
kehamilan
Begini Reaksi Janin saat Ibu Hamil Menangis dan Dampaknya
HaiBunda
Selasa, 19 Sep 2023 09:45 WIB

Kehamilan merupakan pengalaman yang sangat pribadi. Bagi beberapa Bunda, ini adalah momen yang membahagiakan. Perasaan seorang Bunda selama masa kehamilan bisa sangat bervariasi, dan perasaan ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kondisi kesehatan, dukungan sosial, dan pengalaman sebelumnya.
Beberapa Bunda akan merasa bahagia, gembira, dan penuh harap menghadapi masa depan sebagai orang tua. Sementara yang lain mungkin menghadapi perasaan cemas, khawatir, atau bahkan kelelahan fisik dan mental.
Pada masa kehamilan, tubuh akan dipengaruhi oleh perubahan hormon yang signifikan yang dapat memengaruhi suasana hati dan emosi mereka. Pada satu hari, mereka mungkin merasa ceria, sedangkan pada hari berikutnya, mereka dapat merasa tertekan atau sensitif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reaksi janin saat ibu hamil menangisÂ
Suasana hati seorang Bunda selama hamil rupanya akan berpengaruh pada karakter anaknya kelak. Karena selama masa kehamilan, bayi sedang mempersiapkan dirinya untuk hidup, bayi sedang mengalami perkembangan dan persiapan fisik serta biologis untuk memasuki dunia di luar rahim.
Ini berarti bahwa bayi mulai mengembangkan organ-organ dan sistem-sistem yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan setelah lahir, dan dia melakukannya melalui pesan-pesan yang Bunda kirimkan, yaitu secara tidak langsung merespons atau merasakan berbagai pengaruh dari lingkungan dan pengalaman Ibunya selama masa kehamilan.Â
Dilansir dari You are Mom, menurut Curt A. Sandman, salah satu ilmuwan yang berpartisipasi dalam penelitian terbaru di Universitas California-Irvine. Penelitian ini menemukan bahwa keadaan emosi seorang Ibu mempengaruhi perkembangan bayinya sebelum dan sesudah lahir.
Dan salah satu temuan paling luar biasa dari penelitian ini, yang juga diikuti oleh Elysia P. Davis dan Laura M. Glynn, adalah bahwa bayi juga dapat merasakan dan mengalami keadaan emosional ibunya.
Plasenta menerima sinyal hormonal kesedihan
Perilaku anak itu dibentuk sejak berada di dalam kandungan, jadi kalau selama hamil bunda bahagia, anak akan lahir dan tumbuh menjadi anak yang riang, karena pada merasa bahagia, tubuh akan mengeluarkan hormon-hormon yang disalurkan ke plasenta dan kemudian ditangkap oleh syaraf-syaraf otak janin. Kalau yang ditangkap hormon bahagia maka bayi akan jauh lebih sensitif pada perasaan gembira.
Sebaliknya, jika Bunda tidak bahagia saat masa kehamilan, akan melahirkan anak yang rewel, gelisah, pencemas, sangat pendiam, atau bahkan mudah tantrum.
Kalau Bunda ketika hamil banyak mengeluh, dan ngomel, maka bayi akan lebih sensitif pada rasa-rasa yang negatif. Oleh sebab itu, selama masa kehamilan sangat dianjurkan untuk menyenangkan para ibu hamil.
![]() |
Pengaruh suasana hati terhadap perkembangan emosi bayi
Keadaan emosional dan mental seorang Ibu hamil dapat memengaruhi tumbuh kembang bayinya sebelum dan sesudah lahir.
Oleh karena itu, strategi terbaik adalah mengobati depresi prenatal yang merupakan penyakit yang bisa diobati. Namun, sayangnya para Ibu jarang sekali melakukan pemeriksaan psikologis sebelum bayi mereka lahir.Â
Hal terbaik yang dapat dilakukan seorang ibu selama masa kehamilan adalah menjaga keseimbangan emosi dan merasa tenang karena hal ini akan membuat bayi dapat berkembang dengan baik.
Menurut penelitian, hal yang paling memengaruhi bayi adalah perubahan suasana hati ibunya yang terus-menerus. Hal ini karena bayi merasa tidak aman ketika ia terus-menerus merasakan kebahagiaan singkat yang dengan cepat berubah menjadi kesedihan atau stres.
Ketidakseimbangan ini memengaruhi perkembangan bayi sebelum dan sesudah kelahirannya, oleh karena itu penting bagi Ibu hamil untuk tetap seimbang secara emosional.
Lebih lanjut, sekelompok psikolog prenatal juga memastikan bahwa, selain merasakan emosi ibunya, bayi juga merasakan pikiran-pikirannya yang mempengaruhi bayi dengan cara tertentu.
Dalam artian, bayi dari seorang ibu yang tidak menginginkan kehamilannya akan merasakan penolakan yang dirasakannya. Hal ini dapat menimbulkan masalah emosional pada bayi di kemudian hari.
Idealnya, pada tahap yang sangat penting yang menciptakan ikatan erat antara Bunda dan bayi Bunda, pastikan untuk merasa setenang mungkin.
Cobalah untuk menghindari stres dan perasaan negatif dengan cara apa pun. Untuk melakukannya, Bunda dapat mencoba meditasi, latihan relaksasi, dan yoga. Semua orang di sekitar Bunda dapat membantu Bunda mengatasi kecemasan dan kesedihan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Mulai dari Bahagia hingga Terkejut, Semua Emosi Ibu Hamil Mampu Memengaruhi Janin

Kehamilan
Gejala Pengentalan Darah saat Hamil, Bagaimana Risikonya bila Tak Tertangani?

Kehamilan
23 Aktivitas dan Gerakan yang Perlu Dihindari Ibu Hamil, Termasuk Terlalu Lama di Dapur

Kehamilan
5 Perilaku Bumil yang Tanpa Disadari Bisa Berpengaruh pada Janin

Kehamilan
Bumil Gen Z Disebut Lebih Rentan Berisiko Terkena Hipertensi, Apa Penyebabnya?


5 Foto