

Bawalah camilan untuk rasa lapar yang tiba-tiba. Bawalah kantong plastik kecil di saku atau di dompet untuk ketika Bunda merasa akan muntah dan tidak ada kamar mandi yang tersedia.

Jika morning sickness dipicu oleh bau yang tidak sedap atau kuat, cobalah membawa sesuatu yang berbau harum, untuk dengan cepat memblokir aroma yang tidak diinginkan. Wadah cengkeh atau kayu manis dapat digunakan atau sebotol kecil lotion tangan yang Bunda sukai.

Prioritaskan tidur

Pada trimester pertama, Bunda cenderung lelah tidak peduli seberapa banyak Bunda tidur. Selama trimester ketiga, Bunda mungkin kesulitan untuk merasa nyaman, dan itu menyebabkan kurang tidur. Tapi Bunda butuh tidur. Kelelahan adalah jalan satu arah menuju perubahan suasana hati yang lebih parah.

Mendekat dengan orang-orang yang memberi dukungan

Merasa gendut dan 'jelek' saat mencari baju hamil? Bawalah seseorang bersama Bunda yang akan berdiri di luar ruang ganti dan memberi tahu betapa cantiknya Bunda.

Bunda juga bisa mengajak teman ke pertemuan prenatal. Entah ini pasangan, teman, atau kerabat Bunda. Dengan ada yang menemani, terutama untuk USG atau prosedur seperti amniosentesis, teman dapat membantu mengatasi kegugupan.

Ikuti kursus melahirkan dan sewa doula

Takut akan hari persalinan adalah hal biasa. Semakin banyak Bunda tahu, dan semakin Bunda merasa didukung, semakin sedikit kecemasan Bunda. Mengambil kelas pendidikan melahirkan dan menyewa doula atau orang yang mendukung persalinan dapat membantu mengurangi kecemasan itu.

Terhubung dengan ibu hamil lainnya

Berbicara dengan orang lain tentang perubahan suasana hati dan kekhawatiran Bunda dapat membantu Bunda merasa normal. Ada forum dan grup media sosial hanya untuk ibu hamil. 

Cobalah yoga atau meditasi

Yoga dan meditasi dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan perasaan sejahtera. Ada banyak aplikasi meditasi online gratis untuk dicoba. Jika memutuskan untuk mengikuti kelas yoga, pastikan itu untuk wanita hamil ya Bunda.

Atau jika tidak dapat menemukan kelas yoga prenatal, ikuti kelas yoga yang lembut atau restoratif, dan bicarakan dengan instruktur yoga sebelum kelas dimulai tentang kemungkinan penyesuaian posisi.

Bertemu konselor

Terkadang, Bunda membutuhkan seorang profesional untuk membantu mengatasinya. Tidak apa-apa. Bunda tidak harus 'tertekan secara klinis' untuk menemui terapis. Konselor ada untuk membantu orang mengatasi perubahan besar dalam hidup, dan kehamilan serta persalinan, apakah itu anak pertama atau kelima, selalu merupakan perubahan besar dalam hidup.

Juga, seorang konselor dapat membantu menentukan apakah perubahan suasana hati adalah sesuatu yang lebih dari pengalaman biasa.

Jika khawatir Bunda mungkin benar-benar mengalami depresi atau memiliki gangguan kecemasan, terapis dapat membantu mengatasi hal ini. Dokter Bunda juga dapat membantu. Jadi, pastikan untuk menyebutkan kekhawatiran Bunda saat berkunjung rutin ya Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda