Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ketahui Bahaya Guncangan Kendaraan saat Hamil, Simak Beragam Risikonya

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Rabu, 30 Nov 2022 16:40 WIB

Pregnant happy woman driving with safety belt on in the car.
Ketahui Bahaya Guncangan Kendaraan saat Hamil, Simak Beragam Risikonya/Foto: Getty Images/AleksandarNakic

Aktivitas outdoor mungkin menimbulkan sensasi tersendiri bagi Bunda, namun apakah Bunda hamil cukup aman terhadap guncangan kendaraan?

Bukan hanya aktivitas yang Bunda sengaja untuk sekadar refreshing, namun guncangan kendaraan juga bisa berlaku bagi Bunda yang harus menempuh perjalanan dengan motor, mobil, maupun kendaraan umum. Apakah tidak membahayakan untuk kehamilan?

Dikutip dari Verywell Family, jika hanya berkendara biasa, mungkin tidak selalu berdampak buruk bagi Bunda hamil. Mengingat kondisi kehamilan yang berbeda-beda. Namun, untuk perjalanan yang menyebabkan guncangan tertentu pada kendaraan, sepatutnya Bunda berhati-hati.

“Setiap perjalanan yang menyebabkan gangguan keseimbangan, harus dihindari,” ujar Obgyn Kimberly Langdon, mengutip laman Verywell Family. 
"Keseimbangan Anda bisa hilang saat hamil." tambahnya. 

Berbahayakah guncangan kendaraan saat hamil

Apakah artinya guncangan kendaraan saat hamil cukup membahayakan, Bunda? Yuk kita simak faktanya. 

Risiko guncangan kendaraan di trimester 3

Sementara itu menurut Babycentre, diperkirakan saat Bunda bergerak selama perjalanan dalam kendaraan yang berguncang, tekanan ritmis kepala Si Kecil di leher rahim dapat merangsang pelepasan oksitosin, Bunda. Ini adalah hormon yang mengatur kontraksi. 

Ulasan Babycentre menyebutkan, karena reaksi ini bahkan dipercaya, saat Bunda berkendara dalam medan bergelombang, dipercaya hal tersebut dapat mempercepat proses kelahiran, manakala sudah memasuki akhir trimester ketiga. Oleh karenanya sangat masuk akal, apabila terdapat Bunda yang meyakini bahwa menempuh perjalanan saat hamil memang cukup membahayakan janin. Apalagi jika medan perjalanannya penuh guncangan. 

Babycentre juga menambahkan, tidak ada bukti bahwa mengendarai mobil yang berguncang dapat membuat Bunda di trimester akhir tiba-tiba melahirkan ya. Namun, ketidakseimbangan yang terjadi karena guncangan kendaraan dapat menyebabkan Bunda berisiko jatuh dan berdampak cedera pada Si Kecil dalam kandungan. 

Risiko guncangan kendaraan di trimester 1 dan 2

Lantas bagaimana jika berkendaranya saat trimester awal dan kedua? Obgyn yang berbasis di Maryland, Salom Masghati menerangkan bahwa pada dasarnya guncangan ekstrim pada kehamilan, berpotensi menyebabkan solusio plasenta, Bunda. 

“Saya tidak merekomendasikan Ibu hamil beraktivitas apa pun yang mencakup guncangan tertentu, karena dapat membahayakan bayi,” paparnya. 

Maka jika Bunda masih bertanya-tanya apakah perjalanan dengan guncangan tertentu dapat membahayakan Si Kecil? Seperti dijelaskan Verywell Family, setiap perjalanan dengan guncangan tertentu yang membuat Bunda kaget, tersentak atau banyak tekanan pada tubuh, dapat meningkatkan risiko solusio plasenta, yang dapat mengancam jiwa bayi.

Agar lebih aman, sebelum berkendara dalam medan tertentu, sebaiknya Bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas medis yang sudah mengetahui riwayat kesehatan kehamilan Bunda ya. 

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang kisah dr Reisa yang alami keguguran anak pertama.

[Gambas:Video Haibunda]




5 TIPS MENEMPUH PERJALANAN AMAN SAAT KEHAMILAN

Pregnant happy woman driving with safety belt on in the car.

Ketahui Bahaya Guncangan Kendaraan saat Hamil, Simak Beragam Risikonya/Foto: iStock

Merujuk pada Healthhub, berikut beberapa saran menempuh perjalanan dengan aman saat hamil:

1. Bunda harus sehat tanpa sakit perut atau pendarahan saat berkendara dengan pesawat. Perjalanan domestik biasanya diizinkan hingga usia kehamilan 36 minggu sedangkan perjalanan internasional dapat dibatasi setelah usia kehamilan 32 minggu. Ini karena risiko persalinan prematur.

2. Bepergian sebaiknya dilakukan terutama pada trimester kedua saat ibu hamil lebih nyaman dan risiko keguguran serta persalinan prematur lebih rendah.

3. Penting untuk mengambil tindakan pencegahan trombosis vena dalam (pembekuan darah di kaki) seperti mendapatkan tempat duduk dengan lebih banyak ruang untuk kaki, berjalan dengan interval di gang atau istirahat toilet, pijat kaki atau memakai stoking pencegah trombosis. Cegah dehidrasi dengan mengonsumsi cairan yang cukup secara oral dan hindari alkohol.

Banner tanda ASI masuk paru-paru bayi

4. Pastikan sudah mendapat vaksinasi sesuai kebutuhan Bunda dan wilayah tujuan. Lebih-lebih saat sedang dalam masa pandemi. 

5. Saat bepergian dengan mobil, kenakan selalu sabuk pengaman untuk melindungi Bunda dan Si Kecil yang belum lahir. Sabuk pengaman harus menjadi penahan 3 titik dengan sabuk pangkuan dan bahu.

Kenakan sabuk pengaman dengan benar. Sabuk pangkuan harus berada di bawah perut, melewati pinggul, dan setinggi mungkin di paha. Tali bahu harus berada di antara payudara,  dan ke samping perut Bunda. Tali sabuk pengaman harus pas dan tidak pernah langsung melewati perut Bunda. Selamat menikmati perjalanan, Bunda.   


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda