
kehamilan
Bila Bumil Terjatuh, Apa yang Perlu Segera Dilakukan untuk Pastikan Kondisi Janin?
HaiBunda
Selasa, 28 Jun 2022 07:00 WIB

Kehamilan merupakan sebuah proses alamiah yang sungguh unik ya Bunda. Betapa tidak, sungguh kebesaran Tuhan dengan membuat janin berkembang dengan baik dan terlindungi hingga dilahirkan.
Untuk itu, Bunda pun tentu akan menjaga diri sepanjang kehamilan demi Si Kecil ya, mulai dengan menjaga asupan makanan hingga kesehatan tubuh. Namun, bagaimana bila bumil terjatuh? Risiko itu tentu akan ada ya Bunda karena cedera bisa terjadi kapan saja, tidak terkecuali selama kehamilan.
Ketika perut Bunda tertendang anak yang lebih besar, ini bisa membuat khawatir apakah bisa mengganggu janin dalam rahim. Namun usia kehamilan ternyata sangat penting dalam hal trauma perut, Bunda.
Andrea Chisolm, MD, seorang dokter spesialis kandungan-ginekologi bersertifikat yang mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tufts dan Fakultas Kedokteran Harvard menjelaskan bahwa pada trimester pertama dan awal trimester kedua, rahim sepenuhnya dilindungi oleh panggul dan tulang panggul bertindak sebagai penghalang pelindung.Â
"Karena rahim tidak terbuka pada saat ini, baik jatuh maupun trauma ringan tidak akan menjadi masalah," kata Chisolm dilansir Very Well Family.
Namun setelah trimester pertama, kata Chisolm, ketika rahim mulai di atas panggul, ada lebih banyak alasan untuk khawatir apabila perut terkena guncangan. Sebenarnya bayi dilindungi oleh rahim dan cairan ketuban yang bertindak sebagai bantalan dan memberikan penyerapan kejutan untuk bayi.
Chisolm bilang, kekhawatiran utamanya bukan pada cedera langsung pada bayi melainkan cedera pada plasenta yang dapat mempengaruhi bayi. Trauma parah pada perut berisiko menyebabkan solusio plasenta. Namun, perhatikan bahwa jenis kerusakan ini biasanya tidak disebabkan jatuh atau kecelakaan mobil ringan.
Bagaimana jika bumil terjatuh, apakah janin tetap terlindungi? Rachel Gurevich, seorang advokat kesuburan mengatakan bahwa saat bumil jatuh, kantong ketuban yang berisi cairan akan bertindak sebagai pelindung bagi bayi.
"Jadi, terjatuh tak selalu bisa sebabkan keguguran," ujar Guverich.
Namun, trauma langsung ke perut, lanjut Guverich, terutama di kemudian hari, bisa berbahaya bagi bayi. Risiko cedera pada bayi saat jatuh lebih besar pada trimester ketiga
"Jika Anda jatuh, lakukan tindakan pencegahan. Hubungi dokter atau bidan Anda. Mereka mungkin ingin Anda datang untuk memeriksa bayi atau menenangkan ketakutan Anda," ujarnya.Â
Secara umum, bumil harus memperhatikan pendarahan dan memperhatikan gerakan bayi melalui hitungan tendangan janin. Selain itu waspadai peningkatan kontraksi atau sakit perut.Â
"Terutama jika Anda berada di trimester ketiga, dan/atau Anda mengalami penurunan berat badan, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin ingin memantau bayi untuk sementara waktu," katanya.
Ada beberapa tes demi keamanan bayi jika Bunda mengalami trauma, klik halaman berikutnya.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga yuk video tentang pencegahan dan solusi bila Bunda terjatuh saat hamil.
TES USAI JANIN TERGUNCANG
Bila Bumil Terjatuh, Apa yang Perlu Segera Dilakukan untuk Pastikan Kondisi Janin? /Foto: Getty Images/iStockphoto/petrunjela
Ada beberapa tindakan pencegahan keamanan yang harus ibu hamil ambil jika mengalami cedera pada daerah perut, bahkan jika Anda merasa baik-baik saja.
Chisolm bilang, jika bumil jatuh atau mengalami kecelakaan, penting untuk segera menghubungi dokter atau bidan, bahkan jika bumil tidak berpikir bahwa kecelakaan itu separah itu atau bumil merasa tidak terluka.
Dokter mungkin ingin Bunda datang untuk memeriksa bayi dan memastikan bahwa plasenta masih berfungsi dengan baik. Ada beberapa tes yang dapat memeriksa kesehatan bayi. Namun, jenis tes dan tingkat pengujian tergantung pada berapa usia kehamilan bumil.
1. Tes non-stres
Jika usia kehamilan Bunda tepat 24 minggu atau lebih, tes non-stres (NST) kemungkinan akan dilakukan. Bumil akan dipantau dengan monitor janin dan menandai saat bayi bergerak.
Tes ini mungkin salah satu tes pertama yang dilakukan untuk melihat apakah bayi merespons dengan baik atau untuk mendeteksi pola kontraksi potensial yang mungkin mengindikasikan masalah plasenta, seperti solusio.
Bumil biasanya akan dipantau setidaknya selama empat jam setelah trauma yang signifikan. Tes ini dapat dilakukan di banyak kantor dokter atau bidan, sehingga sangat mudah diakses.
2. USG
Ultrasonografi mungkin disarankan untuk mengevaluasi plasenta, meskipun mungkin sulit untuk menentukan cedera pada plasenta dengan ultrasound. Ultrasonografi juga dapat direkomendasikan untuk memeriksa kesehatan bayi. Jika bumil masih berada di awal kehamilan, USG dapat memeriksa detak jantung bayi.
Penting untuk dicatat bahwa cedera lain setelah kecelakaan atau jatuh juga perlu dirawat, terpisah dari kehamilan. Ini berarti bumil perlu menjalani tes atau obat lain yang berpotensi memengaruhi kehamilan.
"Pastikan untuk bertanya tentang sesuatu yang berbeda yang mungkin Anda perhatikan setelah cedera. Penting untuk berbicara dengan dokter Anda hanya untuk memastikan Anda baik-baik saja," tegas Chisolm.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Kisah 3 Bunda Keguguran Berkali-kali, Punya Rahim Ganda & 6 Kali Kehilangan Janin

Kehamilan
Penanganan Tepat Saat Ibu Hamil Alami Abortus Inkomplit atau Keguguran

Kehamilan
9 Penyebab Keguguran, dari Faktor Genetik hingga Penyakit Kronis

Kehamilan
Bisakah Bunda Keguguran Tanpa Mengalami Pendarahan?

Kehamilan
Plus Minus Hamil di Usia 20, 30, dan 40-an


5 Foto
Kehamilan
Hanggini dan Sang Suami Luthfi Aulia Kabarkan Alami Keguguran di Kehamilan Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda