kehamilan

Alasan Bunda yang Alami Bayi Meninggal dalam Kandungan Tidak Disarankan Caesar

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Senin, 29 May 2023 16:07 WIB

Kondisi ketika bayi meninggal dalam kandungan juga dikenal dengan sebutan stillbirth, atau lahir mati. Lahir mati adalah ketika janin meninggal setelah minggu ke-20 kehamilan. Janin mungkin telah meninggal dalam rahim beberapa minggu atau beberapa jam sebelum persalinan.

Meskipun perawatan prenatal telah meningkat secara drastis selama bertahun-tahun, kenyataannya lahir mati masih terjadi dan seringkali tidak dapat dijelaskan. Kira-kira bagaimana cara melahirkan bayi yang meninggal dalam kandungan?

Gejala stillbirth 

Lahir mati bisa terjadi tanpa gejala, namun yang utama adalah Bunda tidak merasakan gerakan janin. Dokter sering menginstruksikan Bunda hamil yang telah melewati usia kehamilan 28 minggu untuk melacak jumlah tendangan janin setidaknya sekali sehari. Menurut Very Well Family, jumlah tendangan yang rendah, tidak ada, atau sangat tinggi dapat menjadi perhatian. Dokter mungkin ingin Bunda tes non-stres (NST) yang memeriksa apakah bayi aman.


Sama seperti orang dewasa, bayi memiliki hari-hari ketika mereka lebih aktif dari yang lain. Cara efektif untuk merangsang bayi dan memantau gerakannya adalah dengan minum jus lalu berbaring. Biasanya, bayi akan merespon dengan tendangan selama 30 menit atau lebih. Percaya dengan nalurimu. Jika bayi seperti kurang aktif atau bahkan terlalu aktif, segera hubungi dokter.

Klasifikasi lahir mati

Lahir mati diklasifikasikan menjadi tiga yaitu lahir mati dini, lahir mati terlambat, atau lahir mati cukup bulan. Jenis-jenis tersebut ditentukan oleh jumlah minggu kehamilan:

  • Lahir mati dini: Janin meninggal antara 20 dan 27 minggu.
  • Lahir mati terlambat: Janin meninggal antara 28 dan 36 minggu.
  • Lahir mati cukup bulan: Janin meninggal pada minggu ke-37 atau setelahnya.

Bagaimana cara melahirkan bayi yang meninggal dalam kandungan?

Jika janin meninggal sebelum Bunda melahirkan, menurut Cleveland Clinic, Bunda memiliki tiga pilihan:

  • Persalinan yang diinduksi
  • Kelahiran alami
  • Operasi caesar

Persalinan yang diinduksi

Penyedia layanan kesehatan merekomendasikan persalinan induksi sebagai pilihan terbaik setelah lahir mati. Ini harus segera dilakukan jika Bunda:

  • Memiliki preeklamsia berat (tekanan darah tinggi).
  • Mengalami infeksi serius.
  • Mengalami kantung ketuban yang pecah 
  • Mengalami gangguan pembekuan darah
Blackmores Pregnancy & Breast

Persalinan diinduksi menggunakan obat yang diberikan dengan salah satu dari lima cara berikut:

  • Sebuah tablet dimasukkan ke dalam vagina Bunda
  • Gel dimasukkan ke dalam vagina Bunda 
  • Tablet yang ditelan
  • Tetesan infus ke pembuluh darah
  • Bohlam Foley, atau balon mekanis yang melebarkan serviks

Kelahiran alami

Menunggu kelahiran terjadi secara alami adalah sebuah pilihan, tetapi seiring berjalannya waktu, tubuh janin dapat memburuk di dalam rahim Bunda. Janin mungkin terlihat berbeda dari yang Bunda harapkan. Kerusakan juga membuat lebih sulit untuk menentukan penyebab kematian.

Operasi caesar

Operasi caesar tidak dianjurkan karena tidak seaman persalinan alami atau persalinan induksi. Namun kemungkinan dapat dilakukan jika dokter menganggap hal ini terpaksa dilakukan. 

Sebelum terjadi lahir mati, ada beberapa hal yang mungkin bisa Bunda lakukan untuk berusaha mencegah hal tersebut terjadi. Walau tidak semua kasus lahir mati dapat dicegah, namun Bunda tetap bisa berusaha. Selengkapnya bisa Bunda simak di halaman berikutnya. 

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya langsung aja yuk, Bun klik di sini. 

Simak informasi mengenai bayi meninggal dalam kandungan dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT