Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ketahui Bahaya Anemia pada Ibu Hamil, Gejala, Penyebab & Cara Mengatasinya

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Kamis, 09 Nov 2023 07:40 WIB

Ibu hamil sakit
Ketahui Bahaya Anemia pada Ibu Hamil, Gejala, Penyebab & Cara Mengatasinya/Foto: iStock
Daftar Isi
Jakarta -

Kehamilan membuat tubuh bekerja dua kali lebih keras daripada biasanya, Bunda. Hal ini karena tubuh Bunda juga harus bekerja untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil dalam kandungan

Salah satu bagian tubuh yang harus bekerja lebih ekstra adalah peredaran darah. Saat hamil tubuh harus menghasilkan lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan janin. Maka dari itu, penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan cukup zat besi agar terhindar dari anemia.

Anemia pada ibu hamil bisa menjadi bahaya dan tidak bisa dianggap sepele, Bunda. Berikut ini telah HaiBunda rangkum gejala, penyebab, dan cara mengatasi anemia pada ibu hamil.

Bahaya anemia pada ibu hamil

Anemia menjadi masalah yang cukup umum dirasakan oleh ibu hamil, kondisi ini biasanya diperparah dengan keluhan mual dan muntah yang sering dialami khususnya pada trimester 1. Anemia yang terjadi pada ibu hamil biasanya disebabkan kurangnya kandungan zat besi dalam darah.

Akibat dari kekurangan zat besi ini adalah tubuh tidak bisa memproduksi sel darah merah dan akhirnya membuat Bunda mengalami anemia. Anemia yang terjadi selama kehamilan tingkatannya bisa bervariasi mulai dari ringan hingga berat. 

Jika anemia yang terjadi masih berada dalam tingkatan ringan, biasanya dokter hanya akan memberikan obat tambah darah dengan dosis ringan. Namun, pada anemia tingkat berat biasanya perawatan di rumah sakit serta transfusi darah dibutuhkan. 

Bahaya anemia pada ibu hamil tidak bisa dianggap sepele, hal ini karena anemia dapat menyebabkan terjadinya masalah kesehatan yang lebih serius lagi baik pada Bunda atau Si Kecil. Anemia yang tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan bayi lahir prematur dengan berat badan rendah. Sedangkan pada Bunda, anemia dapat menyebabkan terjadinya komplikasi pasca persalinan.

"Jika mengalami anemia parah, Anda akan sangat lelah, sangat lamban. Kurangnya pasokan oksigen yang mengalir di seluruh tubuh Anda juga dapat mengakibatkan hasil kehamilan yang buruk seperti persalinan prematur, berat badan bayi rendah, dan bahkan depresi postpartum,” ujar dokter spesialis kandungan dan obstetri di Hartford HealthCare, Janice Hartnett, dikutip dari The Bump.

Gejala anemia pada ibu hamil

Gejala anemia pada tahap awal sering kali tidak disadari oleh sebagian ibu hamil. Pasalnya, gejala anemia ringan cukup mirip dengan gejala lain yang dirasakan di trimester pertama kehamilan. Berikut ini beberapa gejala terjadinya anemia saat hamil yang perlu Bunda ketahui.

  • Kulit, bibir, dan kuku pucat
  • Sering merasa lelah atau lemah
  • Pusing dan pingsan
  • Sesak napas
  • Detak jantung yang cepat
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Nyeri dada

Jika mengalami gejala ini terus menerus ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter kandungan. Jangan dibiarkan berlarut-larut atau mengonsumsi obat tanpa saran dari dokter, Bunda.

Cara mengatasi anemia saat hamil

Bahaya anemia pada ibu hamil sudah tidak bisa dianggap sepele dan harus segera diatasi jika sudah terjadi. Jika mengalami anemia ringan biasanya dokter akan meresepkan obat tambah darah atau zat besi, baik dalam bentuk tablet atau sirup.

Biasanya zat besi yang diresepkan harus dikonsumsi saat perut dalam keadaan kosong. Melansir dari Web MD, untuk membantu penyerapan zat besi, Bunda bisa mengonsumsinya bersamaan dengan minuman yang mengandung vitamin C misalnya jus jeruk tanpa gula tambahan.

Selain mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan biasanya dokter juga akan menyarankan Bunda untuk mengonsumsi makanan-makanan yang kaya akan kandungan zat besi. Berikut beberapa jenis makanan yang bisa Bunda konsumsi saat anemia:

  • Daging merah yang dimasak sampai matang.
  • Ikan, seperti sarden kaleng dan tuna kaleng.
  • Kacang-kacangan, seperti kacang polong dan kacang merah.
  • Sayuran hijau, seperti bayam, kale, dan brokoli
  • Buah-buahan, seperti stroberi dan bit.

Jika konsumsi zat besi dan makanan bergizi sudah tidak membantu, jalan satu-satunya yang bisa ditempuh adalah melakukan transfusi darah. Biasanya solusi ini dilakukan jika Bunda akan segera melahirkan, tapi masih mengalami anemia.

Itu dia sekilas tentang bahaya anemia pada ibu hamil, Bunda. Jangan lupa untuk kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya agar bisa melakukan pencegahan. 

Semoga informasi ini bermanfaat, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda