Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

9 Profesi yang Rentan Komplikasi bila Dijalani saat Hamil, Termasuk Pramugari dan Guru

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 25 Nov 2022 11:00 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Bekerja
Profesi yang Rentan Menyebabkan Komplikasi saat Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Bekerja saat hamil memang tidak dilarang. Tapi, ada beberapa profesi yang bisa rentan menyebabkan komplikasi pada kehamilan, Bunda.

Bunda perlu mempertimbangkan bila bekerja di lingkungan yang berisiko tinggi untuk kehamilan. Jangan sampai kondisi janin terpengaruh dengan beban kerja dan lingkungan yang tak sehat.

"Untuk kehamilan berisiko tinggi atau komplikasi seperti persalinan prematur, Anda mungkin harus berhenti bekerja lebih awal. Bahkan pada kehamilan yang sehat sekalipun, bekerja bisa menyebabkan kelelahan fisik. Jadi, penting untuk memperhatikan perasaan seiring berjalannya waktu," kata Profesor dan Konsultan Laktasi, Robin Elise Weiss, PhD, MPH, dilansir Very Well Family.

Sebelum bekerja, ibu hamil atau bumil sebaiknya konsultasi dulu ke dokter. Jelaskan ke dokter tentang lingkungan serta beban kerja yang akan Bunda jalani karena tuntutan profesi.

"Jika dokter merekomendasikan istirahat di tempat tidur (bed rest), Anda tidak diizinkan untuk duduk di kursi lebih dari satu jam setiap kali bekerja," ujar Weiss.

Setiap profesi memiliki beban kerja berbeda

Secara umum, semua pekerjaan sebenarnya membutuhkan beban fisik, emosional, bahkan mental yang berbeda. Bunda mungkin perlu mempertimbangkan hal-hal tersebut sebelum kembali bekerja saat hamil.

Setiap pekerjaan juga berbeda. Artinya, tidak semua profesi aman untuk Bunda hamil bekerja. Misalnya, jenis pekerjaan yang membuat Bunda harus berdiri selama berjam-jam atau melakukan pekerjaan berat.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), apa yang Bunda anggap aman, belum tentu aman untuk janin. Apalagi, batas waktu dan beban kerja pada umumnya dibuat berdasarkan pekerja dewasa yang tidak hamil.

Sebelum mulai bekerja, bumil sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal agar tidak menyebabkan komplikasi pada janin. Apa saja yang harus dipertimbangkan? Lalu apa saja profesi yang rentan menyebabkan komplikasi kehamilan?

Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 5 cara mencegah keguguran, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PROFESI YANG RENTANG MENYEBABKAN KOMPLIKASI PADA BUMIL

Ilustrasi Ibu Hamil Bekerja

Profesi yang Rentan Menyebabkan Komplikasi saat Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Jenis pekerjaan yang rentan untuk bumil

Ada beberapa pekerjaan yang rentan menyebabkan komplikasi pada kehamilan. Pekerjaan ini dapat berupa tugas mengangkat beban berat, berdiri dalam waktu lama, dan harus membungkuk berulang kali.

Selain itu, janin juga dapat menjadi lebih rentan terhadap paparan beberapa bahan kimia karena pertumbuhan dan perkembangannya yang cepat, terutama di awal kehamilan.

Banner GTM

Profesi yang rentan menyebabkan komplikasi

Menurut CDC, berikut jenis pekerjaan yang rentan menyebabkan komplikasi kehamilan karena melibatkan faktor fisik:

  1. Petugas kesehatan
  2. Pekerja manufaktur
  3. Pekerja konstruksi
  4. Service worker, seperti cleaning service, petugas layanan makanan, personal service, atau petugas keamanan
  5. Pramugari
  6. Petugas pemadam kebakaran
  7. Penyedia jasa penitipan anak dan guru
  8. Pekerja di bidang pertanian
  9. Aparat penegak hukum

Komplikasi medis untuk pertimbangan sebelum bekerja

Sebelum mulai bekerja saat hamil, Bunda perlu memastikan kondisi kesehatan diri dan janin. Dilansir Baby Center, berikut beberapa komplikasi medis yang bisa jadi pertimbangan untuk kembali bekerja atau mengurangi jam kerja:

  • Bunda berisiko mengalami persalinan prematur, termasuk wanita yang sedang mengandung anak kembar atau kelipatannya.
  • Bumil mengidap tekanan darah tinggi atau berisiko mengalami preeklampsia.
  • Bumil telah didiagnosis mengalami plasenta previa.
  • Bunda memiliki insufisiensi serviks atau riwayat stillbirth, lahir prematur, atau keguguran.
  • Janin tidak tumbuh dengan baik atau mengalami intrauterine growth restriction (IUGR).

(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda