HaiBunda

KEHAMILAN

Pengapuran Plasenta pada Ibu Hamil; Pahami Tanda, Bahaya & Cara Mengatasinya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 07 Apr 2023 15:35 WIB
Pengapuran Plasenta pada Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Pengapuran plasenta pada ibu hamil bisa dibilang terjadinya penuaan dini pada plasenta. Bunda perlu memahami tanda, bahaya dan cara mengatasinya.

Pengapuran plasenta dalam bahasa medis adalah kalsifikasi plasenta. Dahulu, pengapuran plasenta ini baru teridentifikasi setelah kelahiran, yakni saat dokter atau bidan memeriksa plasenta secara fisik. Namun, teknologi yang semakin modern sehingga pengapuran plasenta dapat diidentifikasi sebelum kelahiran.

Melansir laman MorulaIVF, seperti kita ketahui plasenta ini merupakan organ yang berbentuk kantong dan fungsinya sebagai rumah untuk janin agar bisa tumbuh dan berkembang. Plasenta juga bertugas menyediakan oksigen serta nutrisi sebagai asupan makanan janin selama dalam kandungan.


Apa itu pengapuran plasenta?

Dalam studi tahun 2018 yang diterbitkan Frontiers in Physiology, kalsifikasi plasenta digambarkan sebagai “deposisi mineral kalsium-fosfat dalam jaringan plasenta.”

Dengan kata lain, terjadinya endapan kalsium kecil menumpuk di plasenta, yang menyebabkan plasenta rusak dan memburuk seiring waktu. Ini sangat berbahaya selama kehamilan seperti dilansir laman ScarryMommy.

Terjadinya pengapuran plasenta ini juga berbeda-beda. Ada ibu hamil yang mengalaminya sebelum minggu ke-36 kehamilannya, jika seperti ini dapat berdampak buruk bagi ibu dan bayinya karena dapat menyebabkan hambatan dan kesulitan pertumbuhan janin. 

Tetapi setelah minggu ke-37 Anda, ibu hamil dianggap berada di zona aman jika plasenta mengapur. Janin seharusnya sudah dewasa sepenuhnya pada saat ini dan karena itu tidak terlalu rentan terhadap risiko.

Penyebab pengapuran plasenta

Apa yang menyebabkan plasenta mengalami pengapuran? Pengapuran plasenta ini sebagai bagian dari proses penuaan fisiologis.  Sekitar lebih dari 50 persen plasenta mengalami beberapa derajat pengapuran saat cukup bulan seperti dilansir dari Flo Health. 

Penyebab pengapuran hingga kini belum diketahui secara jelas, namun studi menunjukkan berbagai kemungkinan penyebab berkembangnya pengapuran plasenta, antara lain:

  • Merokok
  • Hipertensi yang diinduksi kehamilan
  • Solusio plasenta (kondisi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim)
  • Bakteri tertentu di dalam plasenta
  • Faktor lingkungan termasuk paparan radiasi atau suara frekuensi rendah
  • Reaksi terhadap obat (antasida) atau suplemen vitamin (kalsium berlebihan)
  • Stres prenatal juga dapat meningkatkan risiko kalsifikasi plasenta.

Gejala pengapuran plasenta

Ibu hamil yang mengalami pengapuran plasenta kemungkinan besar tidak akan merasakan atau memperhatikan apapun. Namun, beberapa ibu hamil dengan kondisi ini merasakan jika gerakan janinnya tidak seaktif biasanya, terutama di pagi hari. 

Jika setelah ibu hamil bangun dan bergerak, tapi bumil merasa janin masih tidak bergerak atau bergerak jauh lebih sedikit dari biasanya, segera hubungi dokter atau bidan. Ingatlah untuk memercayai insting dan intuisi keibuan.

Gejala yang kurang umum tetapi kemungkinan lain dari plasenta terkalsifikasi termasuk pendarahan vagina atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan di perut atau punggung bagian bawah.

Karena sangat sedikit gejala fisik dari pengapuran plasenta, biasanya hanya terdeteksi selama USG rutin atau sonogram. Pengapuran plasenta biasanya ditandai dengan munculnya bintik-bintik berwarna putih dan menyebar dari bagian dasar plasenta hingga ke permukaan. 

Jika dokter melihat tanda-tanda klasifikasi pada plasenta, dokter mungkin memesan pemindaian baru untuk menentukan tingkat keparahan dan mengidentifikasi apakah itu berdampak negatif pada kesehatan janin.

Kenali cara mencegah dan bahaya dari pengapuran plasenta dengan klik halaman berikutnya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak informasi mengenai solusio plasenta dalam video di bawah ini:



(pri/pri)
MENCEGAH & BAHAYA PENGAPURAN PLASENTA

MENCEGAH & BAHAYA PENGAPURAN PLASENTA

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Nana Mirdad & Andrew White Lihat Langit Berbintang di Selandia Baru, Saling Lempar Rayuan Romantis

Mom's Life Amira Salsabila

Tak Cuma Jadi Artis, Ini 5 Potret Mikha Tambayong Kerja sebagai Staf Ahli Menpora

Mom's Life Annisa Karnesyia

5 Provinsi dengan Kasus Chikungunya Terbanyak di Indonesia, Jabar 6 Ribu Orang Terjangkit

Mom's Life Amira Salsabila

35 Pertanyaan untuk Calon Ketua OSIS dan Tips Menjawabnya

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Potret Elegan Raline Shah dalam Balutan Kebaya, Ide Outfit ke Kondangan

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Terpopuler: Kisah Cinta Ratu Anandita dan Mario Irwinsyah

Nana Mirdad & Andrew White Lihat Langit Berbintang di Selandia Baru, Saling Lempar Rayuan Romantis

5 Provinsi dengan Kasus Chikungunya Terbanyak di Indonesia, Jabar 6 Ribu Orang Terjangkit

35 Pertanyaan untuk Calon Ketua OSIS dan Tips Menjawabnya

4 Drama Korea Terbaru Netflix 2025, Bagus Semua!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK