HaiBunda

KEHAMILAN

5 Penyebab Janin Tidak Berkembang, Bisa karena Kualitas Sperma yang Buruk

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 17 Oct 2022 18:55 WIB
5 Penyebab Janin Tidak Berkembang, Bisa karena Kualitas Sperma yang Buruk/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Naeblys
Jakarta -

Janin tidak berkembang bisa bisa menyebabkan keguguran. Dalam istilah medis, janin tidak berkembang dikenal juga dengan blighted ovum atau kehamilan kosong.

Blighted Ovum berbeda dengan Intrauterine Growth Restriction (IUGR) ya. American Family Physician menjelaskan bahwa IUGR adalah istilah yang menggambarkan perkembangan janin terhambat. Pada IUGR, bayi dapat dilahirkan meski kemungkinan terjadi komplikasi.

Janin tidak berkembang

Menurut America Pregnancy Association (APA), blighted ovum atau kehamilan anembrionik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim, tetapi embrio tidak berkembang. Pada kondisi ini, sel berkembang hanya untuk membentuk kantung kehamilan, tapi tidak untuk embrio itu sendiri.


Blighted ovum umumnya terjadi di trimester pertama. Seringkali, kondisi ini terjadi sebelum seorang wanita mengetahui bahwa dia sedang hamil.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di RSIA Bunda Jakarta, dr. Gorga I.V.W Udjung, Sp. OG, mengatakan bahwa banyak orang salah mengansumsikan kondisi hamil kosong sebagai keguguran biasa. Padahal, risikonya perlu diwaspadai, Bunda.

"Risiko keguguran dapat terjadi pada 10-20 persen kehamilan. Sekitar 80 persennya terjadi di 12 minggu pertama kehamilan atau trimester pertama. Dari keguguran yang terjadi, 50 persen di antaranya mengalami blighted ovum," ujar Gorga saat dihubungi HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Deteksi janin tak berkembang

Janin tak berkembang dapat dideteksi dengan dua pemeriksaan, yakni:

1. USG

Janin tidak berkembang dapat dideteksi melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG), Bunda. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di awal kehamilan.

Pada usia kehamilan 4 sampai 5 minggu, dokter biasanya sudah dapat melihat kantung kehamilan. Nah, memasuki usia 8 sampai 9 minggu, USG sudah bisa mendeteksi denyut jantung janin.

2. Cek kadar hCG

Mengutip dari Cleveland Clinic, cek kadar hCG (human chorionic gonadotropin) dalam tubuh juga bisa membatu dapat mendiagnosis janin tidak berkembang. Kadar hCG merupakan hormon kehamilan yang hanya diproduksi saat seorang wanita sedang hamil.

Tingkat hCG dalam darah dapat meningkat dengan cepat di awal kehamilan dan mencapai puncaknya sekitar minggu ke-8 sampai ke-10. Jika tidak meningkat dengan cepat, maka itu bisa menjadi indikasi keguguran atau komplikasi lainnya.

Lalu apa penyebab janin tak berkembang? Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 3 penyebab janin meninggal dalam kandungan, dalam video berikut:

(ank/rap)
PENYEBAB JANIN TIDAK BERKEMBANG: KELAINAN GENETIK

PENYEBAB JANIN TIDAK BERKEMBANG: KELAINAN GENETIK

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Bunga Citra Lestari Kunjungi Makam Ashraf Bersama Noah serta Bapak dan Ibu Mertua

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kisah Artis Korea Jadi Sopir Taksi usai Kondisi Keuangan Terpuruk

Mom's Life Amira Salsabila

Terpopuler: Potret Pevita Pearce Liburan Bareng Suami Malaysia

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ini Cara Cepat Diet Menurunkan Berat Badan Menurut Pakar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Cerita 2 Bunda Artis Kesakitan Usai Melahirkan dengan ERACS, Ada yang Sampai Alergi

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Usia Ayah Ternyata Tentukan Keberhasilan Program IVF, Umur Berapa yang Pas?

Bunga Citra Lestari Kunjungi Makam Ashraf Bersama Noah serta Bapak dan Ibu Mertua

Ini Cara Cepat Diet Menurunkan Berat Badan Menurut Pakar

Kisah Artis Korea Jadi Sopir Taksi usai Kondisi Keuangan Terpuruk

Terpopuler: Potret Pevita Pearce Liburan Bareng Suami Malaysia

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK