Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penyebab Ibu Hamil Darah Rendah, Adakah Bahayanya untuk Kesehatan Janin?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 28 Nov 2023 07:40 WIB

Pregnant woman sitting on sofa and having headache
Penyebab Ibu Hamil Darah Rendah, Adakah Bahayanya untuk Kesehatan Janin?/Foto: iStock
Daftar Isi
Jakarta -

Ibu hamil sering dihadapkan dengan masalah tekanan darah yang rendah. Penyebabnya bisa karena beberapa hal. Namun, adakah bahaya darah rendah untuk kesehatan janin?

Kehamilan menyebabkan banyak perubahan seiring tubuh beradaptasi dengan upaya yang diperlukan untuk menghasilkan bayi. Karena itu, ibu hamil sangat penting melakukan pemeriksaan rutin ke dokter selama semua tahap kehamilan.

Banyak ibu hamil yang tidak menyadari bahwa kehamilannya bisa berpengaruh pada tekanan darah. Biasanya tekanan darah menurun pada awal kehamilan dan mencapai titik terendah pada pertengahan trimester kedua. Setelah melahirkan, tekanan darah Bunda akan kembali seperti sebelum hamil.

Ibu hamil darah rendah

Melansir laman Medicienet, bagi kebanyakan dokter, tekanan darah rendah ditentukan dari tekanan darah yang menyebabkan seseorang mengalami gejala-gejalanya dan bukan berdasarkan pengukuran standar.

Gejala tekanan darah rendah yang paling umum pada kehamilan termasuk pusing dan bahkan pingsan. Sakit kepala ringan bisa bertambah parah saat berdiri tiba-tiba atau bangkit dari posisi berbaring.

Sebenarnya, tekanan darah rendah saat hamil merupakan hal yang normal. Kondisi ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan kecuali ibu hamil menunjukkan gejalanya.

Jika ibu hamil mengalami gejala tekanan darah rendah yang mengganggu, beri tahu dokter.

Penyebab tekanan darah rendah pada ibu hamil

Tingkat penurunan tekanan darah pada ibu hamil bervariasi. Namun, sebagian besar ibu hamil, tekanan sistolik turun 5 hingga 10 mmHg. Tekanan diastolik bisa turun hingga 15 mmHg pada kehamilan normal. Penurunan tekanan ini biasanya berlangsung selama kehamilan dan kembali ke tingkat semula setelahnya. Apa penyebabnya?

Berikut beberapa penyebab tekanan darah ibu hamil turun:

  1. Hormon-hormon yang membantu pertumbuhan kehamilan, juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah, yang menyebabkan pengumpulan darah di vena.
  2. Janin yang sedang tumbuh terus-menerus menggunakan energi Bunda untuk pembelahan & pertumbuhan sel, sehingga ibu hamil merasa kurang energi.
  3. Karena mual & muntah saat hamil sehingga asupan makanan pun berkurang, menyebabkan turunnya energi.

Penyebab lainnya, antara lain:

  • Tiba-tiba berdiri dari tempat tidur
  • Dehidrasi (Kurang asupan air)
  • Anemia (Hemoglobin rendah)
  • Muntah berlebihan
  • Kehilangan Darah/pendarahan dalam
  • Infeksi
  • Kondisi medis (penyakit Jantung, gangguan kelenjar endokrin, gangguan ginjal dll)
  • obat-obatan tertentu
  • Infeksi
  • Kekurangan gizi
  • Reaksi alergi

Pedomannya, tekanan darah yang normal itu jika sistolik kurang dari 120 mm Hg (angka atas) dan diastolik 80 mm Hg (angka bawah).

"Dokter biasanya menentukan Anda memiliki tekanan darah rendah jika tekanan darah Anda di bawah 90/60 mm Hg," kata Debra Rose Wilson yang merupakan seorang profesor, peneliti, dan praktisi kesehatan holistik  dikutip dari Healthline.

Dan jika ibu hamil mengalami gejala tekanan darah rendah, seperti pusing, sebaiknya coba lakukan hal berikut:

  • Hindari bangun dengan cepat ketika sedang duduk atau berbaring.
  • Jangan berdiri dalam jangka waktu lama.
  • Makanlah dalam porsi kecil sepanjang hari.
  • Jangan mandi atau berendam dengan air yang sangat panas.
  • Minum lebih banyak air.
  • Kenakan pakaian longgar.

"Sebaiknya Anda juga mengonsumsi makanan sehat dan mengonsumsi suplemen prenatal selama kehamilan untuk mencegah gejala tekanan darah rendah," jelasnya.

Tekanan darah rendah berpengaruh ke janin?

Wilson mengatakan, secara umum, tekanan darah rendah selama kehamilan tidak perlu dikhawatirkan kecuali ibu hamil mengalami gejalanya. Namun waspadai beberapa petanda yang menunjukkan masalah serius atau bahkan mengancam jiwa.

"Tekanan darah yang sangat rendah dapat menyebabkan jatuh, kerusakan organ, atau syok," ujar Wilson.

Selain itu, kata Wilson, tekanan darah rendah juga bisa menjadi tanda kehamilan ektopik, ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim.

Sejumlah besar penelitian telah dilakukan mengenai bagaimana dampak tekanan darah tinggi selama kehamilan terhadap bayi, namun data mengenai dampak tekanan darah rendah masih terbatas.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah rendah selama kehamilan dapat menyebabkan masalah, seperti lahir mati dan berat badan lahir rendah. Namun, penelitian lain menunjukkan adanya faktor risiko tambahan yang menjadi penyebab terjadinya hal ini.

"Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami dampak tekanan darah prenatal yang rendah terhadap kesehatan bayi," kata Wilson.

Jika ibu hamil memiliki tekanan darah rendah selama kehamilan, dokter mungkin akan melakukan tes lebih lanjut untuk menyingkirkan kondisi lain.

Ibu hamil juga biasanya tidak memerlukan pengobatan untuk tekanan darah rendahnya, keculi ada gejala serius atau kemungkinan terjadinya komplikasi. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda