kehamilan
Daftar Makanan yang Dibutuhkan Bumil Jelang Persalinan agar Siap Fisik & Mental
Rabu, 28 Sep 2022 16:08 WIB
Hari perkiraan lahir tinggal menghitung hari? Wah, itu artinya perlu menyiapkan fisik dan mental ya untuk menyambut kelahiran Si Kecil.
Hal ini sangat penting untuk diperhatikan agar Bunda dapat melewati persalinan dengan lancar. Terutama saat menghadapi serangkaian perubahan pada tubuh mendekati hari persalinan.
Perubahan ibu hamil jelang melahirkan
Menjelang persalinan kondisi fisik dan psikis cenderung tidak stabil, seperti muncul rasa mual, tidak nafsu makan, mengalami nyeri otot hebat, panik, dan cemas.
Keluhan yang sering ditemui pada kehamilan menjelang persalinan antara lain berikut ini:
- Rasa sakit dan pembengkakan di sekujur tubuh, terutama pergelangan kaki, tangan, jari, dan wajah.
- Otot meregang
- Perubahan mood
- Kualitas tidur menurun atau sulit tidur
- Sering buang air kecil
- Nyeri punggung seringkali dialami ibu hamil jelang persalinan.
Ada banyak tantangan fisik dan emosional yang mesti ibu hamil hadapi saat menjelang persalinan. Tahap kehamilan yang sangat melelahkan dan tidak nyaman.
Penyebab nafsu makan menurun jelang melahirkan
Pada saat detik-detik jelang persalinan akan terjadi penghambatan pengosongan lambung, penurunan motilitas saluran cerna sehingga penyerapan zat-zat nutrisi berlangsung lebih lama. Kondisi ini menyebabkan penurunan nafsu makan.
Rasa cemas menghadapi persalinan dan rasa sakit akibat kontraksi juga menyebabkan nafsu makan hilang. Dalam pembahasan Forum Ilmiah Abdimas Universitas Esa Unggul pada 21 Juli 2022, mencatat bahwa umumnya ibu hamil hanya mengkonsumsi sekitar 30 kalori per jam menjelang persalinan, padahal kebutuhan ibu hamil ketika persalinan bisa mencapai 50-100 kalori per jam.
Rata-rata proses persalinan dapat memakan waktu hingga 8 jam. Ini artinya total kebutuhan kalori dapat mencapai 800 kalori selama proses persalinan.
![]() |
Dampak kurang asupan gizi saat melahirkan
Kurangnya asupan gizi selama persalinan, dapat menurunkan kadar glukosa darah dan tingginya kadar laktat dalam darah. Sehingga meningkatkan kelelahan otot, dan menyebabkan tidak cukupnya kontraksi rahim. Menurunnya kadar glukosa darah menyebabkan kelelahan, mudah marah, pusing hingga depresi.
Menghindari terjadinya hal tersebut, jelang persalinan ibu hamil dapat memilih menu padat kalori. Penuhi kebutuhan gizi dengan makanan dalam jumlah kecil dan ringan, sehingga lebih mudah ditelan.
Saat jelang persalinan dibutuhkan asupan dalam bentuk cairan yang mudah dicerna, enak, tidak menyebabkan mual dan praktis.
Tips agar lancar melahirkan
Selain pentingnya memantau berat badan selama hamil untuk memudahkan proses persalinan, berikut tips lain agar melahirkan lebih mudah:
1. Cukupi cairan
Ibu hamil harus mencukupi kebutuhan cairannya. Dehidrasi seringkali menyebabkan ibu hamil mudah mengalami kram. Kebutuhan total cairan per hari yang perlu dipenuhi adalah 2650 ml atau 11 gelas (ukuran gelas 250 ml).
Kombinasikan konsumsi cairan dengan minuman elektrolit tinggi seperti air kelapa atau dengan minuman isi buah segar/cocktail, jus atau smoothies.
2. Penuhi zat besi
Selain itu, penting juga untuk memenuhi zat gizi mikro jelang persalinan seperti zat besi. Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan bahwa hampir 50 persen ibu hamil di Indonesia, mengalami anemia.
Bahaya ibu hamil kekurangan zat besi
Kekurangan/defisiensi zat besi dapat berdampak pada beberapa hal berikut:
- Risiko terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR).
- Perdarahan
- Peningkatan resiko kematian pasca persalinan.
Waktu, dosis, dan lamanya defisiensi besi akan menentukan bagaimana dampaknya. Zat besi merupakan zat gizi penting selama hamil. Kekurangan zat besi tidak mesti disertai dengan kondisi anemia.
Penyebab zat besi rendah pada ibu hamil
Hipertensi dan merokok selama kehamilan dapat menyebabkan penurunan transportasi zat besi dari ibu ke janin. Kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan besi pada janin untuk pembentukan sel dan jaringan baru.
Untuk pencegahan defisiensi zat besi, ibu hamil membutuhkan suplementasi besi. Total kebutuhan harian zat besi ibu hamil sebesar 27 mg. Sumber zat besi yang paling efektif untuk metabolisme tubuh adalah daging merah, hati, ikan, dan unggas.
3. Memenuhi kebutuhan kalsium
![]() |
Selain zat besi, kalsium penting untuk menghindari terjadinya komplikasi persalinan. Kekurangan kalsium meningkatkan risiko preeklamsia. Pre-eklampsia pada awalnya dapat muncul tanpa gejala namun dapat memburuk dengan cepat.
Ciri preeklamsia pada ibu hamil
Preeklamsia dapat ditandai dengan serangkaian ciri atau gejala berikut:
- Tekanan darah tinggi >140/90 mmHg
- Sakit kepala hebat
- Pandangan kabur
- Mata sensitif cahaya
- Sesak napas akibat cairan di paru-paru
- Trombosit turun drastis
- Protein urine meningkat dan pembengkakan anggota tubuh.
WHO merekomendasikan ibu hamil agar meningkatkan asupan kalsium dari makanan lokal tinggi kandungan kalsium dan suplementasi kalsium dosis total 1,5-2,0 g setiap hari. Cara minumnya dibagi menjadi tiga dosis, masing-masing dosis sebesar 500 mg pada waktu makan.
Interaksi negatif antara suplemen zat besi dan kalsium dapat terjadi, keduanya sebaiknya diberikan beberapa jam terpisah.
4. Cukupi kebutuhan gizi penting
- Makanan mengandung serotonin
Gizi juga berperan dalam menurunkan kecemasan dan risiko depresi jelang persalinan. Pilih kelompok makanan yang mampu meningkatkan serotonin.
Serotonin adalah suatu zat kimia di otak yang memberikan rasa tenang. Sumber zat gizi untuk kesehatan mental yang perlu ibu konsumsi yang bantu meningkatkan serotonin seperti di antaranya berikut:
- Karbohidrat kompleks
- Biji-bijian
- Sayuran
- Buah-buahan
- Protein yang mengandung triptofan
Protein yang mengandung triptofan juga membentuk serotonin dalam tubuh. Sumber triprofan di antaranya adalah susu dan produk olahannya, kentang, dan pisang. Protein yang mengandung tirosin membentuk dopamin.
- Makanan yang mengandung dopamin
Dopamin adalah suatu hormon yang memberikan perasaan baik dan sensasi senang. Tirosin dapat diperoleh diantaranya dari:
- Kacang-kacangan
- Susu
- Pisang
- Alpukat.
- Makanan yang mengandung B5
Vitamin B5 sebagai vitamin anti-stress dapat diperoleh di antaranya dari jagung, kentang, alpukat, jamur, yogurt, dan brokoli.
- Makanan yang mengandung vitamin C
Vitamin C merupakan pembentuk neurotransmitter di mana kekurangan neurotransmitter rentan menyebabkan depresi. Sumber vitamin C diantaranya adalah jambu biji, jeruk, papaya, strawberi, brokoli dan bayam.
Rekomendasi makanan untuk bumil jelang bersalin
Makanan apa yang bisa dikonsumsi mendekati proses melahirkan? Cobalah minta pada orang yang mendampingi Bunda untuk menyediakan juice atau smoothies kurma madu pisang yogurt, dengan susu/air kelapa dan protein shake berisi pisang, susu almond dan selai kacang.
![]() |
Pentingnya mengontrol berat badan selama kehamilan
Hal yang tidak kalah pentingnya agar proses persalinan mudah dan tidak terjadi komplikasi persalinan adalah adalah pemantauan berat badan selama hamil. Berat badan selama hamil dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini:
- Asupan gizi
- Faktor kehamilan (morning sickness dan lain-lain)
- Janin kembar
- Stres fisiologis
- Faktor genetik dan retensi cairan (adanya edema atau tidak)
- Tingkat aktivitas ibu hamil
- Gangguan kesehatan seperti hipertiroid.
Kaitan obesitas dengan proses persalinan
Obesitas berat (IMT>40) dapat meningkatkan risiko operasi caeser disamping juga berisiko menyebabkan bayi pendek, berat badan lahir rendah, dan terhambatnya pertumbuhan janin dalam kandungan.
Overweight dan obesitas menyebabkan komplikasi persalinan, perkembangan diabetes gestasional, hipertensi gestasional, kelahiran prematur, penyakit kronis pada bayi, dan janin berukuran besar di atas rata-rata.
Risiko melahirkan janin berukuran besar
Risiko melahirkan janin ukuran besar diantaranya adalah:
- Lamanya proses persalinan normal.
- Perineum robek atau perlunya tindakan episiotomi.
- Bahu bayi tersangkut di jalur lahir (distosia).
- Bayi harus dilahirkan melalui operasi caesar
- Bayi mengalami cedera lahir
- Bayi lahir dengan kesulitan bernapas.
![]() |
Tips mencegah obesitas selama kehamilan
Lakukan beberapa langkah berikut untuk mencegah obesitas pada ibu hamil:
1. Gizi seimbang
Untuk menghindari obesitas saat kehamilan dibutuhkan asupan gizi seimbang lengkap dengan protein dan serat.
2. Tetap aktif selama hamil
Wanita hamil yang lebih aktif secara fisik berisiko lebih rendah terhadap penambahan berat badan berlebih, diabetes gestasional, dan depresi pasca persalinan.
3. Olahraga ringan
Olahraga ringan selama kehamilan dapat mengurangi risiko penambahan berat badan berlebihan, risiko persalinan sesar, makrosomia, dan morbiditas pernapasan neonatus. Hindari olahraga berat atau latihan kekuatan yang bisa menyebabkan cedera pada perut.
Semoga informasi mengenai gizi penting untuk mempersiapkan fisik dan mental sebelum melahirkan ini membantu ya, Bunda!
Simak juga daftar rumah sakit yang sediakan layanan ERACSdalam video di bawah ini:
(rap/rap)
