Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penyebab Ibu Hamil Sering Kontraksi Palsu di Malam Hari dan Cara Mengatasinya

Annisya Asri Diarta   |   HaiBunda

Jumat, 05 Apr 2024 20:40 WIB

Pregnant young woman grimacing with hands on stomach while sitting at home
Foto: Getty Images/Nastasic
Daftar Isi
Jakarta -

Pada malam hari Bunda sering mengalami kontraksi palsu? Tidak perlu khawatir, Bunda karena hal tersebut wajar pada masa kehamilan. Braxton Hicks atau kontraksi palsu sering terjadi selama kehamilan, terutama pada trimester kedua dan ketiga.

Kontraksi ini umumnya tidak teratur dan tidak menyebabkan pembukaan serviks atau penipisan rahim seperti kontraksi nyata yang terjadi selama persalinan. Kontraksi palsu sering kali dirasakan sebagai ketegangan atau kekencangan di bagian depan perut dan bisa terjadi lebih sering pada malam hari atau saat istirahat.

Meski kontraksi palsu biasanya tidak menimbulkan masalah serius dan dapat diatasi secara mandiri. Sebelum mengetahui cara mengatasinya, penting untuk memahami penyebab adanya kontraksi palsu saat kehamilan, Bunda.

Baca Juga : Braxton Hicks

Kontraksi palsu di malam hari

Braxton hicks sering terjadi saat rahim 'berlatih' untuk persalinan, tujuannya membantu melunakkan serviks meski tidak menyebabkan pembukaan serviks atau penipisan rahim seperti kontraksi persalinan yang sebenarnya.

Walaupun pemicunya tidak selalu jelas, beberapa faktor seperti berolahraga, berhubungan intim, atau dehidrasi dapat memicu kontraksi braxton hicks.

Tidak mengherankan jika kontraksi ini sering terjadi di malam hari, ketika kesibukan sehari-hari mulai mereda dan tubuh beristirahat.

Seiring perkembangan kehamilan, kontraksi braxton hicks cenderung menjadi lebih intens dan lebih sering, hal ini merupakan bagian normal dari proses persiapan tubuh untuk persalinan.

Namun, penting untuk selalu memperhatikan perubahan apa pun dalam pola kontraksi atau gejala lain yang tidak biasa, dan berkonsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran, Bunda.

Perbedaan kontraksi braxton hicks dan kontraksi persalinan

Kedua kontraksi ini sangat berbeda dan dapat di identifikasi, berikut cara membedakan kontraksi braxton hicks dengan kontraksi persalinan. Simak selengkapnya, Bunda.

  1. Kontraksi braxton hicks biasanya dimulai pada awal trimester kedua. Sedangkan kontraksi persalinan biasanya tidak sampai akhir trimester ketiga, kecuali untuk kasus persalinan prematur.
  2. Braxton hicks biasanya terjadi di bagian depan perut dan terbatas. Sedangkan kontraksi persalinan dimulai dari punggung tengah dan melingkari perut.
  3. Braxton hicks biasanya tidak merasakan adanya nyeri sampai sedikit tidak nyaman sebelum dikurangi dan dihentikan. Sedangkan kontraksi persalinan dimulai dengan rasa tidak nyaman dalam skala ringan namun intensitasnya meningkat seiring berjalannya waktu.
  4. Durasi dari kontraksi braxton hicks tidak dapat diprediksi dan tidak teratur, biasanya selama 30 detik sampai 2 menit. Sedangkan kontraksi persalinan terjadi selama 30 sampai 90 detik dan menjadi lebih lama serta lebih konsisten.
  5. Jarak kontraksi braxton hicks sporadis dan semakin jauh seiring berjalannya waktu. Sedangkan kontraksi persalinan mempunyai pola yang konsisten dan semakin dekat seiring berjalannya waktu.
  6. Kontraksi braxton hicks dapat dihentikan dengan mengubah posisi atau aktivitasnya. Sedangkan kontraksi persalinan tidak dapat dihentikan.
  7. Kontraksi braxton hicks tidak mempengaruhi leher rahim. Sedangkan kontraksi persalinan sangat mempengaruhi karena serviks akan menipis (efface) dan terbuka (dilatasi).

Cara mengatasi kontraksi palsu

Kontraksi braxton hicks biasanya berlangsung singkat, antara 30 detik hingga dua menit. Hal ini bisa membantu ibu hamil untuk tetap tenang saat menghadapinya. Rileksasi adalah kunci penting untuk meredakan kontraksi dan melakukan teknik pernapasan serta beristirahat dalam posisi yang nyaman dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan selama kontraksi.

Dehidras menjadi faktor pemicu kontraksi braxton hicks. Oleh sebab itu, penting bagi ibu hamil untuk memastikan asupan cairan yang cukup. Minum banyak air dan menjaga kandung kemih agar tidak terlalu penuh juga membantu mengurangi kemungkinan kontraksi braxton hicks.

Jumlah cairan yang direkomendasikan sekitar 8 hingga 12 gelas air per hari. Dengan langkah ini, dapat membantu menjaga tubuh terhidrasi dan meminimalkan kemungkinan terjadinya kontraksi braxton hicks yang terlalu sering.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda