
kehamilan
Ibu Hamil Sering Marah? Ini Efek Sampingnya Bagi Janin dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Sabtu, 03 Jun 2023 07:40 WIB

Perubahan suasana hati sangat umum terjadi selama kehamilan. Naik turunnya emosi ini disebabkan oleh berbagai faktor. Termasuk kelelahan, stres, ketidaknyamanan fisik karena kehamilan.
Bunda hamil juga makin sering khawatir akan banyak hal. Mencemaskan perubahan kehidupan yang akan datang. Selain itu, perubahan hormon yang cepat, terutama estrogen dan progesteron mengakibatkan perubahan suasana hati tersendiri.
Mengutip dari Verywell Family, perlu Bunda hamil ketahui, selama 12 minggu pertama kehamilan, tingkat estrogen melonjak meningkat lebih dari 100 kali lipat. Akibatnya, Bunda hamil diliputi kecemasan dan lekas marah.Â
Penyebab Bunda hamil sering marah di tiap trimester
Simak ulasan selengkapnya di bawah ini:
Trimester 1
Penyebab lain Bunda hamil sering marah pada trimester pertama adalah karena kelelahan. Sebagai gejala awal kehamilan yang cukup umum, hal ini berkontribusi pada perubahan suasana hati. Tidak ada yang merasa baik secara emosional saat mereka lelah, dan Bunda hamil mungkin merasa sangat lelah selama bulan-bulan pertama kehamilan.
Terakhir, wanita yang pernah mengalami keguguran atau kemandulan mungkin mengalami kecemasan akan kehilangan kembali. Ketakutan ini mungkin lebih buruk selama trimester pertama ketika sebagian besar keguguran terjadi.
Trimester 2
Trimester kedua kehamilan sering disebut fase "bulan madu". Hormon masih berubah tetapi jauh lebih sedikit daripada selama tiga bulan pertama. Kebanyakan wanita merasakan lebih banyak energi dan tidak lagi mengalami mual di pagi hari atau setidaknya, tidak seburuk itu.
Namun, ada potensi pemicu emosional. Pertama, selama trimester kedua, perubahan bentuk tubuh yang membuat Bunda hamil harus menyesuaikan diri dengan ukuran baru. Beberapa wanita dapat menghindari pakaian hamil selama trimester pertama, tetapi pada trimester kedua, kebutuhan ruang ekstra tidak dapat dihindari.
Trimester 3
Kelelahan dan kesulitan tidur dapat menyebabkan perubahan suasana hati. Ketakutan dan kekhawatiran tentang kelahiran yang akan datang bisa menjadi intens selama trimester terakhir, bersamaan dengan kekhawatiran tentang menjadi seorang ibu atau kekhawatiran tentang mengasuh anak lagi.
Pada trimester akhir ini, Bunda hamil juga makin tidak nyaman dengan posisi tidur. Mendekati masa kelahiran juga bisa menyebabkan Bunda hamil lebih waspada dengan gejala persalinan yang bisa saja muncul. Akibatnya, psikis Bunda tidak cukup tenang hingga menjadi lebih uring-uringan.Â
Efek samping bagi janin saat Bunda hamil marah
Meskipun perasaan frustrasi sesekali adalah normal, penting untuk tidak mengabaikan kemarahan jika sering atau mengganggu kemampuan Bunda hamil untuk menghadapi kehidupan sehari-hari.Â
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa kemarahan selama kehamilan dapat berdampak pada bayi yang belum lahir. Satu studi menemukan bahwa kemarahan prenatal dikaitkan dengan penurunan tingkat pertumbuhan janin.
Seperti dikutip dari Pubmed Ncbi, kehamilan adalah saat yang menyenangkan dalam kehidupan setiap wanita. Meskipun hamil dapat menimbulkan sensasi dan kegembiraan memiliki bayi, hal itu juga dapat membuat wanita rentan terhadap perasaan stres, marah, jengkel, dan cemas.Â
Meskipun sangat normal untuk merasa marah dan frustrasi selama kehamilan, kemarahan yang berkelanjutan mungkin memiliki akibat tertentu. Ikatan ibu-bayi sedemikian rupa sehingga bayi dapat merasakan semua yang dialami ibunya, termasuk kemarahan.
Selain itu, kemarahan yang terpendam dalam jangka panjang dapat menyebabkan depresi, tidak hanya berdampak buruk pada hubungan tetapi juga menyebabkan kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, bisul, asma, sakit kepala, dan masalah pencernaan.Â
Ini dapat membuat lingkungan yang tidak aman untuk bayi, yang dapat merusak kehamilan. Penting bagi wanita hamil untuk tetap positif dan tenang, dan tidak membiarkan berbagai emosi membanjiri mereka dengan cara apa pun.
Berikut beberapa efek Bunda hamil marah terhadap janin:
• Bayi mungkin memiliki berat lahir rendah
• Persalinan prematur
• Efek yang tidak menguntungkan pada temperamen bayi (lebih mudah tersinggung dan depresi)
• Kemungkinan anak menjadi hiperaktif lebih tinggi
Cara mengatasi kemarahan saat hamil
Berikut tips untuk mengatasi perubahan emosi pada Bunda hamil. Di antaranya:
1. Ikuti diet sehat
Bunda hamil harus memperhatikan asupan nutrisi yang menunjang kehamilan dan perkembangan janin. Tidak asal kenyang, tetapi semua makanan yang Bunda hamil konsumsi harus memenuhi kebutuhan gizi yang dianjurkan.
2. Berolahraga secara teratur
Apapun jenis olahraganya, Bunda hamil harus melakukannya dengan teratur. Selain dapat meningkatkan kesehatan tubuh, olahraga juga berkontribusi terhadap kemudahan persalinan.
3. Manjakan aktivitas favorit
Bunda hamil bisa melakukan aktivitas yang disukai tanpa terbebani. Dengan catatan, aktivitas favorit Bunda tidak berdampak tersendiri bagi kesehatan janin.
4. Bermeditasi
Banyak ahli menyarankan, meditasi merupakan salah satu upaya merawat kesehatan mental agar lebih matang. Bunda hamil juga membutuhkannya agar bisa lebih tenang.
5. Pijat
Pada titik syaraf tertentu, pijatan akan memberikan dampak kenyamanan tertentu pada tubuh. Termasuk pada Bunda hamil.
6. Menjauhi perdebatan
Perdebatan juga cukup melelahkan emosi. Terutama untuk Bunda hamil. Sebaiknya jauhi.
7. Memprioritaskan pekerjaan
Dengan bekerja, Bunda hamil mempunyai waktu yang terbatas untuk mengurus hal di luar urusan pekerjaan. Untuk itu, lebih baik tetap fokus memprioritaskannya.Â
Semoga informasi mengenai cara menangani ibu hamil sering emosi dan dampaknya pada janin ini membantu Bunda mendapatkan kehamilan yang sehat ya.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya langsung aja yuk, Bun klik di sini.
Simak juga yuk penyebab ibu hamil alami mood swing dalam video di bawah ini:
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Mulai dari Bahagia hingga Terkejut, Semua Emosi Ibu Hamil Mampu Memengaruhi Janin

Kehamilan
Gejala Pengentalan Darah saat Hamil, Bagaimana Risikonya bila Tak Tertangani?

Kehamilan
23 Aktivitas dan Gerakan yang Perlu Dihindari Ibu Hamil, Termasuk Terlalu Lama di Dapur

Kehamilan
5 Perilaku Bumil yang Tanpa Disadari Bisa Berpengaruh pada Janin

Kehamilan
Bumil Gen Z Disebut Lebih Rentan Berisiko Terkena Hipertensi, Apa Penyebabnya?


5 Foto