Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kisah Bunda Trauma Hamil Kembar 3 Sampai 2 Bulan Harus Rawat Inap, Apa Penyebabnya?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 07 Mar 2023 14:25 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Baby Bump
Kisah Bunda Trauma Hamil Kembar 3, Sampai 2 Bulan Harus Rawat Inap/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Motortion

Hamil anak kembar bisa menjadi pengalaman tak terlupakan untuk seorang Bunda. Hal ini juga dialami Bunda pemilik akun TikTok @keluargamiracles, yang hamil kembar tiga.

Namun, pengalaman yang dialaminya harus berujung pada trauma. Hal ini karena ia harus menjalani tindakan medis saat usia kandungannya belum sampai enam bulan.

Tindakan medis dilakukan agar janin kembarnya tak lahir sebelum waktunya. Saat itu, usia kandungan Bunda ini memang belum cukup bulan untuk melahirkan.

"Belum nyampe 6 bulan kehamilan udah harus operasi IKAT SERVIX agar triplets gak lahir dulu," tulisnya di TikTok. HaiBunda sudah mendapatkan izin untuk mengutip unggahan.

Dirawat selama 2 bulan

Selama kehamilan, Bunda ini juga harus menjalani perawatan medis di rumah sakit. Selama hampir dua bulan, ia dirawat dan diharuskan bed rest.

Perjuangan untuk melahirkan anak kembar tiga tidak mudah untuknya. Selama dirawat di RS, ia hanya dibolehkan melakukan aktivitas dari tempat tidur.

"Hampir 2 bulan rawat inap dan bed rest TOTAL semua aktivitas di tempat tidur, sama sekali tidak turun dari tempat tidur," ujarnya.

"Masih trauma hamil. Pakai pampers, keramas juga di tempat tidur," tulisnya.

Menjalani kehamilan kembar tiga seperti yang dialami Bunda ini, memang bisa berbeda dengan hamil satu anak. Hamil kembar tiga atau triplet lebih berisiko dibandingkan hamil satu anak, Bunda.

Dilansir Cleveland Clinic, kehamilan kembar tiga dapat terjadi ketika Bunda memproduksi dan melepaskan tiga sel telur saat ovulasi dan ketiga sel tersebut dibuahi oleh sperma. Kehamilan juga dapat terjadi ketika satu sel telur yang telah dibuahi terbelah menjadi tiga.

Janin kembar tiga kemungkinan bisa identik, fraternal, atau mixed (campuran).

Kehamilan dengan kembar tiga bisa meningkatkan risiko komplikasi. Apa saja risikonya dan apa itu tindakan ikat serviks yang umumnya dijalani saat hamil anak kembar?

Baca halaman berikutnya ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga 3 jenis hamil kembar yang perlu Bunda ketahui, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

TINDAKAN IKAT SERVIKS UNTUK KEHAMILAN KEMBAR

Ilustrasi Ibu Hamil Baby Bump

Kisah Bunda Trauma Hamil Kembar 3, Sampai 2 Bulan Harus Rawat Inap/ Foto: Getty Images/iStockphoto/hxyume

Risiko hamil kembar 3

Ada beberapa risiko komplikasi yang dikaitkan dengan hamil kembar tiga. Berikut risikonya:

  • Lahir prematur
  • Melahirkan melalui operasi caesar
  • Kelainan kongenital
  • Berat lahir rendah
  • Solusio plasenta
  • Twin-to-twin transfusion syndrome
  • Preeklamsia

"Berat rata-rata saat lahir untuk kembar tiga hanya di bawah 1,8 kilogram (kg). Sekitar 20 persen dari kehamilan kembar tiga menghasilkan satu anak yang mengalami cacat seumur hidup.

Persalinan prematur juga dapat meningkatkan risiko masalah pada paru-paru, mata, otak, sistem peredaran darah, dan pencernaan yang belum berkembang sempurna," kata Dokter Anak dan Konsultan Laktasi Dan Brennan, MD, dikutip dari WebMD.

Puasa Syaban

Tindakan ikat serviks saat hamil kembar

Tindakan ikat serviks atau ikat leher rahim (cervical cerclage) merupakan salah satu tindakan yang mungkin diambil saat Bunda hamil kembar. Ikat leher rahim adalah prosedur du mana serviks ditutup dengan cara dijahit.

Mengutip laman UT Southwestern Medical Center, tindakan ini dapat mengurangi risiko persalinan prematur pada beberapa kehamilan kembar.

"Peneliti menemukan bahwa tindakan ikat mulut rahim darurat dapat memperpanjang kehamilan hampir enam minggu dan mengurangi kematian bayi sebesar 77 persen," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Elaine Duryea, M.D.

Pilihan untuk melakukan tindakan medis ini adalah keputusan pribadi. Beberapa pasien perlu mempertimbangkan faktor risiko sebelum memilih tindakan ini, Bunda.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda