KEHAMILAN
Bila Operasi Caesar Gagal, Ketahui Penyebab dan Risikonya pada Ibu dan Bayi
Melly Febrida | HaiBunda
Kamis, 17 Nov 2022 14:45 WIBOperasi caesar bisa gagal? Orang sering berpikir operasi caesar itu lebih aman, namun operasi caesar juga memiliki risiko. Tujuan operasi caesar (C-section) memang dapat menjadi penyelamat dalam keadaan darurat tapi tetap ada risiko pada segala jenis operasi.
Bunda yang pernah menjalani caesar kemungkinan di kehamilan selanjutnya akan kembali dioperasi, meski tak menutup kemungkinan untuk melahirkan normal melalui pervaginam.
Bayi yang dilahirkan melalui persalinan caesar biasanya melalui sayatan bedah yang dibuat di perut dan rahim. Operasi caesar hanya dapat dilakukan dokter kandungan, bidan tidak dapat melakukan operasi caesar.
Penyebab risiko komplikasi
Usia juga dapat meningkat risiko komplikasi pada operasi caesar. Sebuah studi menemukan, risiko komplikasi parah yang lebih tinggi daripada persalinan pervaginam, terutama setelah usia 35 tahun.
Pada bumil yang berusia 35 tahun atau lebih memiliki risiko hampir tiga kali lipat pada operasi caesar ketimbang persalinan normal. Dan risiko itu melonjak menjadi lima kali lipat jika menjalani operasi caesar sebelum persalinan dimulai.
Untuk wanita yang lebih muda dari 35, ada sekitar 50 persen lebih tinggi risiko komplikasi parah.
"Operasi caesar dapat menyelamatkan nyawa dalam beberapa situasi. Namun, ini bukan prosedur yang sepele," kata peneliti senior Dr. Catherine Deneux-Tharaux, direktur penelitian di Pusat Epidemiologi dan Statistik di Sorbonne di Paris, dikutip dari WebMD.
Dalam dua dekade terakhir, jumlah orang yang melakukan operasi caesar mengalami pelonjakan di sejumlah negara maju. Pada penelitian yang diterbitkan dalam di CMAJ (Canadian Medical Association Journal), disebutkan satu dari setiap lima wanita melahirkan melalui operasi caesar.
Untuk melihat risiko apa yang mungkin ditimbulkan oleh operasi ini pada Bunda, Deneux-Tharaux dan rekan-rekannya membandingkan 1.444 wanita yang mengalami komplikasi parah setelah melahirkan dengan 3.464 wanita yang tidak mengalami komplikasi.
Proporsi persalinan caesar dua kali lebih tinggi pada wanita yang mengalami komplikasi parah jika dibandingkan dengan kelompok 'kontrol' yang sehat (36 persen berbanding 18 persen).
Komplikasi ini termasuk perdarahan serius, kejang, emboli paru (bekuan darah), stroke, disfungsi organ atau masalah lain yang memerlukan masuk ke unit perawatan intensif.
Peningkatan risiko komplikasi yang berhubungan dengan operasi caesar tetap ada, bahkan setelah para peneliti memperhitungkan faktor-faktor lain yang memengaruhi kesehatan Bunda.
"Persalinan caesar membawa risiko komplikasi parah bagi ibu, baik pada jangka pendek dan untuk kehamilan berikutnya," kata Deneux-Tharaux.
Untuk itu, selalu diskusikan sepenuhnya dengan dokter kandungan atau bidan pilihan persalinan untuk menghindari prosedur yang tidak perlu yang membawa risiko.
Namun, calon ibu tidak perlu khawatir dengan laporan tersebut. Deneux-Tharaux mencatat bahwa risiko komplikasi parah pada wanita adalah sekitar 1,5 persen di semua mode persalinan.
Dr Aaron Caughey, Ketua Kebidanan dan Ginekologi di OHSU School of Medicine di Portland, Ore, mengatakan, "Caughey mengatakan bahwa pada kehamilan berikutnya setelah operasi caesar sebelumnya, risiko wanita untuk ruptur uteri adalah sekitar satu dari 200. Risiko dasar dari ruptur uteri adalah sekitar satu dari 20.000."
Operasi caesar secara umum aman untuk ibu dan bayi
Larissa Hirsch, MD, dokter Spesialis Anak, mengatakan bahwa operasi caesar umumnya aman untuk ibu dan bayinya. Namun secara emosional, ibu yang melahirkan secara caesar mungkin merasa sedikit kecewa.
"Ingatlah bahwa menjalani operasi caesar tidak membuat kelahiran bayi Anda menjadi kurang istimewa atau usaha Anda menjadi kurang menakjubkan. Bagaimanapun, Anda menjalani operasi besar untuk melahirkan bayi Anda!" ujar Hirsch.
Caesar juga berpotensi risiko pada ibu antara lain:
- Kehilangan banyak darah. Operasi Caesar dapat menyebabkan pendarahan hebat selama dan setelah melahirkan. Meskipun jarang terjadi tapi bisa memerlukan transfusi darah.
- Infeksi. Setelah operasi caesar, mungkin ada risiko mengembangkan infeksi pada lapisan rahim (endometritis), di saluran kemih atau di tempat sayatan.
- Bunda juga dapat mengalami beberapa kondisi akibat reaksi anastesi.
- Gumpalan darah. Operasi caesar dapat meningkatkan risiko pengembangan bekuan darah di dalam vena dalam, terutama di kaki atau panggul (trombosis vena dalam). Jika bekuan darah berjalan ke paru-paru dan menghalangi aliran darah (emboli paru), kerusakannya bisa mengancam jiwa.
- Cedera bedah. Meskipun jarang, cedera bedah pada kandung kemih atau usus dapat terjadi selama operasi caesar.
- Peningkatan risiko pada kehamilan berikutnya. Memiliki operasi caesar meningkatkan risiko komplikasi pada kehamilan berikutnya dan operasi lainnya. Semakin banyak operasi caesar, semakin tinggi risiko plasenta previa dan kondisi di mana plasenta menempel pada dinding rahim (plasenta akreta).
- Operasi caesar juga meningkatkan risiko robekan rahim di sepanjang garis bekas luka (ruptur uteri) bagi wanita yang mencoba melahirkan pervaginam pada kehamilan berikutnya.
Operasi caesar juga bisa meningkatkan risiko pada bayi yang meliputi:
- Masalah pernapasan. Bayi yang lahir dengan operasi caesar terjadwal lebih mungkin mengalami masalah pernapasan yang menyebabkan mereka bernapas terlalu cepat selama beberapa hari setelah lahir (takipnea sementara).
- Cedera bedah. Meskipun jarang, torehan yang tidak disengaja pada kulit bayi dapat terjadi selama operasi.
"Anestesi regional yang digunakan selama operasi caesar dan anestesi umum keduanya dianggap aman untuk bayi, tetapi dapat menyebabkan masalah seperti mual dan tekanan darah rendah pada ibu," kata Hirsch dikutip dari Kidshealth.
Persalinan caesar juga meningkat risiko kemungkinan memiliki masalah plasenta pada kehamilan berikutnya.
Bunda juga harus memperhatikan kondisi setelah operasi caesar, apabila merasakan beberapa gejala di bawah ini, segera hubungi dokter:
- Demam
- Tanda-tanda infeksi di sekitar sayatan (pembengkakan, kemerahan, kehangatan, atau nanah)
- Rasa sakit di sekitar sayatan atau di perut yang datang tiba-tiba atau memburuk
- Keputihan berbau busuk
- Sakit saat kencing
- Masalah buang air besar
- Pendarahan vagina yang berat
- Sakit kaki, atau bengkak atau kemerahan pada kaki Anda
- Kesulitan bernapas atau nyeri dada
- Nyeri pada satu atau kedua payudara
- Perasaan depresi
- Pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi
Kita lanjutkan ke halaman selanjutnya yuk Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga yuk video tentang 6 kondisi yang mungkin timbul setelah operasi caesar.

CARA MENGATASINYA
Halaman Selanjutnya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Bunda Pemilik Mata Minus, Haruskah Melahirkan secara Caesar?
Tetap Aktif Bunda! 5 Jenis Olahraga untuk Usia Kehamilan Trimester Ketiga
Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Varises pada Ibu Hamil di Trimester 3
Perkembangan Pesat Janin Tiap Minggu Selama Trimester Tiga
TERPOPULER
Flora Vesterberg, Anggota Keluarga Kerajaan Inggris yang Alami Autisme & Berprestasi
3 Resep Bolu Pandan Kukus 4 Telur Lembut dan Empuk
Tanda-tanda Toodler Alami Stres yang Jarang Diketahui Orang Tua
7 Nama yang Dilarang di Beberapa Negara, Ada Tom hingga Linda
Bacaan Surat Yusuf untuk Ibu Hamil Ayat 1-16 Beserta Keutamaanya
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Balsem Bayi yang Aman dan Nyaman untuk Kulit Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Primer Make Up Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
Review Es Krim Baskin Robbins Musk Melon & Popping Shower, Rasa Favorit Nomor #1 di Jepang
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi yang Aman untuk Kulit
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
3 Resep Bolu Pandan Kukus 4 Telur Lembut dan Empuk
Flora Vesterberg, Anggota Keluarga Kerajaan Inggris yang Alami Autisme & Berprestasi
Bacaan Surat Yusuf untuk Ibu Hamil Ayat 1-16 Beserta Keutamaanya
Tanda-tanda Toodler Alami Stres yang Jarang Diketahui Orang Tua
Kisah di Balik Pelukan Pangeran William yang Bikin Putri Diana Bangga
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Pablo Benua Bantah Gunakan Ijazah Palsu: Saya Sudah Sarjana Sejak 2018
-
Beautynesia
Mengapa Oktober Diperingati Sebagai Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia? Ini Penjelasannya!
-
Female Daily
Aromanya Sopan di Hidung, Ini 5 Parfum yang Cocok Digunakan Saat Berolahraga!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Foto: Angelina Jolie Pakai Gaun Backless, Pamer Tato Harimau Besar
-
Mommies Daily
Terpopuler: 100 Posisi Seks hingga Worksheet Anak TK Gratis