Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

3 Cara Atasi Anosmia pada Ibu Hamil, Pastikan Penyebabnya Lebih Dulu Bun

Dewi Ratna   |   HaiBunda

Minggu, 05 Dec 2021 20:35 WIB

Worried pregnant woman with protective face mask on sofa at home. sick pregnant woman during COVID-19.
Ilustrasi ibu hamil/Foto: Getty Images/iStockphoto/mkitina4

Jakarta - Mirip dengan gejala COVID-19, ibu hamil ternyata juga bisa mengalami anosmia yakni hilangnya kemampuan indra penciuman. Bunda yang mengalami anosmia selama kehamilan, sebagian besar mengungkapkan bahwa penciuman mereka mulai hilang di awal kehamilan.

Tidak semua ibu hamil ternyata sensitif pada aroma tertentu. Ada di antara mereka yang justru kehilangan indra penciuman atau anosmia. Sebagian bunda yang mengalaminya tentu mencari cara mengatasi anosmia pada ibu hamil itu, agar merasa nyaman kembali. Kondisi tersebut pada umumnya akan normal kembali segera setelah melahirkan.

 Apabila bicara soal indra penciuman, memang hiperosmia atau peningkatan ketajaman penciuman lebih lekat dan identik dialami ibu hamil. Selain itu, ada juga yang desbit hiposmia, yaitu penurunan ketajaman penciuman.

Bunda yang mengalami anosmia selama kehamilan, sebagian besar mengungkapkan bahwa penciuman mereka mulai hilang di awal kehamilan. Kondisi tersebut pada umumnya akan normal kembali segera setelah melahirkan.

Penyebab anosmia pada ibu hamil

Sebelum mencari tahu cara mengatasi anosmia pada ibu hamil, Bunda perlu mengetahui terlebih dahulu, apa saja penyebab anosmia. Bunda bisa kehilangan indra penciuman karena pilek, alergi, infeksi sinus, atau kualitas udara yang buruk.

Selain kondisi tersebut, ada beberapa penyebab anosmia yang lain, seperti berikut ini:

  • Polip. Terjadi karena tumbuhnya gumpalan kecil yang bukan kanker, dan sinus yang menghalangi saluran pernapasan di hidung.
  • Cedera pada hidung dan saraf penciuman akibat operasi atau trauma kepala.
  • Paparan bahan kimia beracun, seperti pestisida atau pelarut.
  • Obat-obatan tertentu, termasuk antibiotik, antidepresan, obat antiinflamasi, obat jantung, dan lainnya.
  • Penyalahgunaan kokain.
  • Pengaruh usia. Sama seperti penglihatan dan pendengaran, indera penciuman seseorang juga bisa berkurang, bahkan hilang.
  • Kondisi medis tertentu, seperti penyakit alzheimer, parkinson, multiple sclerosis, kekurangan nutrisi, kondisi bawaan, dan gangguan hormonal.
  • Pengobatan radiasi untuk kanker di kepala dan leher.

Setelah mengetahui penyebab anosmia tersebut di atas, Bunda juga perlu tahu seperti apa diagnosis yang bisa dilakukan.

Banner Tanaman Hias Pengusir NyamukBanner Tanaman Hias Pengusir Nyamuk/ Foto: HaiBunda/Mia

Diagnosis anosmia 

Jika Bunda mengalami kehilangan penciuman yang tidak bisa dikaitkan dengan pilek atau alergi, dan kondisinya tidak membaik setelah satu atau dua minggu, segera hubungi dokter.

Bunda harus mendapatkan pemeriksaan ke dalam hidung dengan alat khusus, untuk melihat apakah ada polip atau pertumbuhan sesuatu yang mengganggu indera penciuman, atau apakah ada infeksi di sana.

Pengujian lebih lanjut bisa dilakukan oleh dokter spesialis yang biasa menangani masalah hidung dan sinus, yaitu dokter THT (telinga, hidung, dan tenggorokan) atau otolaryngologist. CT scan juga mungkin diperlukan, agar dokter bisa melihat area hidung dan tenggorokan Bunda dengan lebih baik. 

Setelah dilakukan diagnosis, baru akan bisa ditentukan bagaimana cara mengatasi anosmia yang diderita, sesuai dengan penyebabnya, seperti pada halaman berikut.

Simak pula video tentang syarat Bunda hamil boleh menerima vaksin COVID-19 di bawah ini ya.

[Gambas:Video Haibunda]




CARA MENGATASI ANOSMIA PADA IBU HAMIL

Worried pregnant woman with protective face mask on sofa at home. sick pregnant woman during COVID-19.

Ilustrasi ibu hamil/Foto: iStockphoto

Seperti yang sudah disebutkan di atas, anosmia bisa terjadi karena beberapa hal berbeda. Karenanya perawatannya pun berbeda, berdasarkan penyebabnya. Termasuk cara mengatasi anosmia pada ibu hamil, perlu juga dilihat penyebabnya terlebih dulu.

1. Cara mengatasi anosmia pada ibu hamil karena pilek

Jika hidung tersumbat karena pilek atau alergi adalah penyebab anosmia yang dialami ibu hamil, biasanya tidak diperlukan pengobatan. Kondisi ini akan membaik dengan sendirinya seiring sembuhnya dari pilek atau alergi tersebut.

Penggunaan dekongestan yang dijual bebas juga bisa mengatasi anosmia karena pilek atau alergi, tapi tentunya tak bisa sembarangan diminum ibu hamil. Namun jika segala cara mengatasi anosmia pada ibu hamil yang sedang pilek atau alergi tidak berhasil, segeralah menghubungi dokter.

2. Cara mengatasi anosmia pada ibu hamil karena polip

Jika ada polip atau tumbuhnya daging di dalam hidung, mungkin diperlukan adanya pembedahan untuk menghilangkannya. Setelah itu, baru Bunda akan mendapatkan kembali indera penciuman yang hilang.

3. Cara mengatasi anosmia pada ibu hamil karena obat

Nah, kalau Bunda curiga bahwa ada obat-obatan yang memengaruhi indera penciuman, cara mengatasi anosmia pada ibu hamil dengan kondisi seperti ini adalah dengan konsultasi ke dokter.

Tanyakan pada dokter, apakah ada pilihan perawatan lain yang bisa menggantikan konsumsi obat tersebut. Mintalah alternatif obat yang tidak memengaruhi indera penciuman.

Sebenarnya tak ada cara mengatasi anosmia pada ibu hamil yang benar-benar manjur, karena terkadang Bunda bisa kembali mencium bau secara spontan. Namun anosmia memang tidak selalu bisa diobati atau sembuh, terutama jika penyebabnya adalah usia.

Ada beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan untuk membuat hari-hari tanpa indera penciuman lebih aman tanpa rasa was-was. Bunda bisa letakkan detektor kebakaran dan alarm asap di rumah atau di tempat berkegiatan.

Selain itu, Bunda juga perlu berhati-hati dengan sisa makanan. Jika ragu akan keamanan makanan yang akan Bunda konsumsi, lebih baik jangan memakannya. 

Nah, itu tadi cara mengatasi anosmia pada ibu hamil yang bisa Bunda lakukan. Semoga tips ini bisa membantu mengurangi rasa cemas Bunda. Ingat untuk segera ke dokter jika kondisinya terasa mengganggu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda