
kehamilan
Perawatan Setelah Keguguran: Posisi Tidur yang Baik hingga Proses Medisnya
HaiBunda
Jumat, 29 Sep 2023 11:02 WIB

Usai keguguran, biasanya ketidaknyamanan mungkin dirasakan ya, Bunda. Yuk, cari tahu bagaimana perawatan setelah keguguran termasuk posisi tidur yang baik hingga proses medisnya.
Keguguran atau hilangnya kehamilan di dalam rahim adalah hal yang biasa terjadi. Ini terjadi pada sekitar 1 dari 10 wanita yang mengetahui bahwa mereka hamil. Namun banyak orang tidak tahu apa yang diharapkan setelahnya.
Sebagian besar keguguran terjadi pada trimester pertama, sebelum usia kehamilan 13 minggu. Kebanyakan terjadi sebelum 10 minggu atau dinamakan keguguran dini. Sementara itu, keguguran pada trimester kedua biasanya memerlukan penanganan yang berbeda.
Perawatan setelah keguguran
Ada tiga pengobatan utama untuk keguguran dini. Tujuan ketiganya adalah menghilangkan jaringan kehamilan yang tersisa di dalam rahim. Ada dua perawatan non-bedah yakni manajemen kehamilan (membiarkan jaringan keluar dengan sendirinya) dan pengobatan. Perawatan ketiga adalah prosedur pembedahan yang disebut dilatasi dan kuretase (juga dikenal sebagai D&C atau kuretase).
Dalam banyak kasus, pasien dapat memilih opsi yang mereka sukai. Tata laksana kehamilan adalah memberi waktu pada tubuh untuk mengeluarkan jaringan dengan sendirinya. Ini tidak melibatkan pengobatan atau pembedahan. Beberapa wanita memilih ini karena ini adalah pilihan yang paling alami, namun lebih sulit diprediksi dibandingkan perawatan lainnya.
Baca Juga : Keguguran |
Kebanyakan wanita mengeluarkan jaringannya dalam waktu 2 minggu setelah diagnosis keguguran, namun bisa memakan waktu lebih lama. Jika prosesnya memakan waktu terlalu lama, dokter kandungan mungkin akan merekomendasikan pengobatan untuk memulai prosesnya. (Setelah proses dimulai dan kram serta pendarahan dimulai, sebagian besar jaringan akan hilang dalam beberapa jam).
Terkadang, tubuh tidak mengeluarkan seluruh jaringan. Jika ini terjadi, pengobatan lain dianjurkan, biasanya D&C. Penatalaksanaan kehamilan kemungkinan besar akan berhasil jika Bunda sudah mengalami pendarahan dan kram. Ini berarti tubuh telah memulai proses pengeluaran jaringan.
Obat bekerja lebih cepat dan lebih dapat diprediksi. Beberapa wanita memilih obat yang membantu tubuh mereka menghilangkan jaringan yang tersisa. Obat ini diserap melalui pipi di mulut atau melalui vagina.
Pendarahan setelah keguguran
Kram atau pendarahan biasanya dimulai dalam beberapa jam. Kebanyakan wanita mengeluarkan jaringannya dalam waktu 48 jam dan tidak memerlukan perawatan lain. (Beberapa wanita mungkin masih belum mengeluarkan seluruh jaringannya dan mungkin memerlukan prosedur pembedahan.)
Pengobatan sendiri akan memberi Bunda kontrol lebih besar terhadap waktu keluarnya jaringan. Dan hal ini sering kali lebih cepat daripada menunggu jaringan tersebut keluar dengan sendirinya.
Beberapa wanita suka meminum obat di pagi hari, sehingga prosesnya tidak dimulai dalam semalam. Dan beberapa wanita senang jika ada orang yang memberikan dukungan, seperti teman atau anggota keluarga, saat mereka meminum obat.
Pada dasarnya, Bunda akan mendapatkan pengalaman serupa baik jaringan tersebut keluar dengan sendirinya atau dengan bantuan mengonsumsi obat. Bunda akan mengalami pendarahan dan kram yang lebih berat dari periode normal.
Jaringan kehamilan mungkin terlihat seperti gumpalan darah besar, atau tampak putih atau abu-abu. Itu tidak terlihat seperti bayi. Prosesnya bisa menyakitkan, dan dokter kandungan mungkin akan meresepkan obat untuk membantu mengatasi ketidaknyamanan ini. Dokter kandungan mungkin juga menyarankan obat pereda nyeri yang dijual bebas. Untuk itu, bicarakan dengan dokter kandungan tentang pilihan pereda nyeri yang bisa dikonsumsi dengan aman.
Oh iya, Bunda, sebenarnya sebagian besar jaringan hilang dalam waktu 2 hingga 4 jam setelah kram dan pendarahan dimulai. Kram biasanya berhenti dalam satu hari. Pendarahan ringan atau bercak bisa berlangsung selama 4 hingga 6 minggu.
Dua minggu setelah jaringan keluar, dokter kandungan mungkin akan melakukan pemeriksaan USG atau tes lain untuk memastikan semua jaringan telah keluar seperti dikutip dari laman Thewomens.
Bercak ringan atau pendarahan bisa bertahan hingga satu bulan. Antibiotik diresepkan untuk mencegah infeksi. Komplikasi lain jarang terjadi, dan sebagian besar wanita tidak memerlukan janji konsultasi lanjutan.
Pada akhirnya, pilihan mana pun yang dipilih, diskusikan dengan dokter kandungan mengenai hal yang menjadi pilihan Bunda. Jika Bunda mengalami pendarahan hebat, demam, atau merasa tidak enak badan sebaiknya segera hubungi dokter. Pendarahan dan infeksi yang berbahaya merupakan risiko dari semua pengobatan, namun masalah ini jarang terjadi.Â
Rasa nyeri setelah keguguran
Penting Bunda ketahui  bahwa setelah keguguran, rasa sakit dan perdarahan yang muncul merupakan hal biasa. Ini akan terasa seperti menstruasi dan biasanya akan berhenti dalam dua minggu. Bunda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri biasa untuk mengatasi rasa sakitnya. Haid Bunda berikutnya biasanya akan datang dalam empat hingga enam minggu setelah keguguran.Â
Temui dokter atau datangi unit gawat darurat rumah sakit jika Bunda mengalami nyeri hebat dan pendarahan (lebih kuat dari nyeri haid), keputihan yang tidak normal, (terutama jika berbau), atau demam. Gejala-gejala ini mungkin berarti Bunda mengalami infeksi atau ada jaringan yang tertinggal.
Hubungan seks setelah keguguran
Kemudian, cobalah menghindari hubungan seks sampai pendarahan berhenti dan Bunda merasa nyaman. Gunakan pembalut sampai pendarahan berhenti (jangan gunakan tampon). Tak perlu khawatir, semua metode kontrasepsi aman setelah keguguran. Ada baiknya, temui dokter dalam empat hingga enam minggu untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kemudian, perawatan setelah keguguran yang perlu diperhatikan juga ialah bagaimana mengatasi gangguan tidur yang biasanya menghampiri. Biasanya, setelah keguguran, banyak wanita jadi sulit tidur karena masih merasa sedih dan berduka. Ini adalah reaksi yang normal dan sehat. Karena kita mencintai maka kita merasakan sakitnya kehilangan, yang merupakan hal yang mulia. Jadi, wajar saja jika Bunda merasa sedih dan mengalami gejala kesedihan secara mental, psikologis, emosional, dan fisik.
Jika Bunda mencoba menekan perasaan duka atau mencoba mengikuti nasihat salah orang lain untuk 'melanjutkan hidup', Bunda mungkin mendapati perasaan itu menyelinap ke dalam diri Bunda di saat-saat tenang sebelum tidur. Membiarkan diri berduka secara sadar mungkin merupakan langkah pertama untuk menenangkan pikiran agar bisa beristirahat di malam hari.
![]() |
Namun, ada saatnya mengakui kesedihan Bunda tidak cukup untuk membuat Bunda mendapatkan tidur yang Bunda butuhkan. Jika itu terjadi, ada beberapa strategi yang bisa Bunda coba seperti berikut:
1. Tidur yang baik
Tidur yang baik dapat menjadi kebiasaan yang dapat membantu Bunda tertidur dan tetap terlelap di malam hari. Biasakan untuk selalu menjaga kebersihan sebelum dan selama tidur agar bisa beristirahat dengan maksimal.
2. Kurangi kafein
Meskipun naluri mungkin ingin meminum kopi atau cola agar tetap terjaga di siang hari, kafein dapat mengganggu kemampuan Bunda untuk tertidur. Jadi, sebaiknya dikurangi asupan yang mengandung kafein ya, Bunda,
3. Hindari alkohol
Minum juga dapat mengganggu kemampuan Bunda untuk tidur. Meskipun bersifat depresan, alkohol dapat mengganggu tidur Bunda dalam banyak hal. Ini juga dapat memperburuk gejala fisik yang Bunda alami di pagi hari karena sifat dehidrasinya.
4. Ikuti rutinitas
Tidur pada waktu yang sama setiap malam, dan bangun pada waktu yang sama setiap pagi, akan membantu tubuh Bunda mendapatkan isyarat yang dibutuhkan bahwa sekaranglah waktunya untuk tidur.
5. Cobalah aktivitas tenang
Banyak dari kita yang bersalah karena menonton TV sebelum tidur atau bahkan di tempat tidur. Jika itu kebiasaan, Bunda dapat mencoba sesuatu yang tidak terlalu berisik dan merangsang. Misalnya, membaca, atau kerajinan tangan yang menenangkan seperti merajut atau menyulam, dapat membantu menenangkan pikiran.
6. Menjadi lebih aktif di siang hari
Sedikit olahraga dapat membuat Bunda lebih lelah secara fisik. Olahraga juga melepaskan endorfin untuk meningkatkan suasana hati Bunda dan dapat mencegah rasa sedih. Pastikan Bunda selesai berolahraga setidaknya empat jam sebelum tidur.
7. Merasa nyaman
Pastikan ruangan memiliki suhu yang tepat. Cobalah mandi atau berendam air hangat sebelum naik ke tempat tidur. Mintalah pasangan untuk memijat Bunda sebelum tidur.
8. Cobalah membuat jurnal
Membuat jurnal kesedihan dapat bermanfaat karena berbagai alasan. Meluangkan waktu 15 menit untuk mencatat pikiran dan perasaan sebelum tidur dapat membantu 'menghilangkan beban' dan menjernihkan pikiran sebelum tidur.
9. Gunakan teknik relaksasi
Bahkan dengan kebiasaan tidur yang sehat, Bunda mungkin masih menatap dinding begitu kepala menyentuh bantal. Jika itu terjadi, teknik relaksasi berikut mungkin bisa membantu membuat Bunda tertidur.
10. Bernafas dalam-dalam
Berbaring di tempat tidur dan mengambil napas perlahan dan terukur bisa menjadi cara yang bagus untuk menjernihkan pikiran dan merilekskan tubuh. Cobalah bernapas selama lima hitungan dan buang napas selama lima hitungan lagi. Berfokus pada napas dan mengulangi angka-angka itu mungkin bisa dilakukan
11. Cobalah alat bantu tidur
Ketika upaya kebersihan tidur dan relaksasi tidak cukup, pengobatan rumahan atau obat resep dapat membantu seperti misalnya mengonsumsi susu hangat, menggunakan aromaterapi, menggunakan obat herbal untuk tidur dan lainnya.
![]() |
Jika hal tersebut masih belum bekerja, lakukan upaya tambahan berikut ini ya, Bunda:
1. Atur ulang diri sendiri
Bangunlah dari tempat tidur, dan coba mulai kembali rutinitas waktu tidur Bunda. Gunakan kamar kecil, gosok gigi lagi, apa pun yang perlu Bunda lakukan. Kemudian, selesaikan rutinitas kembali di tempat tidur dan lihat apakah Bunda tertidur seperti dikatakan Elizabeth Czukas, RN, MSN, dikutip dari laman Very Well Family.
2. Jangan perhatikan jam
Jika Bunda memiliki jam yang menghadap ke tempat tidur, Bunda hanya akan menghitung menit yang berlalu. Jadi, buanglah, atau hilangkan semuanya.
3. Jangan menekan diri sendiri
Jika Bunda tidak bisa tidur, jangan biarkan hal itu membuat Bunda stres. Adrenalin dari rasa khawatir hanya akan membuat Bunda semakin sulit tidur. Sebaliknya, bangunlah dari tempat tidur, pergilah ke ruangan lain dan cobalah aktivitas yang tenang untuk sementara waktu.
Jangan pernah berpikir untuk tidur. Sebaliknya, anggaplah ini waktu yang tepat untuk menonton acara TV favorit atau membaca satu bab lagi dari novel yang Bunda miliki hingga mungkin merasa mengantuk segera setelah Bunda menghilangkan tekanan untuk tertidur.
Mengenai posisi tidur, carilah posisi tidur yang membuat Bunda nyaman. Berikan kenyamanan dengan sandaran bantal tambahan sehingga gangguan tidur dapat diminimalisir. Perhatikan juga tingkat keredupan cahaya di kamar yang membantu Bunda tertidur pulas usai lelah mengalami keguguran.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Kisah 3 Bunda Keguguran Berkali-kali, Punya Rahim Ganda & 6 Kali Kehilangan Janin

Kehamilan
4 Penyebab Keguguran yang Perlu Bunda Waspadai di Awal Kehamilan

Kehamilan
9 Penyebab Keguguran, dari Faktor Genetik hingga Penyakit Kronis

Kehamilan
Waspadai Gejala Abortus Imminens pada Kehamilan di Bawah 20 Minggu

Kehamilan
Bisakah Bunda Keguguran Tanpa Mengalami Pendarahan?


7 Foto
Kehamilan
7 Artis yang Pernah Alami Keguguran dan Berhasil Hamil Lagi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda