Perut Kencang saat Hamil Tua? Waspada Tanda Melahirkan Bun

Perut kencang kerap kali dirasakan di akhir kehamilan. Kondisi ini sering dikaitkan dengan waktu melahirkan yang sudah dekat, Bunda. Benar enggak ya?

Menurut Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Cheryl Axelrod, M.D., perut terasa kencang saat hamil tua adalah kondisi normal. Penyebabnya karena ukuran rahim yang semakin besar.

"Saat rahim tumbuh, ia akan mendorong dinding perut dan membuatnya terasa kencang. Otot dan ligamen di sekitar rahim juga akan meregang, sehingga menyebabkan kram ringan," kata Axelrod, dilansir Baby Center.

"Perut kencang dan terasa sesak saat hamil merupakan hal normal, terutama menjelang akhir kehamilan. Di akhir trimester ketiga, perut bisa terasa sangat kencan dan seberat buah semangka," sambungnya.

Meski ini normal, perut kencang tidak dialami semua ibu hamil atau bumil. Setiap kehamilan dapat berbeda begitu pun gejala yang dirasakan setiap bumil.

Perut kencang bisa jadi tanda melahirkan

Perut kencang saat hamil dapat terjadi di tiap trimester kehamilan. Di akhir kehamilan, perut kencang bisa terjadi karena janin yang berkembang atau justru menjadi tanda persalinan.

Dikutip dari Healthline, perut kencang bisa menjadi tanda kontraksi palsu (Braxton Hicks) atau kontraksi asli jelang persalinan. Perut yang kencang terkait kontraksi palsu akan meningkat frekuensi dan kekuatannya selama trimester ketiga.

Kontraksi ini sangat umum terjadi selama beberapa minggu terakhir kehamilan saat rahim bersiap untuk melahirkan. Frekuensi terjadinya kontraksi palsu cenderung lebih stabil, bisa setiap 8 menit atau lebih.

Selain kontraksi palsu, perut kencang saat hamil tua perlu diwapadai sebagai tanda persalinan sebenarnya. Simak penjelasan lengkap, di halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 4 ciri kontraksi palsu, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

BEDA KONTRAKSI PALSU DAN ASLI JELANG PERSALINAN

Perut Kencang saat Hamil Tua? Waspada Tanda Melahirkan Bun/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Beda kontraksi palsu dan kontraksi asli

Perut kencang saat hamil tua bisa menjadi tanda kontraksi asli jelang persalinan. Nah, agar tak terkecoh, Bunda perlu membedakan beda kontraksi palsu dan asli jelang persalinan ya. Berikut bedanya:

Kontraksi palsu

Kontraksi palsu dapat disebabkan karena dehidrasi, kandung kemih yang penuh, atau melakukan aktivitas berat di akhir trimester kehamilan. Intensitas kontraksi palsu tidak beraturan dan hilang saat bumil berpindah posisi.

Saat kontraksi palsu, perut Bunda akan terasa kencang disertai rasa kram di bagian depan perut sampai pinggang. Frekuensi kontraksi palsu biasanya terjadi setiap 10 sampai 20 menit dengan durasi selama 30 detik hingga 2 menit.

Cara mengatasi kontraksi palsu

Ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi kontraksi palsu, yakni:

• Mengurangi aktivitas berat atau yang memicu kelelahan.
• Mengubah posisi bila terlalu lama berdiri atau jalan-jalan setelah duduk dalam waktu lama.
• Tidur dengan posisi miring ke kiri.
• Memenuhi asupan cairan.
• Mandi atau berendam dengan air hangat selama kurang lebih 30 menit.
• Kontraksi asli jelang persalinan.

Kontraksi asli jelang persalinan

Penyebab kontraksi asli jelang persalinan adalah tubuh yang melepaskan hormon oksitosin, sehingga merangsang uterus untuk berkontraksi. Kontraksi ini sudah pasti terjadi di akhir kehamilan.

Saat kontraksi, perut akan terasa kencang disertai rasa nyeri yang hebat, Bunda. Bumil umumnya tidak biasa lagi berjalan atau berbicara saat kontraksi.

Frekuensi kontraksi asli ini terjadi lebih sering, yakni setiap 3 sampai 10 menit dengan durasi 30 hingga 50 detik. Kontraksi asli persalinan tidak akan hilang sampai melahirkan.