Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mengenal Cairan Pre-Cum, Penyebab Bunda Bisa Hamil Saat Senggama Putus

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 19 Jun 2022 18:40 WIB

Tes kehamilan
Penyebab Bunda hamil meski sperma suami keluar di luar/ Foto: Getty Images/praetorianphoto

Banyak cara dilakukan pasangan suami istri untuk mengontrol kelahiran anak-anaknya. Salah satu cara yang paling banyak dilakukan adalah dengan memakai alat kontrasepsi.

Namun, ada sebagian pasangan suami istri yang memutuskan tidak menggunakan alat kontrasepsi karena alasan kesehatan. Ada Bunda yang kesakitan memakai IUD dan ada juga yang alergi terhadap cairan lubrikan kondom.

Saat menghadapi kondisi ini, para Bunda dan Ayah biasanya memilih untuk metode senggama putus. Sudah tahu maksudnya? Kondisi di mana Ayah mengeluarkan sperma di luar ketika terjadi ejakulasi.

Dengan harapan, cara ini mencegah sperma bertemu dengan sel telur yang meningkatkan peluang kehamilan. Namun rupanya, cara ini tak 100 persen efektif untuk menghindari kehamilan. 

Terkait hal ini, Debra Rose Wilson, profesor, peneliti, dan praktisi kesehatan holistik mengingatkan bahwa pria memiliki cairan yang dikenal dengan pra-cum. Ini merupakan cairan praejakulasi yang dilepaskan sebelum pria klimaks atau ejakulasi. Wanita bisa saja hamil meski pria hanya mengeluarkan cairan pramani.

Banner Cara Membuat Infused WaterCara Membuat Infused Water/ Foto: Annisa Shofia

"Pre-cum keluar tepat sebelum air mani, yang memiliki sperma hidup yang dapat menyebabkan kehamilan. Banyak orang percaya bahwa pra-cum tidak termasuk sperma, jadi tidak ada risiko kehamilan yang tidak diinginkan. Tapi itu tidak benar," tegas Wilson dilansir Healthline.

Lantas, pre-cum apa mengandung sperma? Menurut Wilson, pre-cum sebenarnya tidak mengandung sperma. Tapi, kemungkinan sperma bocor ke pre-cum bisa saja terjadi. 

"Pre-cum adalah pelumas yang diproduksi oleh kelenjar di penis. Ini dirilis sebelum ejakulasi. Air mani mungkin tertinggal di uretra setelah ejakulasi dan bercampur dengan air mani saat sedang dalam perjalanan keluar," jelas Wilson.

Sebuah studi tahun 2016 menemukan sekitar 17 persen peserta pria memiliki sperma pada cairan pra-cumnya. Studi lain, yang diterbitkan pada 2011, menemukan sperma pada 37 persen sampel pra-cum yang diberikan 27 pria.

Ada triknya supaya cairan pre-cum tak mengandung sperma. "Kencing sebelum berhubungan seks dapat membantu mengeluarkan sisa air mani, mengurangi kemungkinan sperma akan muncul di pra-mani Anda," kata Wilson.

Apakah ini bisa mencegah kehamilan? Simak di halaman berikutnya!

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 4 ciri sperma sehat seperti dijelaskan dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PELUANG HAMIL SAAT BERHUBUNGAN DI LUAR MASA SUBUR

Cropped shot of a young woman taking a pregnancy test

Penyebab Bunda hamil meski sperma suami keluar di luar/ Foto: iStock

Para ayah tak bisa mengendalikan keluarnya cairan pre-cum. Cairan tersebut tanpa sengaja keluar tepat sebelum ejakulasi. Karena itu, lanjut Wilson, metode penarikan sebelum ejakulasi kurang efektif mencegah kehamilan.

"Bahkan jika Anda menariknya tepat sebelum Anda mencapai klimaks, air mani masih mungkin masuk ke dalam vagina pasangan Anda,"kata Wilson.

Sebuah studi tahun 2008 memperkirakan bahwa 18 persen pasangan yang menggunakan metode penarikan akan hamil dalam setahun.

Bagaimana jika suami melepaskan cairan pre-cum saat tidak masa subur, apa Bunda bisa tetap hamil? Menurut Wilson bisa Bunda.  Kehamilan terjadi saat wanita berovulasi, namun sperma yang terbawa dari cairan pre-cum tersebut bisa bertahan hidup di dalam tubuh selama lima hari.

"Artinya, jika sperma sudah berada di saluran reproduksi sebelum ovulasi, kemungkinan sperma masih ada dan hidup saat Bunda ovulasi," kata Wilson.

Karena sperma memiliki masa hidup lima hari di dalam tubuh, jika Bunda berhubungan seks secara teratur selama lima hari sebelumnya, serta pada hari berovulasi, Bunda berpeluang tinggi untuk hamil.

Apalagi jika menstruasi Bunda tidak teratur, itu lebih sulit lagi mengetahui kapan Bunda dalam masa subur.

Mencegah Kehamilan

Dalam laman NHS disebutkan jika Bunda tidak ingin hamil, sebaiknya menggunakan kontrasepsi ketimbang menjaga sperma tidak masuk. Kondom termasuk yang bisa melindungi dari kehamilan dan infeksi menular seksual (IMS)

"Jika Anda menggunakan kondom, kenakan segera setelah pasangan Anda ereksi," ujarnya.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda