HaiBunda

KEHAMILAN

Ketahui Perbedaan IVF Alami dan IVF Tradisional meski Sama-sama Program Hamil

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Selasa, 23 Jan 2024 22:15 WIB
Ketahui Perbedaan IVF Alami dan IVF Tradisional meski Sama-sama Program Hamil/Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Dalam perjalanan kehidupan pasangan suami istri, keinginan untuk memiliki keturunan seringkali menjadi satu dari banyak impian yang cukup mendalam.

Namun, bagi sebagian pasangan, terlebih mereka yang menghadapi kesulitan untuk konsepsi, impian tersebut dapat menjadi tantangan yang terbilang kompleks.

Seiring dengan kemajuan teknologi medis, in vitro fertilization (IVF) atau fertilisasi in vitro menjadi solusi yang dapat diandalkan untuk mewujudkan impian memiliki keturunan.


IVF atau fertilisasi in vitro adalah sebuah prosedur medis yang digunakan untuk membantu pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil. Metode ini melibatkan penggabungan sel telur dengan sperma di luar tubuh manusia, khususnya dalam lingkungan laboratorium.

IVF seringkali menjadi pilihan bagi pasangan yang menghadapi berbagai masalah kesuburan seperti endometriosis, gangguan tuba falopi, kelainan sperma pada pasangan pria, atau kondisi medis lain yang membuat konsepsi alami sulit terjadi.

Baca Juga : Bayi Tabung

IVF alami vs IVF tradisional

Dalam dunia IVF, terdapat dua pendekatan utama yang sering menjadi pilihan para pasangan yang menginginkan kehamilan, yaitu: IVF alami dan IVF tradisional.

Meskipun keduanya bertujuan membantu pasangan mencapai tujuan tersebut, terdapat perbedaan signifikan dalam metode dan pendekatan yang digunakan.

Kali ini Bubun akan membahas secara rinci perbedaan antara IVF alami dan IVF tradisional, membantu pasangan yang tengah mempertimbangkan opsi-opsi ini untuk membuat keputusan yang terinformasi dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Fertilisasi in vitro alami, atau IVF alami, dalam beberapa hal mirip dengan IVF konvensional atau tradisional. Prinsip dasarnya hampir sama: penyedia layanan kesehatan Bunda mengambil sel telur matang dari indung telur Bunda dan membuahi sel telur tersebut dengan sperma di laboratorium. Kemudian, embrio yang baru dibuat dipindahkan ke dalam rahim Bunda. Jika semuanya berjalan dengan baik, Bunda akan mendapatkan kehamilan yang sukses.

Namun, menurut Very Well Family, ada beberapa perbedaan besar antara IVF konvensional dan alami.

Dengan IVF konvensional, Bunda akan menerima suntikan medis secara teratur untuk merangsang ovarium Bunda dalam upaya menghasilkan banyak sel telur di dalam rahim Bunda. Para ahli menyebutnya superovulasi, atau stimulasi ovarium terkontrol (COS).

Bunda juga menerima obat-obatan untuk mencegah tubuh Bunda melepaskan telur-telur tersebut, sehingga telur-telur tersebut dapat dipanen dan kemudian diambil kembali. Obat yang biasa digunakan untuk tujuan ini adalah antagonis hormon pelepas gonadotropin, atau disebut juga dengan antagonis GnRH , seperti Ganirelix atau Cetrotide. 

“Obat ini menghentikan semua pesan dari otak ke ovarium, secara efektif mencegah sinyal ovulasi,” jelas Michael Zinger, MD, seorang OB/GYN dan ahli endokrinologi reproduksi di RMA Long Island IVF.

Sebagai perbandingan, nama 'IVF alami' mungkin membuat Bunda percaya bahwa ini adalah upaya yang sepenuhnya bebas pengobatan, tetapi tidak selalu sepenuhnya seperti itu.

Beberapa ahli membedakan antara IVF alami yang sepenuhnya bebas pengobatan dan yang oleh sebagian orang disebut IVF 'stimulasi minimal' atau  mini-IVF. Dengan IVF alami, Bunda tidak melakukan pengobatan. Dengan mini-IVF, dokter Bunda akan menawarkan sejumlah kecil obat perangsang ovarium sebelum pengambilan sel telur. 

Pasien jarang meminta IVF alami, menurut Peter Rizk, MD, seorang OB/GYN dan pakar kesuburan perempuan untuk Fairhaven Health di Bellingham, Washington, meskipun beberapa dari mereka mempertanyakan biaya semua pengobatan yang terkait dengan IVF standar.

Dr. Rizk biasanya memberi tahu mereka bahwa tingkat keberhasilan IVF alami lebih rendah dibandingkan IVF terstimulasi, namun dia bersedia mendiskusikan pilihan tersebut dengan pasien mana pun yang memiliki pertanyaan.

Meski IVF alami dan IVF tradisional memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu pasangan mencapai kehamilan, perbedaan dalam pendekatan penggunaan hormon menjadi faktor utama yang membedakan keduanya. IVF alami menawarkan pendekatan yang lebih lembut dengan dosis hormon yang lebih rendah, sementara IVF tradisional mengoptimalkan produksi telur dengan dosis hormon yang lebih tinggi.

Baik IVF alami maupun IVF tradisional perlu dipertimbangkan secara hati-hati, ya Bunda, berdasarkan kondisi kesehatan pasangan, preferensi pribadi, dan konsultasi dengan tim medis yang terlibat dalam prosedur ini.

Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan keputusan akhir harus disesuaikan dengan kebutuhan dan harapan pasangan suami istri. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Simak Bun, 3 Tips Membujuk Ayah untuk Periksa Kesuburan Bersama ke Dokter

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Reisa Broto Asmoro dan Suami Ajak Anak Piknik Berlatar Menara Eiffel

Parenting Amira Salsabila

Cara Menanam Cabe dari Bijinya di Rumah Bagi Pemula

Mom's Life Arina Yulistara

Vakum Jadi Aktor, Kini Herjunot Ali akan Jadi Pembicara di Acara Keuangan

Mom's Life Tim HaiBunda

Greysia Polii Rayakan Ultah saat Pulang Kampung ke Tomohon, Intip 5 Momen Spesialnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Batas Suara Keras yang Dianggap Aman untuk Ibu Hamil, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Deretan Artis Alami Berat Badan Turun Drastis usai Sakit, BB Panji Petualang Susut hingga 35 Kg

5 Potret Reisa Broto Asmoro dan Suami Ajak Anak Piknik Berlatar Menara Eiffel

Cara Menanam Cabe dari Bijinya di Rumah Bagi Pemula

Vakum Jadi Aktor, Kini Herjunot Ali akan Jadi Pembicara di Acara Keuangan

Batas Suara Keras yang Dianggap Aman untuk Ibu Hamil, Bunda Perlu Tahu

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK