KEHAMILAN
Beragam Pikiran Negatif setelah Keguguran yang Sebaiknya Disingkirkan
Khesedtov Bana | HaiBunda
Minggu, 14 Aug 2022 18:50 WIBSaat harus kehilangan buah hati karena kondisi keguguran, tentu Bunda dan Ayah merasa sangat kehilangan dan sedih. Mengalami keguguran saat masa kehamilan kerap terjadi dan faktor penyebabnya beragam.
Umumnya, keguguran disebabkan faktor-faktor kesehatan yang menyebabkan Si kecil tidak bisa bertahan dalam kandungan Bunda. Keguguran tidak pernah menjadi suatu peristiwa yang mengenakan bagi Bunda mana pun, mengalami keguguran pada rentang usia kehamilan keberapa pun akan terasa sama beratnya dan sama menyedihkannya.
Kehilangan sang buah hati sebelum dapat melihatnya lahir kedua sama halnya dengan kehilangan orang terkasih, rasanya berat dan menyedihkan.
Terkadang pikiran-pikiran negatif berkecamuk di kepala Bunda tentang mengapa hal tersebut dapat terjadi, tak jarang juga beberapa orang justru menyalahkan dirinya sendiri akibat keguguran yang dialami.
Gangguan yang berputar dalam pikiran dan kesedihan yang terus-menerus kadang turut mengganggu kondisi kesehatan mental dan kesehatan fisik. Namun, beruntungnya beberapa hal masih dapat Bunda lakukan untuk menghindari gangguan kesehatan tersebut, yaitu dengan menghilangkan segala pikiran negatif yang timbul setelah mengalami keguguran.
Menurut Gina Moffa LCSW, seorang terapis yang dikutip dari Parents, "Keguguran adalah kehilangan yang traumatis. Ini dapat menyebabkan kecemasan, depresi, rasa bersalah, agitasi, lekas marah, mati rasa. Hal itu juga menyebabkan rasa takut dan cemas saat hamil lagi. Yang terpenting adalah perasaan Anda sendiri. Anda tidak harus peduli atau menjaga perasaan semua orang di sekitar Anda."
Pikiran negatif setelah keguguran
Beberapa pikiran negatif setelah keguguran yang biasa timbul dan perlu Bunda hindari seperti dilansir dari Times of India di antaranya yaitu:
1. Perasaan kesepian
Mendapatkan kabar bahwa Bunda mengalami keguguran layaknya tersambar petir di siang hari. Kabar buruk itu tak pernah diharapkan diterima oleh Bunda manapun untuk didengar saat masa kehamilan. Namun, saat kabar buruk itu datang, perasaan buruk dan tak percaya pasti timbul.
Saat pertama kali mendengar kabar keguguran, Bunda pasti merasa sangat terpukul, beberapa mungkin menyalahkan dirinya sendiri yang merasa bahwa kejadian buruk ini adalah nasib buruk yang hanya menimpanya. Hal itu wajar, keguguran tidak pernah jadi nasib baik bagi siapapun.
Namun, perlu diingat bahwa Bunda tidak sendiri. Menurut penelitian, 26 persen Bunda pernah mengalami keguguran selama masa kehamilannya.
Hanya saja, kita tidak pernah benar-benar membicarakan kesedihan setelah mengalami keguguran. Bunda dipaksa untuk menghindari kesedihan yang berlarut dan melupakan setiap kejadian yang terjadi.
Maka dari itu, setiap kali merasa kesepian mulailah untuk mencari teman bicara. Peran Ayah juga menjadi penting untuk terus memberi dukungan dan menemani Bunda melewati masa-masa sulit ini.
2. Menyalahkan diri sendiri
Tak jarang perempuan menyalahi dirinya sendiri atas kejadian-kejadian buruk yang dialami. Salah satunya yaitu saat mengalami keguguran pada masa kehamilan. Sangat sulit memang menerima kenyataan bahwa janin yang terkandung harus gugur, bertanya-tanya akan penyebab keguguran dan perasaan bersalah akibat peristiwa yang terjadi merupakan suatu respon normal yang banyak dirasakan oleh para Bunda.
Namun, percayalah bahwa setiap hal buruk akan dibarengi oleh sesuatu yang baik dan kita tidak bisa merubah apapun yang sudah terjadi. Bunda pasti tidak ingin peristiwa ini terjadi. Jika perasaan tersebut terus menghantui, cobalah temui tenaga profesional untuk membantu menghilangkan rasa trauma Bunda.
Kita lanjut ke halaman berikutnya ya Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga yuk video tentang 3 penyebab janin meninggal dalam kandungan.

PIKIRAN NEGATIF YANG HARUS BUNDA HINDARI