
kehamilan
Hingga Kapan Janin Tak Berkembang Masih Boleh Dipertahankan? Ini Kata Dokter
HaiBunda
Jumat, 23 Dec 2022 20:10 WIB

Janin tak berkembang dapat terjadi karena banyak sebab. Salah satu masalah dalam kehamilan ini juga bisa dialami wanita di tiap trimester kehamilan, Bunda.
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Paruh Waktu di RS Hermina Jatinegara, dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG, janin tak berkembang adalah kondisi pertumbuhan janin tidak mencapai pertumbuhan optimal dan potensial di dalam rahimnya.
Deteksi janin tak berkembang dapat dilihat melalui pemeriksaan USG. Dokter biasanya akan menggunakan parameter tertentu untuk menentukan apakah janin berkembang atau tidak.
Janin tak berkembang dapat dipertahankan?
Diagnosis janin tak berkembang hanya bisa diambil oleh dokter usai ibu hamil atau bumil menjalani serangkaian pemeriksaan. Setelah diagnosis keluar, dokter akan menyarankan untuk tindakan segera guna mencegah komplikasi.
Adila juga menjelaskan, wanita diperbolehkan untuk menunggu sampai 8 hingga 9 minggu untuk mempertahankan janin tak berkembang. Tapi, syaratnya harus tanpa indikasi medis.
"Setelah didiagnosis janin tak berkembang, ibu hamil diperbolehkan menunggu 8 sampai 9 minggu sebelum memutuskan tindakan medis. Tapi harus tanpa indikasi medis, seperti ada tanda perdarahan atau krem perut," ujar Adila.
Janin tak berkembang yang tidak segera dievakuasi atau dibiarkan lebih dari 9 minggu disebut juga missed abortion. Penanganan yang terlambat sebaiknya dihindari karena janin tak berkembang yang dibiarkan terlalu lama bisa menimbulkan risiko.
"Waktu tunggu sampai maksimal 9 minggu tetap ada risikonya, seperti perdarahan tidak terkontrol. Pada kondisi ini, janin sebaiknya segera dikeluarkan dengan kuret karena sudah ditolak oleh tubuh ibunya," kata Adila.
"Tujuan tindakan kuret bukan hanya untuk mengeluarkan jaringan karena janin tak berkembang. Kuret juga dapat membersihkan rahim agar dapat mengalami kontraksi dengan baik."
Janin tak berkembang yang dibiarkan dalam waktu lama juga dapat memengaruhi kesuburan wanita. Simak penjelasan lengkap dari dokter, di halaman berikutnya.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga 3 penyebab janin meninggal dalam kandungan, di video berikut:
DAMPAK MEMPERTAHANKAN JANIN TAK BERKEMBANG
Sampai Kapan Janin Tak Berkembang Masih Boleh Dipertahankan? Ini Kata Dokter/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Naeblys
Janin tak berkembang pengaruhi peluang hamil
Peluang hamil ternyata bisa dipengaruhi oleh janin tak berkembang pada kehamilan sebelumnya. Peluang hamil berikutnya bisa menurun bila janin tak berkembang tidak segera dikeluarkan atau dievakuasi.
"Secara umum, tubuh akan bereaksi ketika janin tak berkembang dibiarkan lebih dari 9 minggu. Dampak paling buruknya bisa memengaruhi peluang hamil berikutnya," kata Adila.
Secara anatomi, janin tak berkembang yang tidak dievakuasi bisa membuat dinding rahim menjadi rapuh. Hal tersebut disebabkan sel darah putih meningkat dan pembekuan darah terpakai.
Akibatnya, darah Bunda menjadi sulit membeku bila suatu saat mengalami perdarahan. Nah, tindakan yang dapat dilakukan bila perdarahan tidak dapat dihentikan adalah transfusi darah, pembedahan perut, dan yang paling fatal bisa menyebabkan kehilangan rahim.
Dinding rahim yang rapuh juga dapat menyebabkan pembuluh darah di rahim mudah pecah. Efeknya, dinding rahim yang terkeruk rentan menjadi lengket. Kondisi ini dapat menyulitkan untuk kehamilan berikutnya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Apa yang Dirasakan Ibu Hamil jika Janin Tidak Berkembang? Kenali Tanda-tandanya

Kehamilan
Catat Bunda, Ini 4 Nutrisi Penting untuk Ibu Hamil 2 Bulan

Kehamilan
10 Ciri-ciri Hamil 1 Bulan yang Perlu Bunda Tahu

Kehamilan
10 Makanan yang Baik Dikonsumsi Ibu Hamil di Trimester 1

Kehamilan
14 Makanan Penyebab Keguguran di Awal Kehamilan


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Qurrotuayun Istri Qibil The Changchuters Jalani Trimester 2, Dipuji Makin Cantik
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda