Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Pedih! Keempat Bayinya Meninggal, Bunda Ini Ingatkan Pentingnya Tes TORCH

Khesedtov Bana   |   HaiBunda

Senin, 11 Jul 2022 18:25 WIB

An Asian girl is indoors in a hospital room. She is wearing casual clothing. An Asian female doctor wearing medical clothing is checking her heartbeat with a stethoscope.
Pedih! Keempat Bayinya Meninggal, Bunda Ini Ingatkan Pentingnya Tes TORCH /Foto: iStock

Perjuangan tiap pasangan untuk memiliki momongan pasti berbeda satu dengan lainnya. Tidak ada yang bisa dibanding-bandingkan tiap kesulitan, maupun kemudahan yang dialami. 

Seperti kisah salah satu Bunda yang dibagikan melalui akun TikTok-nya. Bunda Almira melalui akunnya @almiraaquafishsalatiga, membagikan kisah perjuangannya menjadi seorang ibu.

Dalam video berdurasi 55 detik itu, Bunda Almira menceritakan setiap prosesnya. Mulanya, ia menikah pada 2014 yang kemudian dipercayakan untuk mengandung buah hatinya sebanyak 3 kali. Namun, ketiga bayinya harus lahir prematur yang kemudian meninggal.

Tak berhenti di situ, pada 2018, sang suami harus alami kecelakaan dan menghembuskan napas terakhir. Selang dua tahun berikutnya, Bunda Almira dipertemukan oleh suaminya sekarang, keduanya menikah dan langsung dikaruniai buah hati.

Lagi-lagi, Bunda Almira harus alami kelahiran Si Kecil secara prematur di usia kehamilan 27 minggu. Sang buah hati berjuang selama 4 bulan di NICU, setelah kondisi membaik, Bunda Almira disarankan dokter untuk lakukan metode kangaroo mother care (KMC).

Di saat yang bersamaan, hasil pemeriksaan lab TORCH (toxoplasmosis, rubella cytomegalovirus, herpes simplex, and HIV) keluar. Buah hati Bunda Almira dinyatakan positif CMV Kongenital. Sebuah infeksi yang disebabkan oleh cytomegalovirus, sehingga mengganggu perkembangan organ-organ pada janin.

Bunda Almira kemudian harus kembali alami duka. Setelah berjuang selama 4 bulan, sang buah hati harus menutup usia. 

Sepanjang waktu berjalan, ia mengungkapkan rasa tidak siapnya untuk kembali mengandung. Namun, pada 2022 ia kembali diberikan kepercayaan untuk mengandung janin.

“2022, hamil lagi padahal belum siap karena lagi nabung untuk cek lab ulang yang nggak tercover BPJS, konsul dokter & obatnya mahal. Akhirnya selama hamil cek lab ulang& pengobatan CMV,” tulis Bunda Almira dalam unggahannya.

Duka kembali menyelimuti Bunda Almira dan suami. Memasuki usia kandungan ke 13 minggu, Bunda Almira harus melakukan prosedur kuretase. Dalam akhir videonya, Bunda Almira membagikan bagaimana dokter SpOG pada keempat kehamilan sebelumnya, tidak menyarankan pemeriksaan torch. 

Bunda Almira menyalahkan dirinya sendiri dalam duka yang berulang ia terima. Kini Bunda Almira sudah bertemu dengan dokter dan tim baru yang menyemangati Bunda Almira untuk berobat dan merubah pola hidup yang lebih sehat.

Dari kisah ini Bunda Almira mengingatkan setiap Bunda untuk melakukan pemeriksaan TORCH. Simak di halaman berikutnya ya Bunda mengenai tes TORCH.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang manfaat tes darah saat hamil di bawah ini.

[Gambas:Video Haibunda]





PENTINGNYA DAN WAKTU TEPAT LAKUKAN PEMERIKSAAN TORCH

An Asian girl is indoors in a hospital room. She is wearing casual clothing. An Asian female doctor wearing medical clothing is checking her heartbeat with a stethoscope.

Pedih! Keempat Bayinya Meninggal, Bunda Ini Ingatkan Pentingnya Tes TORCH /Foto: iStock

Pentingnya pemeriksaan TORCH

Pemeriksaan TORCH (Toksoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex) diperlukan untuk para ibu yang memang berisiko. Misalnya,  memelihara kucing karena tinjanya mengandung parasit toxoplasma gondii.

Toxoplasma yang tidak terdeteksi dari awal, dikhawatirkan menyebabkan kelainan kongenital pada janin yang salah satunya adalah hidrosefalus.

Pemeriksaan yang diperlukan adalah antibodi IgM (Immunoglobulin M), IgG dan aviditas IgG. Antibodi IgM yang tinggi menandakan ada infeksi dan perlu diobati.

Kapan lakukan pemeriksaan TORCH

Mengutip Healthline, lebih baik Bunda menjalani tes ini di awal kunjungan dengan dokter kandungan. Deteksi dan pengobatan dini infeksi dapat mencegah komplikasi pada bayi baru lahir.

Selain tokso, menurut dr.Karno Suprapto, Sp.OG, yang paling ditakutkan adalah rubella. Kalau virus ini menginfeksi ibu hamil di bawah usia kandungan 20 minggu dan kontak langsung ke bayi, Bunda enggak disarankan untuk lanjutkan kehamilan.

"Tapi kalau sudah di atas 20 minggu, biasanya aman karena organ bayi sudah terbentuk sempurna," tutur Karno kepada HaiBunda.

Hasil pemeriksaan TORCH dipastikan dengan penentuan positif atau negatif. Hasil tes negatif dianggap normal kecuali untuk penyakit yang harus divaksinasi. Hasil ini mengindikasi tidak adanya antibodi dalam tubuh Bunda, dan tidak ada infeksi baru maupun lama dalam tubuh Bunda.

Banner Perjuangan Sri Mulyani Sekolah di ASFoto: HaiBunda/ Novita Rizki

Namun, bila hasil tes Bunda positif, hasil tersebut menandakan antibodi IgG atau IgM telah ditemukan. Antibodi ini bisa menjadi tanda satu atau lebih infeksi yang ditemukan dalam tes TORCH Bunda. Jika hasil positif, dokter akan merekomendasikan pengobatan terbaik bagi Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda