Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mual Jadi Tanda Janin Sehat dan Berkembang? Ini Kata Dokter

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 19 Aug 2023 07:40 WIB

Ibu Hamil Mual
Mual Jadi Tanda Janin Sehat dan Berkembang? Ini Kata Dokter/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Mykola Sosiukin
Jakarta -

Mual selama kehamilan kerap dikaitkan sebagai tanda janin berkembang dengan baik, Bunda. Lalu benarkah mual menjadi tanda janin sehat dan berkembang?

Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Paruh Waktu di RS Hermina Jatinegara, dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG, mual bisa saja menjadi pertanda janin sehat. Tapi, salah satu keluhan hamil ini tidak bisa dijadikan parameter pasti bahwa kehamilan berjalan baik.

"Kalau tidak mual selama hamil juga enggak masalah karena toleransi setiap orang berbeda. Apalagi yang sebelumnya ada masalah lambung, itu pasti lebih parah mualnya. Itu hanya salah satu parameter, tapi bukan menjadi tanda pasti kehamilan berkembang," kata Adila kepada HaiBunda via Zoom, Selasa (15/8/23).

Mual disertai muntah yang disebut juga morning sickness dapat terjadi karena faktor hormonal. Hormon yang berperan ini adalah human chorionic gonadotropin (hCG).

"Tubuh memproduksi hormon hCG di trimester awal yang bertugas untuk menopang corpus luteum atau sisa cangkang sel telur yang sudah ovulasi. Jadi kalau ada kehamilan, cangkang ini akan menghasilkan progesteron, yang berfungsi untuk mempertahankan kehamilan sebelum terjadinya plasenta," ujar Adila.

Lalu apa kaitan hCG dengan mual saat hamil?

Hormon hCG terdiri dari rantai alfa dan beta. Pada rantai alfa, hCG akan terhubung dengan thyroid stimulating hormone (TSH). Bila hCG naik, maka TSH akan naik, yang pada akhirnya bisa menyebabkan morning sickness di awal kehamilan.

"Rantai alfa ini salah satunya berhubungan dengan hormon tiroid atau TSH. Jadi, kalau ada satu hormon yang naik, semuanya bisa naik. Nah, ketika hCG naik, hormon TSH naik, dan ini yang bikin ibu hamil muntah," ungkap Adila.

Kaitan morning sickness dan kehamilan sehat juga pernah diteliti dalam studi yang diterbitkan di di JAMA Internal Medicine tahun 2016. Studi ini menunjukkan bahwa seseorang yang mengalami morning sickness lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami keguguran atau melahirkan secara prematur.

Sementara itu dalam studi di Journal of Pediatrics tahun 2009, menunjukkan bahwa ibu yang mengalami morning sickness akan melahirkan bayi dengan IQ lebih baik.

Mual dan muntah tanda hamil yang umum

Mual dan muntah atau morning sickness adalah tanda umum kehamilan. Jurnal yang diterbitkan di Autonomic Neuroscience tahun 2017 menyatakan, diperkirakan 70 hingga 80 persen ibu hamil mengalami morning sickness. Biasanya keluhan hamil muda ini dimulai sekitar minggu ke-6 kehamilan.

"Mual biasanya berakhir pada 14 minggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketika, tapi ini jarang terjadi," kata dr. Suririnah, dalam Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan.

Tapi perlu diketahui ya, setiap ibu hamil memiliki derajat mual yang berbeda-beda. Ada yang tidak mengalaminya sama sekali, ada juga yang intens mual dan muntah di awal kehamilan.

Pada kondisi mual dan muntah yang parah, ibu hamil mungkin membutuhkan perawatan medis di rumah sakit. Kondisi ini disebut juga hipermesis gravidarum.

morning sicknessIlustrasi Morning Sickness/ Foto: Getty Images/GoodLifeStudio

Penyebab mual dan muntah selama hamil

Penyebab paling sering mual dan muntah selama hamil adalah faktor hormonal. Selain itu, ada juga penyebab lainnya, Bunda.

Melansir dari beberapa sumber, berikut penyebab mual dan muntah selama hamil selain faktor hormon:

1. Pengaruh makanan

Mual dan muntah saat hamil bisa saja disebabkan karena pengaruh makanan atau perubahan suasana di mulut, misalnya timbul rasa logam saat mengonsumsi makanan tertentu.

Selain itu, gejala juga dapat dipicu karena pola makan yang salah. Contohnya, perut kosong setelah beberapa jam makan atau tidak makan selama periode waktu tertentu yang cukup lama.

2. Kelebihan air liur

Kelebihan air liur dapat memicu mual dan muntah selama hamil. Penyebab utamanya kemungkinan karena perubahan hormon kehamilan.

Air liur yang berlebih cenderung terkumpul di mulut, sehingga menambah rasa mual dan menghilangkan nafsu makan. Apapun penyebabnya, kelebihan air liur di awal kehamilan masih dianggap normal dan tidak berbahaya asalkan pola makan tidak terganggu.

3. Sensitif terhadap aroma menyengat

Penyebab lain mual dan muntah juga bisa karena Bunda mencium aroma makanan yang menyengat. Akibat pengaruh makanan ini, beberapa Bunda sering mengalami kesulitan makan saat hamil muda.

Faktor risiko mual dan muntah saat hamil

Tidak semua ibu hamil mengalami mual dan muntah. Tapi, setiap Bunda yang sedang hamil memiliki potensi untuk mengembangkannya di setiap kehamilan.

Beberapa Bunda yang lain juga dapat berisiko lebih tinggi mengalaminya. Beberapa di antaranya pernah mengalami mual dan muntah pada kehamilan kehamilan sebelumnya dan sedang hamil lebih dari satu janin.

Tips mengatasi mual dan muntah

Mual dan muntah di awal kehamilan sebenarnya dapat dicegah agar tidak terjadi dan menjadi parah. Berikut 10 tips mengatasinya:

  1. Bunda dapat mengubah kebiasaan makan, misalnya makan dalam jumlah sedikit tapi sering.
  2. Bunda bisa makan ketika perut terasa enak, dengan porsi kecil atau makan 5 sampai 6 kali sehari untuk mencegah perut kosong dan mempertahankan kadar gula darah agar stabil.
  3. Konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan protein yang dapat membantu mengatasi rasa mual.
  4. Jangan lupa untuk membiasakan makan buah dan sayuran selama kehamilan.
  5. Jangan langsung terburu-buru bangun di pagi hari. Cobalah duduk sebentar dan makan camilan atau biskuit untuk mencegah mual.
  6. Hindari konsumsi makanan yang memicu rasa mual, seperti makanan berbau menyengat, berlemak, dan pedas.
  7. Minum cairan yang cukup selama mengalami mual dan muntah untuk menggantikan cairan yang hilang atau mencegah dehidrasi.
  8. Tingkatkan asupan vitamin B6 karena efektif mengurangi rasa mual. Vitamin ini bisa didapatkan dari sereal, alpukat, dan pisang.
  9. Konsumsi permen jahe tanpa tambahan gula atau minum air jahe hangat untuk mengurangi rasa mual.
  10. Hindari faktor-faktor pencetus lain, seperti stres dan berat badan kurang atau berlebih saat hamil.

Bila mual dan muntah sampai mengganggu dan menjadi parah, Bunda sebaiknya segera ke dokter. Jangan menunda agar keluhan ini tidak berdampak buruk pada janin.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda