Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ciri-ciri Janin Usia 2 Bulan Tidak Berkembang, Ini yang Dirasakan Ibu Hamil

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 11 Jan 2024 22:00 WIB

A pregnant female of Asian decent, lays out on an exam table as a technician conducts her ultrasound.  She is dressed casually and has her belly exposed as she looks to the screen to see her baby.
Ciri-ciri Janin Usia 2 Bulan Tidak Berkembang, Ini yang Dirasakan Ibu Hamil/Foto: Getty Images/FatCamera
Daftar Isi
Jakarta -

Janin seharusnya berkembang seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Namun, ada kalanya janin tidak berkembang semestinya. Apakah ibu hamil merasakannya? Kenali ciri-ciri janin usia 2 bulan yang tidak berkembang.

Janin yang tidak berkembang di awal kehamilan dapat membuat kekhawatiran bagi para ibu hamil. Janin yang tidak berkembang ini juga sering menandakan dimulainya kemungkinan keguguran.

Melansir laman Cleveland Clinic, janin yang tidak berkembang dengan nama medis Intrauterine growth restriction (IUGR) atau yang juga disebut dengan pembatasan pertumbuhan janin (FGR). Kondisi ini bisa terjadi pada setiap tahap kehamilan, termasuk saat usia 2 bulan.

Ciri-ciri janin usia 2 bulan tidak berkembang

Ketika janin mengalami IUGR, ukurannya jauh lebih kecil daripada usia kehamilan seharusnya (jumlah minggu dalam kehamilan). Ini berarti janin tidak tumbuh pada tingkat yang diharapkan saat berada di dalam rahim.

Pertumbuhan janin memang berbeda-beda dan janin yang berukuran kecil juga tidak selalu menandakan menderita IUGR. Dalam kebanyakan kasus, janin yang berukuran kecil terlahir kecil, namun sehat. Hal ini mirip dengan orang dewasa yang tubuhnya kurang tinggi bukan berati kurang sehat dibandingkan yang tinggi. 

Namun, beberapa orang tua yang melahirkan memiliki kondisi medis mendasar yang menyebabkan ukuran janin menjadi kecil untuk usia kehamilannya.

Penyebab janin 2 bulan tidak berkembang

Dilansir laman New Health Advisor, penyebab janin tidak berkembang pada usia 2 bulan atau usia kehamilan berapapun antara lain:

  1. Kadar oksigen rendah. Pada ibu hamil yang memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, atau kondisi kesehatan lainnya, maka membuat oksigen dan nutrisi yang masuk ke bayi melalui plasenta tidak cukup.
  2. Cacat bawaan. Jika ada cacat bawaan, tubuh harus fokus berusaha memperbaiki, menumbuhkan sel-sel baru, dan berkembang. Ada beberapa faktor yang dapat memperburuk keadaan ini seperti riwayat keluarga dengan cacat genetik, pola makan ibu yang buruk, tembakau, alkohol, dan penggunaan obat-obatan selama kehamilan.

  3. Infeksi ibu hamil. Infeksi seperti sifilis, toksoplasmosis, rubella, dan cytomegalovirus dapat memperlambat atau bahkan menghentikan pertumbuhan janin.

  4. Berat badan rendah pada ibu hamil. Jika ibu hamil memiliki berat badan rendah, kemungkinan besar memiliki bayi kecil atau tumbuh lambat. Jika ini karena pola makan ibu hamil yang buruk, tidak ada nutrisi yang cukup untuk ibu hamil dan bayi.

  5. Kelainan tali pusat.  Jika tali pusat mengalami kelainan dapat mengurangi jumlah oksigen dan nutrisi pada bayi.

  6. Penyakit autoimun. Jika ibu hamil memiliki penyakit autoimun dapat memperlambat pertumbuhan bayi.

  7. Ancaman keguguran. Jika bayi berhenti tumbuh pada usia 6 minggu dan tidak memiliki detak jantung, ibu hamil mungkin mengalami ancaman keguguran. Ini dimungkinkan dalam 12 minggu pertama kehamilan, dan setelah 12 minggu risiko keguguran semakin rendah.

Ciri-ciri janin tidak berkembang 

Janin tidak berkembang dapat terjadi kapan saja, entah itu di awal kehamilan maupun di trimester ketiga. Yuk kenali ciri-ciri bayi tidak berkembang dan apa yang ibu hamil rasakan dilansir laman MorulaIVF.

1. Detak jantung tidak terdengar

Pada janin yang tidak berkembang maka tidak terdengar detak jantungnya. Umumnya, detak jantung janin ini dapat terdengar melalui pemeriksaan USG pada usia kehamilan 9-10 minggu. Namun, jika pada usia ini tidak terdengar suara detak jantungnya, maka perlu waspada. 

Namun, yang perlu Bunda ketahui bahwa letak dan posisi janin juga dapat mempengaruhi terdengar atau tidaknya detak jantungnya. Untuk itulah kondisi ini membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk diketahui penyebab pastinya, apakah karena janin tidak berkembang atau sebab lainnya.

2. Penurunan hormon hCG

Janin usia 2 bulan yang tidak berkembang memiliki ciri terjadinya penurunan hormon hCG. Hormon HCG merupakan hormon kehamilan yang diproduksi selama masa kehamilan. Hormon ini terdeteksi dari alat tes kehamilan atau pemeriksaan lab.

Selama masa kehamilan kadar hormon HCG memang naik turun. Namun jika kadarnya terus menurun, kemungkinan ada hal yang mencurigakan. Hormon HCG yang terus mengalami penurunan dapat menjadi ciri-ciri janin tidak berkembang yang perlu diwaspadai. 

Jika ini terjadi, Bunda perlu segera menghubungi dokter agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

3. Morning sickness berkurang

Ini yang dapat ibu hamil rasakan. Morning sickness itu sangat normal terjadi pada trimester pertama kehamilan. Morning sickness terjadi karena pengaruh hormon hCG yang meningkat.

Morning sickness yang berkurang secara mendadak dapat menjadi salah satu ciri-ciri janin tidak berkembang pada trimester pertama. Terlebih jika disertai dengan tanda keguguran seperti munculnya flek atau darah. Untuk itu segera hubungi dokter agar mendapatkan penanganan segera.

4. Ukuran janin kecil

Ini merupakan kondisi ini disebut dengan IUGR. Ukuran janin yang kecil umumnya disebabkan hambatan pertumbuhan janin di dalam rahim.

Beberapa penyebab IUGR antara lain anemia pada ibu hamil, diabetes, serta gangguan ginjal. Selain itu, IUGR juga bisa disebabkan masalah pada plasenta. Jika plasenta bermasalah, maka suplai makanan terganggu dan risiko janin tidak berkembang menjadi besar.

5. Tinggi fundus tidak normal

Ciri-ciri janin sehat 2 bulan juga dapat dilihat dan diukur dari tinggi fundus. Mengukur tinggi fundus merupakan salah satu cara untuk memantau apakah janin tumbuh dengan baik atau tidak.

Secara normal ukuran atau tinggi fundus akan menyesuaikan dengan berapa usia kandungan. Cara mengukurnya adalah dengan mengukur bagian atas rahim ke bagian tulang kemaluan.

Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan ukuran normal, kemungkinan dicurigai mengarah ke perkembangan janin. Hal ini bisa terjadi jika air ketuban sedikit atau posisi janin sungsang. Namun kondisi ini juga bisa menjadi ciri-ciri janin tidak berkembang dengan baik.

6. Tidak ada pergerakan janin

Ibu hamil umumnya merasakan gerakan janin mulai usia kehamilan 16-20 minggu. Semakin besar usia kandungan maka pergerakan makin terasa. Namun jika pergerakan janin melemah atau bahkan hilang, terdapat indikasi janin tidak berkembang.

Ibu hamil bisa merangsang gerakan janin dengan cara mengelus perut, mengajak berbicara, atau minum minuman manis. Jika tidak ada respons, segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan USG untuk melihat kondisi janin.

7. Mengalami kram hebat

Ciri-ciri janin tidak berkembang dapat ditandai dengan kram hebat yang dirasakan oleh ibu hamil. Memang kram perut merupakan kondisi normal yang kerap dirasakan ibu hamil, namun jika kram terasa parah, Bunda perlu mencurigainya.

Kram hebat bisa menjadi pertanda kontraksi rahim yang mendorong janin ke jalan lahir. Selain itu, masalah pada plasenta juga menjadi penyebab kram hebat yang dialami ibu hamil. Jika kontraksi atau kram disertai dengan munculnya flek atau darah serta tanda keguguran lainnya, bisa menjadi salah satu ciri-ciri janin tidak berkembang. 

8. Ketuban pecah dini

Ketuban memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting dalam masa kehamilan. Secara normal, plasenta akan pecah dengan sendirinya saat terjadi kontraksi kehamilan atau ketika waktu bersalin telah tiba.

Apabila ketuban pecah sebelum waktu bersalin tiba atau ketuban pecah din, kondisi ini menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan janin telah berhenti. Ibu hamil perlu segera bersalin ketika cairan ketuban telah pecah, baik melalui persalinan normal maupun operasi.

UpSpring Shrinkx Belly BambooUpSpring Shrinkx Belly Bamboo/ Foto: Lazada

9. Pendarahan mendadak

Pendarahan secara mendadak juga bisa menjadi pertanda janin tidak berkembang. Kondisi ini kerap dikaitkan dengan gawat janin. 

Segera cari pertolongan medis jika ibu hamil mengalami pendarahan secara mendadak disertai dengan nyeri perut hebat serta sakit punggung. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa janin telah meninggal di dalam kandungan karena gagal berkembang.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda