Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Sakit Punggung setelah Melahirkan? Mungkin karena Bunda Kurang Tidur

Siti Masitoh   |   HaiBunda

Selasa, 20 Sep 2022 17:37 WIB

A Caucasian woman sleeping on her bed
Sakit Punggung setelah Melahirkan? Mungkin karena Bunda Kurang Tidur /Foto: iStock

Menjadi seorang ibu tidaklah mudah, butuh perjuangan di setiap prosesnya. Perjalanan mulai dari hamil hingga melahirkan belumlah usai. Bahkan setelah melahirkan pun, akan ada banyak perubahan yang akan dialami.

Setelah melahirkan, tubuh Bunda tentu akan mengalami beragam adaptasi setelah sebelumnya mengandung Si Kecil selama 9 bulan.  Nah, salah satu gangguan yang mungkin dialami Bunda setelah melahirkan yakni munculnya sakit punggung.

“Selama kehamilan, rahim mengembang dan wanita biasanya menambah berat badan pada trimester kedua. Kehamilan juga mengganggu kurva 'S' alami tulang belakang dan menggeser pusat gravitasi. Perubahan postur dan berat bayi yang sedang tumbuh ini menekan cakram dan saraf di tulang belakang. Terkadang masalah ini tidak sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan,” kata dr. Garima Anandani, spesialis tulang belakang seperti dikutip dari Times of India.

Sakit punggung setelah melahirkan

Nyeri punggung juga bukan hal baru bagi ibu yang baru melahirkan. Meski wajar terjadi, sakit punggung tetap saja membuat Bunda kurang nyaman dalam beraktivitas ya. 

Jika Bunda merasakan hal tersebut, sebaiknya segera menemui spesialis, terutama saat Bunda hamil. Masalah tersebut bisa diobati melalui terapi non-invasif dengan bantuan profesional yang memadai pasca melahirkan.

Melansir laman Timesofindia.com, nyeri punggung pasca melahirkan disebabkan beberapa faktor. Mulai dari berbagai macam perubahan hormon hingga perubahan postur, berat badan, dan posisi tidur. Berikut beberapa penyebab nyeri punggung pasca melahirkan.

1. Sakit punggung karena hormon kehamilan

Selama kehamilan, tubuh memproduksi hormon yang disebut relaksin, bertanggung jawab mengendurkan otot dan persendian untuk membantu persalinan yang juga bisa menyebabkan melemahnya sendi tulang belakang, ligamen, dan otot menyebabkan nyeri punggung pasca kehamilan.

2. Sakit punggung karena tekanan postural pasca kehamilan

Tekanan tambahan pada tulang belakang yang disebabkan oleh membungkuk dan mengangkat bayi dapat melemahkan tulang belakang sehingga menimbulkan rasa sakit. Jika Bunda memegang bayi dengan cara yang salah selama menyusui, hal itu bisa mejadi penyebab rasa sakit di punggung atas, tengah dan bawah.

3. Sakit punggung karena kurang tidur

Bunda harus tidur yang cukup karena kurang tidur terus-menerus dapat membuat otot-otot punggung stress dan tegang yang menyebabkan peningkatan nyeri punggung dan leher.

4. Sakit punggung karena stres emosional

 Bunda harus tahu, kondisi akan semakin memburuk jika dibarengi dengan sejumlah kondisi psikologis seperti kecemsan hingga kemarahan.

5. Sakit punggung karena kurangnya perawatan pasca kehamilan.

Berat badan yang bertambah pasca kehamilan dan kurangnya aktivitas fisik pada waktu-waktu tertentu merupakan hambatan utama bagi pemulihan.

“Jika Anda menderita sakit punggung kronis sebelum hamil, kemungkinan rasa sakit selama kehamilan jauh lebih tinggi. Oleh karena itu, selama dan setelah kehamilan, jangan abaikan rasa sakit Anda atau tekan dengan obat penghilang rasa sakit,” jelas Dr Neha Narula, spesialis tulang belakang senior.

Narula juga menyarankan agar ibu hamil menerapkan cara sehat untuk meredakan nyeri punggung dan leher dengan kompres panas atau dingin selama kehamilan dan harus memilih sesi terapi perbaikan sel untuk merehabilitasi tulang belakang pasca kehamilan di bawah bimbingan profesional medis perawatan tulang belakang.

Klik halaman berikutnya untuk tahu lebih lanjut tentang sakit punggung pasca melahirkan.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang penyebab sakit punggung saat hamil.

[Gambas:Video Haibunda]



REDAKAN SAKIT PUNGGUNG SETELAH MELAHIRKAN

New mom holds her newborn baby in the hospital.

Sakit Punggung setelah Melahirkan? Mungkin karena Bunda Kurang Tidur /Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix

Meredakan sakit punggung setelah melahirkan

Terdapat beberapa metode yang dapat Bunda terapkan untuk meredakan nyeri punggung pasca melahirkan.

  • Latihan. Latihan ringan dapat membantu memperkuat otot pasca melahirkan lho Bunda. Latihan ini termasuk latihan penguatan inti, berjalan, pernapasan perut dalam dengan kontraksi perut, lutut miring, kegel, yoga, angkat kepala, angkat bahu, dan curl up.
  • Postur yang benar. Saat tidur dan duduk postur tubuh yang benar harus diperhatikan. Misalnya, seseorang dapat menggunakan gulungan lumbal yang tepat saat duduk dan menjaga bantal di antara lutut saat tidur.
  • Relaksasi otot. Jika Bunda mengalami nyeri otot, tidak perlu cemas karena bisa diredakan dengan pijat profesional atau kompres panas. Selain itu juga bisa melakukan meditasi atau teknik relaksasi untuk mengurangi stres.
  • Diet kaya protein. Inklusi protein dalam diet dapat memperkuat tubuh, sehingga membantu dalam pemulihan. Susu, keju, yoghurt, ikan, daging, dan kacang-kacangan merupakan sumber protein yang baik untuk ibu pasca kehamilan.
Banner Gawat JaninBanner Gawat Janin/ Foto: HaiBunda / Dwi Rachmi

Jika Bunda mengalami nyeri punggung berlebihan, nyeri leher atau nyeri yang menjalar di lengan atau kaki, ibu tidak boleh mengabaikannya dan harus berkonsultasi dengan spesialis tulang belakang.

Sakit punggung yang perlu diwaspadai

Sakit punggung pasca melahirkan biasa terjadi dan biasanya sembuh dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Melansir laman Babycenter.com, segera hubungi penyedia layanan kesehatan jika Bunda mengalami tanda-tanda di bawah ini.

  • Sakit punggung Bunda parah, konstan, atau semakin parah.
  • Sakit punggung disebabkan oleh trauma atau disertai demam.
  • Anda kehilangan perasaan pada satu atau kedua kaki, atau Bunda tiba-tiba merasa tidak terkoordinasi atau lemah.
  • Anda kehilangan sensasi di bokong, selangkangan, atau area genital (termasuk kandung kemih atau anus). Ini mungkin membuat sulit buang air kecil atau buang air besar, atau menyebabkan inkontinensia.

(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda