
kehamilan
Apakah Ibu Hamil Puasa Bisa Memengaruhi Janin?
HaiBunda
Sabtu, 18 Mar 2023 19:50 WIB

Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan bisa menjadi tantangan bagi Bunda yang sedang hamil. Tak sedikit yang berpendapat bahwa ibu hamil puasa bisa memengaruhi janinnya.
Lalu benarkah berpuasa saat hamil bisa memengaruhi kondisi janin? Bagaimana tuntunan puasa yang tepat untuk ibu hamil?
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Risma Maharani, Sp.OG., M.Kes, mengatakan bahwa puasa diperbolehkan saat hamil. Tapi secara medis, puasa memang dapat memengaruhi janin, Bunda.
Saat berpuasa, Bunda bisa mengalami hipoglikemia atau kondisi dengan kadar gula dalam darah rendah. Hal ini terjadi karena berkurangnya asupan glukosa yang dibutuhkan untuk membuat energi.
Baca Juga : Bagaimana Cara Membayar Utang Puasa Ibu Hamil? |
Penjelasan ilmiah puasa bisa memengaruhi janin
Secara medis memang keadaan berpuasa bisa memengaruhi janin. Jadi saat puasa itu kan kita memerlukan glukosa sebagai sumber energi. Tapi, saat puasa terjadi hipoglikemi, yaitu penurunan kadar gula dalam darah," kata Risma saat Live Instagram HaiBunda, baru-baru ini.
Saat kadar gula darah turun, tubuh akan menggunakan sumber lain, yakni cadangan lemak, untuk menghasilkan energi. Pada kondisi ini, terbentuklah benda keton yang berbahaya untuk tubuh dan bisa memengaruhi janin, Bunda.
"Kalau tidak cukup (kadar gula dalam darah), tubuh akan kompensasi menggunakan sumber lain, yakni cadangan lemak. Ini menghasilkan benda keton. Kalau berlebihan atau lama di tubuh, bisa terjadi ketosis yang dapat memengaruhi janin," ujar Risma.
Menurut Risma, kadar ketosis yang meningkat bisa mengakibatkan perkembangan janin terhambat. Tak hanya itu. Risiko lain dari ketosis adalah terjadinya persalinan prematur.
Salah satu yang membuat kadar ketosis naik adalah asupan nutrisi yang kurang disertai gejala mual dan muntah selama ibu hamil puasa. Dalam kebanyakan kasus, Bunda akan kehilangan sumber energi dari asupan karbohidrat yang tersimpan dalam tubuh saat mual dan muntah.
"Takutnya (mual dan muntah berlebihan) bisa meningkatkan kadar ketosis pada janin karena asupan karbohirat drop, sehingga tubuh menggunakan cadangan lemaknya. Ini bisa mengakibatkan perkembangan janin terhambat dan persalinan prematur," ungkap Risma.
Meski puasa bisa memengaruhi janin, ibadah ini tidak dilarang untuk dijalankan ya. Risiko pada janin dapat ditekan dengan beberapa cara, Bunda. Apa saja caranya?
Baca halaman berikutnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga ketentuan bayar fidyah untuk ibu hamil yang tidak puasa Ramadan, dalam video berikut:
SYARAT PUASA IBU HAMIL DARI SISI MEDIS
Apakah Ibu Hamil Puasa Bisa Memengaruhi Janin?/ Foto: Getty Images/iStockphoto/
Tips puasa untuk ibu hamil
Puasa memang dapat memengaruhi kondisi janin. Tapi, ibu hamil tetap diperbolehkan untuk berpuasa dengan syarat tertentu.
"Boleh saja puasa, asal dengan syarat tertentu," kata Risma.
Nah, berikut syarat atau beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum ibu hamil berpuasa:
1. Kontrol ke dokter
Jangan lupa untuk memeriksakan kondisi kehamilan sebelum Bunda memutuskan puasa saat hamil. Selama kunjungan, dokter biasanya akan melihat kondisi Bunda, janin, dan cairan ketuban.
"Sebelum mulai puasa, periksa ke dokter kandungan, cek keadaan janin ada masalah atau tidak. Nanti dilihat, berat badan janin sesuai tidak dengan usia kehamilan, lalu ketuban dilihat cukup atau tidak, dan apakah ibu dalam kondisi sehat," ungkap Risma.
Bila kondisi janin baik, selanjutnya adalah memeriksa kesehatan Bunda. Risma menyarankan ibu hamil dengan kondisi medis tertentu sebaiknya tidak berpuasa dulu.
"Sebaiknya tidak puasa bila mengalami kondisi itu (mual dan muntah) atau penyakit lain, seperti diabetes, hipertensi, atau mengalami gangguan pencernaan, diare atau maag, serta ibu hamil yang perlu mengonsumsi obat rutin," ujarnya.
2. Memenuhi asupan nutrisi dari makanan
Selama puasa, Bunda yang sedang hamil dapat mengonsumsi makanan bergizi di waktu sahur dan berbuka puasa. Saat sahur, Bunda bisa memilih makanan sumber karbohidrat kompleks yang bisa mengenyangkan dalam waktu lama, seperti nasi merah atau gandum.
Sementara itu, di waktu berbuka, konsumsilah makanan yang mengandung karbohidrat simpleks karena bisa cepat diserap tubuh, seperti nasi putih. Di waktu berbuka ini, Bunda sebaiknya membatasi makanan atau minuman manis dan tinggi garam.
3. Memenuhi asupan cairan
Jangan sampai mengalami dehidrasi saat menjalani puasa ya, Bunda. Penuhi asupan cairan di waktu sahur, berbuka puasa, dan sebelum tidur.
"Pembagian bisa dikira-kira saja. Misalnya, saat buka puasa kan rentang waktunya lebih lama, jadi bisa dipenuhi di sini sampai sahur," kata Risma.
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Tahap Perkembangan Janin di Trimester Pertama hingga Trimester Ketiga

Kehamilan
Tahap Perkembangan Janin dari Pembuahan hingga Persalinan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Tahapan Perkembangan Janin dari Awal hingga Persalinan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
10 Hal Bikin Ibu Hamil Overthinking, Morning Sickness hingga Keguguran

Kehamilan
Kebutuhan Zat Besi Ibu Hamil Selama 3 Trimester, Bunda Perlu Tahu


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Menakjubkan Ilustrasi Janin dalam Rahim dari Trimester 1-Trimester 3
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda