
kehamilan
Apakah saat Ibu Hamil Sedih Janin juga Ikut Sedih? Ini Reaksi & Dampaknya pada Janin
HaiBunda
Sabtu, 15 Jul 2023 13:04 WIB

Kesedihan merupakan emosi dasar manusia yang biasanya terjadi sebagai respons terhadap situasi yang menyakitkan secara emosional atau psikologis. Lebih-lebih saat terjadi lonjakan hormonal pada Bunda hamil, kesedihan menjadi lebih sulit dikendalikan.
Mengutip dari Caringforkids, kesedihan dapat dikaitkan dengan perasaan sedih, kecewa, tidak berdaya, duka dan putus asa. Setiap orang merasakan kesedihan di beberapa titik dalam hidup mereka.
Lantas adakah dampak tertentu terhadap janin saat Bunda hamil bersedih? Simak yuk bagaimana reaksinya saat Bunda hamil bersedih. Baca sampai selesai, Bunda.
Penyebab ibu hamil jadi mudah sedih
Tidak diketahui apa yang menyebabkan depresi selama kehamilan, tetapi mungkin karena kombinasi perubahan bahan kimia di otak atau perubahan hormon.
Faktor risiko depresi selama kehamilan meliputi:
- Riwayat keluarga depresi atau kondisi kesehatan mental lainnya.
- Memiliki kondisi kesehatan mental lain di masa lalu sebelum kehamilan.
- Mengalami pelecehan fisik atau seksual di masa lalu.
- Sedang bermasalah dengan pasangan, termasuk mendapat KDRT.
- Kehamilan yang tidak direncanakan atau tidak diinginkan.
- Menjadi lajang saat hamil atau hamil di usia remaja.
Dampak perasaan sedih ibu hamil terhadap janin
Bersedih sesekali selama kehamilan adalah normal dan mungkin tidak akan memengaruhi bayi yang belum lahir, tetapi jika kesedihan menyebabkan depresi prenatal, hal itu dapat memengaruhi bayi yang belum lahir. Demikian dikutip dari Emedicinehealth.
Sementara itu menurut Marchofdimes, kesedihan yang meliputi Bunda hamil bisa tergolong sebagai bentuk stress karena berbagai perubahan besar yang terjadi ketika hamil.
Meski demikian, merasa stres ketika hamil adalah hal yang umum. Ini karena Bunda mengalami banyak perubahan kehidupan keluarga, perubahan pada tubuh dan emosi yang sedang berubah. Bunda mungkin menyambut perubahan ini, sekaligus menjadi tekanan tersendiri yang tidak bisa Bunda hindari.
Kesedihan yang berlarut dapat menyebabkan masalah kesehatan pada Bunda hamil. Seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Selama kehamilan, stres dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya bayi prematur atau lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu, atau bayi berat rendah dengan berat kurang 8 ons. Bayi yang lahir terlalu cepat atau terlalu kecil berisiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan.
Perbedaan sedih dengan depresi saat hamil
Kesedihan yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan depresi, Bunda. Yaitu penyakit mental yang menyebabkan perasaan sedih yang signifikan dan kehilangan minat dalam kehidupan sehari-hari.
Wanita lebih berisiko mengalami depresi saat mereka hamil, dan selama beberapa minggu dan bulan setelah melahirkan. Selama kehamilan, perubahan hormon dapat memengaruhi zat kimia otak dan menyebabkan depresi dan kecemasan.
Terkadang, wanita hamil tidak menyadari bahwa mereka mengalami depresi. Mereka mungkin mengira memiliki gejala kehamilan atau "baby blues", yang dialami banyak Bunda hamil tepat setelah melahirkan.
Beberapa perbedaan antara kesedihan dan depresi:
- Kesedihan bersifat sementara dan depresi berlangsung lebih lama
- Biasanya ada pemicu kesedihan, sedangkan depresi seringkali tidak memiliki penyebab spesifik
- Ketika seseorang sedih, mereka biasanya dapat mengalami saat-saat gembira, tetapi depresi sering kali mencakup semuanya
Pengaruh depresi terhadap Bunda dan janin
Secara lebih lengkap, Emedicinehealth mengulas bahwa depresi selama kehamilan dapat memengaruhi bayi yang belum lahir dengan peningkatan risiko terhadap Bunda dan janin sebagai berikut:
Pengaruh terhadap janin
- Ketika lahir, bayi menjadi lebih mudah tersinggung, kurang aktif, kurang perhatian, dan memiliki ekspresi wajah yang terbatas.
- Mengalami masalah belajar, perilaku, dan perkembangan
- Terjadi masalah kesehatan mental di kemudian hari
- Mengalami kesulitan berinteraksi dengan ibunya (mereka mungkin tidak ingin bersama ibunya, atau mungkin kesal saat bersama mereka)
- Memiliki masalah tidur,
- Mungkin tertunda dalam perkembangannya
- Memiliki lebih banyak kolik
- Menjadi pasif, atau
- Perkembangannya lebih lambat dari bayi lainnya
Pengaruh terhadap ibu
Depresi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko ibu untuk:
- Lalai merawat dirinya sendiri
- Mungkin tidak makan makanan sehat atau menambah berat badan yang cukup
- Merindukan tubuhnya yang lebih terawat sebelum melahirkan
- Merokok, minum alkohol atau menggunakan obat-obatan berbahaya.
- Memiliki depresi pasca persalinan setelah kehamilan yang dapat mempersulit ibu untuk merawat dan menjalin ikatan dengan bayinya
- Rentan melakukan bunuh diri atau dikuasai pikiran untuk bunuh diri hingga bertindak menyakiti bayinya.
Gejala depresi pada Bunda hamil
Mengutip dari Marchofdimes, depresi bisa datang secara perlahan. Gejalanya berbeda untuk setiap orang. Mereka bisa ringan, sedang atau berat. Beberapa tanda yang lebih umum adalah:
- Perubahan nafsu makan, seperti makan terlalu banyak atau kurang tertarik pada makanan.
- Perubahan dalam tidur, seperti sulit tidur atau tidur terlalu banyak.
- Kekurangan energi.
- Merasa sedih, putus asa atau tidak berharga.
- Menangis tanpa alasan.
- Kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas yang biasanya sangat dinikmati.
Cara memberi dukungan ibu hamil yang depresi
Sebagaimana telah dijelaskan banyak sumber, bahwa kesedihan merupakan emosi yang cukup normal, Bunda. Namun jika kesedihan yang Bunda hamil rasakan sudah mengarah pada gejala depresi. Bunda harus mewaspadainya.
Mengingat depresi adalah hal yang dapat disembuhkan, setidaknya berikut adalah dukungan yang dibutuhkan oleh Bunda hamil:
- Dukungan sosial: Layanan masyarakat atau parenting education.
- Terapi keluarga: Dengan pasangan dan atau keluarga. Ini dapat membantu ketika anak-anak lebih besar.
- Terapi individu: Berbicara empat mata dengan dokter keluarga, psikolog, psikiater, pekerja sosial, atau profesional lainnya.
- Pengobatan: Obat yang paling sering digunakan untuk mengobati depresi adalah SSRI (selective serotonin reuptake inhibitors).
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
2 Penyebab Sesak Napas Saat Hamil, Perlukah Bunda Khawatir?

Kehamilan
Tahap Perkembangan Janin dari Pembuahan hingga Persalinan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Tahapan Perkembangan Janin dari Awal hingga Persalinan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
10 Hal Bikin Ibu Hamil Overthinking, Morning Sickness hingga Keguguran

Kehamilan
Kebutuhan Zat Besi Ibu Hamil Selama 3 Trimester, Bunda Perlu Tahu


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Menakjubkan Ilustrasi Janin dalam Rahim dari Trimester 1-Trimester 3
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda