
kehamilan
Ibu Hamil Terjatuh, Perlukah Segera Periksa ke Dokter?
HaiBunda
Jumat, 22 Jul 2022 21:55 WIB

Tahukah Bunda bahwa kehamilan tidak hanya mengubah postur tubuh tapi juga cara berjalan? Pasalnya, pusat gravitasi menyesuaikan kehamilan yang bisa menyebabkan Bunda sulit menjaga keseimbangan.
Mengutip dari Healthline, tak mengherankan jika 27 persen ibu hamil jatuh selama kehamilannya. Untungnya, tubuh Bunda memiliki beberapa perlindungan yang bisa mengurangi risiko cedera. Ini termasuk cairan ketuban dan otot yang kuat di rahim.
Tak sengaja terjatuh memang bisa terjadi pada siapa saja. Namun jika ibu hamil jatuh, bisa memiliki komplikasi pada diri sendiri maupun janin dalam kandungan.
Untuk itu, ada baiknya ibu hamil lebih ekstra hati- hati dalam berkegiatan karena risiko jatuh pada bumil akan lebih besar karena menyangkut kondisi janin.
Mari mengetahui ragam komplikasi yang bisa terjadi saat ibu hamil jatuh. Pahami agar lebih waspada ketika tak sengaja terjatuh, Bunda.
Apa saja komplikasi yang bisa terjadi saat ibu hamil jatuh?
Rahim mungkin tidak akan mengalami kerusakan permanen atau trauma karena jatuh ringan. Namun jika jatuhnya sangat keras atau mengenai sudut tertentu, ada kemungkinan Bunda bisa mendapatkan beberapa komplikasi.
Contoh komplikasi potensial yang berhubungan dengan ibu hamil jatuh, meliputi:
- Solusio plasenta
- Patah tulang pada ibu hamil
- Perubahan mental
- Cedera tengkorak janin
Sekitar 10 persen ibu hamil jatuh mencari perawatan medis karena komplikasi yang serius.
Perlukah pergi ke dokter?
Sebagian besar kasus, ibu hamil jatuh ringan tidak menyebabkan masalah serius dengan Bunda maupun bayi dalam kandungan. Namun ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan saat ibu hamil jatuh sehingga perlu pergi ke dokter.
Apa saja kondisi yang dimaksud?
- Jatuh yang mengakibatkan pukulan langsung ke perut.
- Bunda mengalami kebocoran cairan ketuban dan/atau pendarahan vagina.
- Bunda mengalami sakit yang kuat, terutama di panggul, perut, atau rahim.
- Bunda mengalami kontraksi.
- Bunda merasakan bayi tidak sering bergerak.
Jika mengalami kondisi di atas atau hal lain yang mungkin mengkhawatirkan, hubungi dokter atau cari perawatan medis darurat. Bunda yang jatuh pada trimester kedua dan awal trimester ketiga bisa lebih berbahaya.
Jatuh selama akhir trimester kedua dan awal trimester ketiga mungkin berbahaya bagi Bunda dan bayi, terutama jika ada trauma langsung pada perut. Bunda bisa mengalami kontraksi, kehilangan cairan ketuban, lepasnya plasenta dari dinding bagian dalam rahim (plasenta abruption) atau keluarnya sel darah janin ke dalam sirkulasi ibu (perdarahan fetomaternal).
“Jika mengalami jatuh ringan selama trimester pertama, hubungi dokter. Kalau jatuh menjelang akhir trimester kedua atau kapan saja selama trimester ketiga, segera cari perawatan medis,” saran Dr. Yvonne Butler Tobah, M.D., dikutip dari Mayo Clinic.
Lalu bagaimana cara mengetahui apakah ibu hamil alami cedera saat jatuh.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga yuk video tentang mencegah dan mengatasi ibu hamil yang terjatuh.
CARA MENGETAHUI CEDERA SAAT IBU HAMIL JATUH
Ibu Hamil Terjatuh, Perlukah Segera Periksa ke Dokter?/Foto: Getty Images
Cara mengetahui ibu hamil cedera saat jatuh mengalami cedera?
Jika ibu hamil jatuh, hal pertama yang akan dilakukan dokter adalah memeriksa cedera. Ini bisa termasuk tulang yang patah atau terkilir, cedera pada dada yang dapat memengaruhi pernapasan Bunda.
Setelah itu, dokter akan mengecek bayi dalam perut. Beberapa tes yang mungkin mereka gunakan termasuk mengukur nada jantung janin menggunakan doppler atau USG.
Dokter juga akan menanyakan apakah Bunda memperhatikan adanya perubahan yang dapat mengindikasikan kekhawatiran terhadap bayi, seperti kontraksi, pendarahan rahim, atau nyeri tekan rahim.
Dokter mungkin melakukan pemantauan terus menerus. Ini memantau setiap kontraksi yang mungkin Bunda alami serta detak jantung bayi. Dengan hal itu, dokter dapat menentukan apakah Bunda mengalami komplikasi seperti solusio plasenta atau detak jantung bayi menjadi lambat?
Tes darah mungkin juga direkomendasikan. Ini karena wanita dengan golongan darah Rh-negatif dapat berisiko mengalami pendarahan internal yang dapat memengaruhi bayinya. Terkadang, dokter menyarankan untuk memberikan suntikan yang dikenal sebagai suntikan Rho-GAM untuk mengurangi kemungkinan cedera.
Cara mencegah ibu hamil jatuh
Bunda memang tidak selalu bisa mencegah jatuh tapi ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah jatuh di masa mendatang. Ambil langkah-langkah ini untuk menjaga diri sendiri tidak mudah terjatuh:
- Hindari jalan yang licin.
- Kenakan sepatu dengan bagian bawah yang tidak licin.
- Hindari sepatu hak tinggi atau wedges yang mudah tersandung saat dipakai.
- Manfaatkan langkah-langkah keamanan seperti berpegangan pada hand rails saat menuruni tangga.
- Hindari membawa beban berat yang membuat Bunda tidak bisa melihat kaki sendiri.
- Berjalanlah di permukaan yang rata bila memungkinkan dan hindari berjalan di area berumput.
- Bunda tidak harus menghindari aktivitas fisik karena takut jatuh. Sebagai gantinya, cobalah aktivitas di permukaan yang rata, seperti treadmill atau trek.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Jatuh Duduk saat Hamil? Kenali Risiko, Waktu ke Dokter, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kehamilan
Tahap Perkembangan Janin dari Pembuahan hingga Persalinan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Tahapan Perkembangan Janin dari Awal hingga Persalinan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
10 Hal Bikin Ibu Hamil Overthinking, Morning Sickness hingga Keguguran

Kehamilan
Kebutuhan Zat Besi Ibu Hamil Selama 3 Trimester, Bunda Perlu Tahu


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Menakjubkan Ilustrasi Janin dalam Rahim dari Trimester 1-Trimester 3
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda