Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Hal Aneh yang Mungkin Terjadi Saat Bunda Melahirkan, BAB hingga Muntah

Siti Masitoh   |   HaiBunda

Sabtu, 08 Oct 2022 09:20 WIB

Portrait of a beautiful young pregnant woman trying to breath to soothe the pain of her labor contractions in a hospital
Hal aneh yang terjadi saat melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz

Hari perkiraan lahir (HPL) sudah menghitung hari, apakah Bunda sudah siap melahirkan? Selain siap fisik, mental juga penting untuk diperhatikan agar Bunda dapat menjalani proses kelahiran Si Kecil dengan lancar.

Menurut ahli gizi, Nadiyah S.Gz, M.Si, C.Ht, CSRS, menjelang persalinan kondisi fisik dan psikis cenderung tidak stabil, seperti muncul rasa mual, tidak nafsu makan, mengalami nyeri otot hebat, panik, dan cemas.

"Rasa cemas menghadapi persalinan dan rasa sakit akibat kontraksi juga menyebabkan nafsu makan hilang," ungkap Nadiyahpada beberapa waktu lalu pada HaiBunda.

Persiapan proses melahirkan

Nah, itu sebabnya, Bunda tidak boleh mengabaikan hilangnya nafsu makan saat jelang melahirkan. Kurangnya asupan gizi selama persalinan, dapat menurunkan kadar glukosa darah dan tingginya kadar laktat dalam darah. Sehingga meningkatkan kelelahan otot, dan menyebabkan tidak cukupnya kontraksi rahim.

"Menurunnya kadar glukosa darah menyebabkan kelelahan, mudah marah, pusing hingga depresi," imbuh nadiyah.

Selain berbagai perubahan jelang melahirkan, ada beberapa kejadian yang mungkin terjadi saat proses melahirkan. Apa saja? Simak ulasan berikut!

Kejadian aneh yang mungkin terjadi saat proses melahirkan

Perjalanan menjadi seorang ibu bisa dibilang cukup melelahkan ya Bunda. Ibu hamil akan merasakan kontraksi dan rasa sakit selama persalinan. 

Ini merupakan hal yang normal, tetapi ada beberapa kejadian tidak terduga yang mungkin bisa membuat lengah. Ada lima hal aneh yang mungkin terjadi saat Bunda bersiap untuk melahirkan. Berikut ulasannya:

1. Buang air besar

Sangat mungkin Bunda akan buang air besar saat melahirkan. Memang terdengar menjijikkan, tapi hal ini sering terjadi lho. Namun, tidak perlu malu atau takut karena ini normal terjadi.

Melansir laman Timesofindia, buang air besar tersebut terjadi karena saat mendorong bayi keluar, Bunda menggunakan rangkaian otot yang sama saat buang air besar. Jadi, itulah kenapa bisa menyebabkan Bunda mengalami buang air besar saat melahirkan.

“Ada penelitian baru yang menunjukkan bahwa buang air besar selama persalinan dapat membantu bayi Anda terpapar bakteri usus yang baik yang dapat memiliki manfaat kesehatan jangka panjang,” kata Nita Landry, MD, seorang ob-gyn yang berlatih di seluruh negeri dan co-host The Dokter.

2. Muntah dan mual

Saat hamil, merasa mual dan muntah di pagi hari mungkin sudah biasa Bunda rasakan, tapi hal ini juga bisa terjadi saat persalinan lho. Jika Bunda memilih untuk melahirkan dengan operasi caesar, obat-obatan yang diberikan bisa membuat perut merasa mual. Selain itu, epidural juga turut menyebabkan penurunan darah.

"Ketika wanita mendapatkan epidural, mereka dapat mengalami penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan muntah," kata Sherry Ross, MD, seorang ob-gyn dan ahli kesehatan wanita di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California seperti yang dilansir dalam Parents.

Stress melahirkan juga menjadi faktor adanya muntah dan mual, Bunda.

Klik halaman berikutnya yuk Bunda untuk tahu 3 hal aneh lain yang mungkin terjadi saat Bunda bersiap untuk melahirkan.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak yuk informasi mengenai kontraksi palsu berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



MELAHIRKAN PLASENTA HINGGA ROBEKNYA REKTUM

Ilustrasi tanda segera melahirkan.

Hal aneh yang terjadi saat melahirkan/ Foto: iStockphoto

3. Melahirkan plasenta

Saat Si Kecil sudah terlahir ke dunia, mungkin Bunda merasa persalinan sudah selesai. Namun, sangat memungkinkan Bunda harus mendorong sesuatu yang lain lagi karena tubuh perlu mengeluarkan plasenta dari rahim.

"Kontraksi yang terus berlanjut adalah hal yang normal, karena tubuh Anda perlu mengeluarkan plasenta dari rahim. Kontraksi juga diperlukan untuk mengurangi jumlah perdarahan pasca persalinan," kata Landry.

Kelahiran plasenta ini sering terjadi dengan sendirinya dalam 30 menit pertama setelah melahirkan karena plasenta terpisah dari dinding rahim dan akan didorong keluar saat kontraksi. Namun, jika plasenta tidak keluar dengan sendirinya maka fenomena ini disebut retensio plasenta. Retensio plasenta yang tidak ditangani tepat waktu bisa mengancam jiwa, Bunda.

4. Robeknya vagina

Robeknya vagina umum terjadi jika lubang vagina tidak cukup lebar saat persalinan, Bunda. Menurut Landry, sekitar 90 persen wanita mengalami robekan pada vagina selama persalinan.

Robekan tingkat pertama atau kedua mungkin hanya menyebabkan ketidaknyamanan kecil selama beberapa minggu, tetapi robekan tingkat ketiga dan keempat membutuhkan waktu lebih dari beberapa minggu untuk sembuh.

5. Robeknya rektum

Saat persalinan mungkin saja Bunda mengalami rekrum yang robek. Ini merupakan robekan tingkat empat saat mencoba mendorong Bayi keluar. Ada kalanya robekan tingkat empat ini tidak bisa dicegah lho. Namun, untungnya robekan vagina ini merupakan yang paling jarang terjadi selama persalinan pervaginam, Bunda.

Untuk mengurangi robekan pada rektum, Bunda bisa gunakan kompres hangat pada perineum selama fase mendorong persalinan. Selain itu, pijatan pada perineum juga bisa membantu mencegah robekan selama persalinan pervaginam.

Seringnya memijat pangkal vagina dengan minya atau pelumas berbahan dasar air, dianggap bisa melembutkan jaringan agar lebih kenyal dan fleksibilitasnya meningkat, Bunda.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda