kehamilan
Minta Suami Stimulasi Puting agar Cepat Kontraksi Lahiran, Begini Caranya
Senin, 06 Mar 2023 22:25 WIB
Mungkin Bunda pernah dengar kalau stimulasi puting bisa mempercepat kontraksi saat melahirkan. Namun apa itu efektif?
Stimulasi puting memang dapat menyebabkan pelepasan oksitosin, hormon yang bertanggung jawab untuk merangsang kontraksi rahim selama persalinan.
Namun stimulasi puting yang tidak tepat atau berlebihan juga bisa menyebabkan kontraksi terlalu kuat sehingga berisiko membahayakan ibu dan bayi.
Stimulasi puting untuk mempercepat kontraksi rahim sebenarnya tidak selalu aman dan disarankan hanya dilakukan di bawah pengawasan medis yang terlatih. Untuk itu, Bunda tidak boleh asal melakukan stimulasi puting agar cepat kontraksi saat akan melahirkan.
Mari kita bahas bersama mengenai stimulasi puting agar cepat kontraksi selama proses melahirkan, mengutip Healthline dan Medical News Today.
Stimulasi puting agar cepat kontraksi, apakah aman?
Menggosok atau melakukan stimulasi pada puting membantu tubuh melepaskan oksitosin. Oksitosin berperan dalam gairah, memulai persalinan, dan ikatan antara orang tua dan anak yang melahirkan.
Hormon ini juga membuat rahim berkontraksi setelah melahirkan, membantunya kembali ke ukuran sebelum hamil. Merangsang payudara dapat membantu persalinan penuh dengan membuat kontraksi lebih kuat dan lama.
Dalam survei 2011, wanita pasca persalinan di Midwestern Amerika Serikat, 7,5 persen dari 201 responden mengatakan bahwa mereka merangsang putingnya untuk mencoba menginduksi persalinan. Sebuah studi di jurnal PLoS One juga melaporkan bahwa 50 persen wanita di Jepang menggunakan stimulasi puting untuk membantu menginduksi persalinan.
Sementara dalam sebuah studi 2015 yang diterbitkan dalam Worldviews on evidence-Based Nursing, 390 wanita hamil Turki secara acak dibagi untuk melakukan stimulasi puting susu, stimulasi rahim, dan kontrol diri selama persalinan. Hasilnya menarik.
Para wanita dalam kelompok stimulasi puting memiliki durasi terpendek dari setiap fase persalinan. Menurut penelitian, durasi rata-rata adalah 3,8 jam untuk fase pertama (dilatasi), 16 menit untuk fase kedua (mengejan dan melahirkan), dan 5 menit untuk fase ketiga (melahirkan plasenta).
Yang lebih menarik, tidak ada wanita dalam kelompok stimulasi puting susu dan stimulasi rahim yang perlu melakukan operasi caesar.
Sebagai perbandingan, banyak wanita dalam kelompok kontrol diri membutuhkan metode induksi lain, seperti oksitosin sintetik. Lebih dari 8% wanita dalam kelompok kontrol melahirkan dengan metode caesar.
Siapa yang boleh melakukan stimulasi puting
Tidak semua dari Bunda boleh melakukan stimulasi puting. Hanya Bunda dengan kehamilan normal dan berisiko rendah yang boleh melakukan stimulasi puting untuk mempercepat kontraksi.
Kehamilan berisiko rendah adalah kehamilan di mana wanita tidak memiliki risiko kesehatan tambahan. Risiko kesehatan ini termasuk tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, jumlah cairan ketuban yang rendah maupun tinggi, atau risiko lain yang dapat mempersulit kehamilan.
Klik halaman selanjutnya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan video tentang 5 cara percepat kontraksi secara alami:

