
kehamilan
Usia Kehamilan Sudah 9 Bulan kok Belum Kontraksi, Apa Solusinya?
HaiBunda
Kamis, 02 Mar 2023 20:50 WIB

Hari-hari di masa akhir kehamilan tentu merupakan saat yang menyenangkan dan sangat dinantikan karena semakin dekat untuk bertemu Si Kecil. Namun bagaimana jika usia kehamilan sudah 9 bulan dan melewati hari perkiraan lahir (HPL), tapi belum ada tanda kontraksi?
Mungkin para Bunda akan merasa khawatir, tapi sebenarnya jika tidak ada masalah khusus, Si Kecil mungkin akan baik-baik saja.
Usia kehamilan sudah 9 bulan belum kontraksi
Dikutip dari NCBI, usia kehamilan normalnya sekitar 40 minggu, itu disebut kehamilan cukup bulan. Tetapi, jika Si Kecil lahir sebelum 37 minggu kehamilan, itu dianggap sebagai kelahiran prematur, yang bisa dikaitkan dengan berbagai risiko bagi Si Kecil.
Sedangkan kehamilan yang berlanjut selama lebih dari 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu, berkepanjangan atau terlambat. Alasan mengapa kehamilan lewat waktu ini biasanya tidak diketahui, tapi kadang-kadang disebabkan oleh predisposisi genetik (keturunan).Â
Wanita yang sudah memiliki bayi yang lahir lewat dari HPL, lebih cenderung memiliki bayi yang lahir lewat HPL juga pada kehamilan berikutnya. Jika Bunda melahirkan setelah minggu ke-40 jarang ada kasus yang membahayakan Si Kecil.
Namun, untuk amannya, dokter atau bidan akan mulai melakukan lebih banyak pemeriksaan untuk melihat bagaimana keadaannya. Pada minggu pertama setelah melewati tanggal perkiraan lahir, Bunda dan Si Kecil tidak berisiko tinggi mengalami komplikasi jika keduanya baik-baik saja.Â
Risiko kehamilan melewati HPL
Bahkan setelah itu, risiko terjadi sesuatu pada Si Kecil tidak akan meningkat banyak. Jika Si Kecil lahir lewat waktu, risiko yang yang bisa saja terjadi adalah:
- Plasenta mungkin secara bertahap berhenti mampu melakukan tugasnya dengan baik.
- Infeksi mungkin berkembang di dalam rahim.
- Masalah tak terduga mungkin muncul selama persalinan.
Kelahiran terlambat umumnya dikaitkan dengan sedikit risiko bagi Bunda yang sedang hamil. Hampir semua bayi lahir dalam waktu tiga atau empat minggu dari tanggal perkiraan lahir, namun jika bayi belum lahir saat itu, risiko meninggal saat lahir akan meningkat.
Bayi sangat jarang lahir terlambat, karena persalinan biasanya diinduksi paling lambat dua minggu setelah tanggal perkiraan lahir. Untuk menginduksi persalinan, hormon atau metode lain digunakan untuk memulai persalinan (kontraksi) buatan.
Penyebab Si Kecil lahir terlambat
Mengapa Si Kecil memutuskan untuk mengambil sedikit lebih lama untuk dilahirkan? Berikut adalah beberapa alasan umumnya yang dikutip dari Healthline.
- Ini bayi pertama.
- Bunda memiliki riwayat melahirkan bayi postterm.
- Keluarga Bunda memiliki riwayat melahirkan bayi postterm.
- Bunda mengalami obesitas.
- Bayi Bunda laki-laki.
- Tanggal perkiraan lahir Bunda salah dihitung.
Klik halaman selanjutnya untuk mengetahui solusi apa yang baik bagi Bunda ketika mengalami kehamilan lewat waktu.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan video tentang 30 daftar barang yang perlu dibawa ke RS saat bersalin:
HAMIL 9 BULAN KOK BELUM KONTRAKSI, APA SOLUSINYA?
Usia Kehamilan Sudah 9 Bulan kok Belum Kontraksi, Apa Solusinya?/Foto: Getty Images/iStockphoto
Bagaimana hari perkiraan lahir (HPL) dihitung?
Penting untuk Bunda mengetahui HPL karena banyak keputusan didasarkan pada perkiraan ini. Misalnya, HPL penting untuk menentukan kapan cuti melahirkan Bunda dimulai, dan memutuskan apakah akan menginduksi persalinan atau melakukan pemeriksaan tambahan.
Tetapi HPL atau estimated date of delivery (EDD) tidak pernah benar-benar akurat. Ada dua cara utama untuk memperkirakan usia kehamilan, yaitu menghitung tanggal perkiraan lahir berdasarkan periode menstruasi terakhir, dan mencoba menentukan usia bayi yang belum lahir dengan melakukan USG.
Menghitung HPL berdasarkan periode menstruasi terakhir, dimulai saat tanggal awal untuk 40 minggu yang menjadi hari pertama periode menstruasi terakhir Bunda. Tapi perkiraan ini tidak terlalu bisa diandalkan karena wanita tidak selalu ingat persis dan menstruasi tidak selalu berjarak tepat empat minggu.
Jadi Bunda mungkin telah hamil selama beberapa minggu lebih lama dari yang Bunda sadari. Sehingga Si Kecil dikandung sedikit lebih lambat setelah menstruasi Bunda daripada yang diperkirakan dalam perhitungan.
Sedangkan menghitung tanggal perkiraan lahir berdasarkan pemindaian USG, biasanya melibatkan penggunaan gelombang suara yang memantul dari tubuh Si Kecil dan diubah menjadi sebuah gambar. Ini dapat membantu Bunda untuk melihat apa yang terjadi di dalam rahim, dan seberapa besar tubuh Si Kecil.
Ukuran tubuh Si Kecil dapat digunakan untuk memperkirakan berapa usianya yang belum lahir. Perkiraan usia ini, yang dikenal sebagai usia kehamilan, memberi tahu kita berapa minggu Bunda telah hamil.
Dalam beberapa minggu pertama kehamilan, Si Kecil yang sedang berkembang (embrio) memiliki ukuran yang sangat mirip. Artinya, tanggal perkiraan lahir dapat diperkirakan dengan cukup akurat berdasarkan pemindaian USG pada trimester pertama kehamilan. Tetapi pemindaian USG juga tidak sepenuhnya akurat.
Solusi bila hamil 9 bulan tapi belum kontraksi
Jika tanggal jatuh tempo Bunda telah berlalu, kemungkinan besar Bunda akan ditawari lebih banyak janji temu dan pemeriksaan. Pemeriksaan umum termasuk kardiotokografi (CTG, juga disebut tes non-stres) dan pemindaian ultrasonografi.Â
CTG digunakan untuk memantau detak jantung Si Kecil. Sedangkan pemindaian USG digunakan untuk memeriksa ukuran Si Kecil dan jumlah cairan ketuban di sekitar Si Kecil. Bunda mungkin juga akan diperiksa tanda-tanda infeksi, terutama jika cairan ketuban bocor.
Ada juga tes lain yang terkadang digunakan untuk menentukan tanggal perkiraan lahir yang dikenal sebagai profil biofisik. Misalnya, salah satu tes ini melibatkan penghitungan gerakan Si Kecil. Kebanyakan bayi yang terlambat biasanya lahir tanpa komplikasi, tapi untuk menurunkan risiko komplikasi, biasanya disarankan untuk menginduksi persalinan setelah beberapa waktu berlalu, bahkan jika Bunda dan Si Kecil baik-baik saja.
Persalinan diinduksi adalah keputusan pribadi yang dapat dibuat oleh calon orang tua bersama dengan dokter. Ini akan tergantung pada apakah ada risiko komplikasi yang tinggi selama persalinan. Bahkan jika tidak ada tanda-tanda komplikasi, induksi persalinan mungkin akan direkomendasikan setelah jangka waktu tertentu.
Jika satu minggu telah berlalu sejak tanggal perkiraan lahir, menginduksi persalinan dapat menurunkan risiko Si Kecil meninggal. Menginduksi persalinan juga dapat menurunkan risiko masalah pernapasan yang serius dan harus menjalani operasi caesar.
Dokter biasanya menyarankan induksi persalinan jika ada tanda-tanda kemungkinan komplikasi yang berarti Si Kecil harus segera lahir, tetapi komplikasi tersebut tidak cukup serius untuk melahirkan Si Kecil melalui operasi caesar. Bunda bisa bertanya kepada bidan atau dokter tentang pilihan untuk menginduksi persalinan di rumah sakit, dan tentang keuntungan dan kerugiannya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Cara Menghitung HPL yang Mudah dan Akurat

Kehamilan
Hampir Melahirkan saat Hamil 34 Minggu, Bunda Ini Berusaha Bertahan hingga Sesuai HPL

Kehamilan
Bagaimana jika HPL Sudah Lewat tapi Tidak Ada Kontraksi?

Kehamilan
Ketahui Cara Hitung & Faktor yang Memengaruhi Due Date Kelahiran

Kehamilan
15 Tanda Mau Melahirkan, Ibu Hamil Wajib Tahu


7 Foto
Kehamilan
7 Potret Sabrina Anggraini Istri Belva Devara Jalani Trimester 3, Tak Sabar Sambut Baby Girl
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda