Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penyimpanan Plasenta Bayi Jadi Tren Baru, Pahami Biaya hingga Prosedurnya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 27 Jun 2023 19:26 WIB

Ilustrasi Janin
Penyimpanan Plasenta Bayi Jadi Tren Baru, Pahami Biaya hingga Prosedurnya/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Penyimpanan plasenta bayi tengah menjadi tren baru di kalangan masyarakat. Metode menyimpan plasenta dalam bank khusus ini ternyata memakan biaya yang tak murah dan dilakukan dengan prosedur khusus, Bunda.

Perlu diketahui, plasenta merupakan organ yang berkembang di rahim selama masa kehamilan. Tugas utamanya adalah menyalurkan nutrisi penting yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh.

Kegunaan plasenta ternyata tidak berhenti sampai pada kehamilan. Plasenta mengandung sel amnion yang kaya akan sel punca atau stem cell, yang dapat digunakan dalam berbagai terapi atau pengobatan konvensional, Bunda.

Dilansir laman salah satu bank plasenta Cells4Life, sel amnion dapat digunakan untuk menyembuhkan luka bakar serius dan ulkus diabetik, serta untuk meregenerasi luka yang terinfeksi. Sel ini juga telah melalui uji klinis yang sangat menjanjikan untuk mengatasi kondisi kardiovaskular, cedera otak, radang sendi dan banyak lagi.

Sementara itu, stem cells adalah bahan sel belum matang, yang dapat tumbuh dan berubah menjadi sel khusus, serta bisa menerima sel lainnya. Stem cells plasenta adalah sel punca yang telah dikumpulkan dari jaringan plasenta, dan juga dapat diperoleh dari sumber seperti cairan plasenta, darah tali pusat, dan jaringan tali pusat.

Semua stem cells yang berasal dari darah tali pusat dan jaringan tali pusat diproduksi selama perkembangan janin. Stem cells yang diambil dari jaringan plasenta mengandung campuran sel janin dan ibu.

Mengisolasi sel punca janin dari sel ibu bisa sangat sulit, Bunda. Hal ini dapat mempengaruhi potensi kegunaan sel punca plasenta itu sendiri. Untuk itu, dibutuhkan cara khusus untuk menyimpannya di bank plasenta.

Biaya Bank Plasenta

Menyimpan plasenta di bank biasanya jadi satu paket dengan darah tali pusat. Menurut pendiri dan CEO Celularity, Robert Hariri, M.D., biaya pengumpulan dan pemrosesan awal prosedur ini dapat berkisar dari $1.200 atau sekitar Rp18 jutaan untuk darah tali pusat, dan dapat mencapai $2.895 atau sekitar Rp43 jutaan untuk paket penyimpanan darah tali pusat, jaringan, dan stem cells plasenta.

"Setelah biaya awal, klien membayar biaya penyimpanan tahunan setahun sekali di waktu sekitar hari ulang tahun bayi," kata Hariri, dikutip dari Forbes Health.

Sementara menurut penelitian tahun 2019 di Journal of Clinical Medicine, biaya per tahun penyimpanan jaringan tambahan, seperti jaringan plasenta atau jaringan tali pusar, bisa lebih mahal lagi. Biaya yang dibutuhkan bisa dengan tambahan rata-rata $800 atau sekitar Rp12 jutaan hingga Rp19 jutaan per tahun.

Ilustrasi JaninIlustrasi Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Prosedur Penyimpanan di Bank Plasenta

Penyimpanan plasenta bayi di bank plasenta memiliki proses yang khusus. Keputusan ini biasanya sudah direncanakan sebelum bayi lahir. Berikut prosedurnya:

1. Mendaftar ke bank plasenta

Langkah pertama penyimpanan plasenta bayi adalah menghubungi bank stem cells swasta yang menyediakan layanan perbankan plasenta. Kontak ini dapat dilakukan melalui telepon atau melalui email resmi.

Salah satu keputusan yang perlu dibuat saat menggunakan bank plasenta adalah memilih bagian mana dari plasenta yang akan disimpan. Ada dua komponen kunci dari plasenta yang memiliki nilai terapeutik, yakni lapisan luar (vili korionik) dan lapisan dalam (membran amnion).

Vili korionik adalah struktur seperti pohon kecil, yang kaya akan sel regeneratif, termasuk sel punca multipoten. Sel-sel vili korionik saat ini menjadi subjek dari beberapa proyek penelitian klinis yang bertujuan untuk mengobati kondisi seperti radang sendi, kelumpuhan otak, dan ulkus diabetik.

Sementara itu, membran amnion adalah lapisan tipis membran yang memiliki sifat penyembuhan yang kuat. Ini telah digunakan untuk mengobati luka bakar, luka, dan bisul sejak awal abad ke-20. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan membran amnion mungkin berguna untuk mengobati beberapa kondisi lain, termasuk multiple sclerosis.

Jika tertarik untuk melanjutkan dengan perbankan plasenta, perwakilan dari bank akan mengumpulkan beberapa detail dari nasabah. Ini akan mencakup nama dokter kandungan, tanggal perkiraan kelahiran anak, lokasi di mana akan melahirkan, dan sebagainya.

Baca kelanjutan prosedurnya di halaman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


PROSEDUR PENYIMPANAN DI BANK PLASENTA

Ilustrasi Janin

Penyimpanan Plasenta Bayi Jadi Tren Baru, Pahami Biaya hingga Prosedurnya/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

2. Pengiriman kit dan pengumpulan perbankan plasenta

Setelah menandatangani perjanjian dengan bank dan melakukan pembayaran awal, Bunda akan dikirimi kit penagihan. Bunda harus membawa ini ke rumah sakit pada hari persalinannya.

Penting untuk memberi tahu dokter kandungan atau bidan bahwa kita ingin mengambil plasenta atau telah mendaftar di bank plasenta. Hal ini untuk memastikan bahwa proses penyimpanan plasenta dapat dilakukan setelah kelahiran bayi.

Banner Ciri Hamil Muda

3. Melahirkan dan pengambilan plasenta

Pada hari persalinan, Bunda harus menghubungi perwakilan bank untuk memberi tahu mereka bahwa kelahiran sudah dekat. Mereka akan mengatur agar kurir spesialis siap menerima jaringan plasenta setelah anak lahir.

Jika melahirkan secara pervaginam, maka plasenta akan dikumpulkan setelah terlepas dari dinding rahim dan dilahirkan. Ini biasanya terjadi sekitar 30 menit setelah anak lahir. Seorang dokter kandungan atau bidan terlatih akan mengambil plasenta dan memasukkannya ke dalam kit pengumpul yang telah disediakan.

Jika menjalani operasi caesar, maka dokter kandungan akan membuat sayatan pada kantung ketuban yang mengelilingi bayi sebelum mengeluarkannya. Tali pusat kemudian dipotong dan plasenta dikeluarkan secara manual sebelum dimasukkan ke dalam kit pengumpul.

Kit pengumpul kemudian diambil oleh kurir yang akan membawanya ke laboratorium untuk pengujian dan pemrosesan. Perlu diketahui, tidak ada risiko bagi ibu atau anak selama pengambilan plasenta. 

4. Pemeriksaan dan penyimpanan

Setelah plasenta tiba di laboratorium, plasenta akan dibersihkan dan diuji untuk memastikan selaput ketuban dan sel plasenta dapat hidup. Ini kemudian akan disimpan dalam nitrogen cair pada suhu yang sangat rendah, guna menjaganya tetap sehat sampai dibutuhkan.

5. Menggunakan sel plasenta

Orang tua memiliki kendali penuh atas bagaimana sel plasenta disimpan dan amnion akan digunakan. Jika anak atau anggota keluarga mengalami atau didiagnosis dengan penyakit dan transplantasiatau perawatan stem cells merupakan pilihan, maka sampel yang disimpan dapat digunakan sesuai dengan permintaan pemiliknya.

Simak juga serba-serbi solusio plasenta, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


(aci/ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda