Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Terungkap Jumlah Energi yang Dibutuhkan Perempuan saat Hamil, Di Luar Ekspektasi Bun

Alysa Audriani   |   HaiBunda

Senin, 03 Jun 2024 21:20 WIB

ilustrasi kehamilan
Foto: Getty Images/iStockphoto/erreperdomo
Jakarta -

Sudah menjadi rahasia umum bahwa menjalani kehamilan bukanlah hal yang muda. Hal ini lantaran seorang ibu hamil harus mengandung janin di dalam kandungan selama 9 bulan. Tidak hanya membutuhkan kesanggupan fisik, ibu hamil juga perlu memiliki mental yang sehat agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. 

Seperti yang Bunda mungkin telah ketahui, tubuh ibu hamil juga akan mengalami berbagai perubahan. Seiring berjalannya waktu, janin akan semakin membesar sehingga berat badan ibu hamil juga akan bertambah.

Tak menutup kemungkinan, ibu hamil juga dapat merasakan tubuh menjadi semakin lemas dibandingkan biasanya. Tentu, ini disebabkan oleh janin yang semakin tumbuh setiap trimesternya. Bila mengalami lemas selama kehamilan, bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh energi yang berkurang. 

Namun, apakah Bunda tahu seberapa banyak energi yang sebenarnya dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mengandung janin? Simak terus untuk mengetahui jawabannya ya.

Energi yang dibutuhkan oleh ibu hamil

Sebelumnya, ibu hamil mungkin tidak pernah tahu berapa jumlah energi yang diperlukan agar tubuh tetap kuat saat berbadan dua. Akan tetapi, penelitian terbaru sudah menemukan jawabannya lho.

Melansir dari The New York Times, terdapat sebuah penelitian yang baru dirilis dalam jurnal Science. Penelitian tersebut dilakukan oleh para peneliti di Australia. Lebih lanjut, hasil penelitian tersebut menunjukkan jumlah energi yang dibutuhkan bagi ibu hamil selama 9 bulan adalah sekitar 50.000 kalori makanan.

Tentu, jumlah kalori ini bukanlah angka yang kecil. Bila dibandingkan, 50.000 kalori tersebut bahkan juga diperkirakan setara dengan 50 es krim kemasan besar. Hasil tersebut juga ternyata di luar ekspektasi para peneliti, Bunda. 

Sebelumnya, peneliti memiliki perkiraan yang lebih rendah karena berasumsi bahwa sebagian besar energi yang terlibat dalam sistem reproduksi akan disimpan di dalam janin dan jumlahnya relatif kecil. Kendati demikian, hasilnya berbeda dengan apa yang telah diperkirakan.  

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Dustin Marshall ahli biologi evolusi di Monash University dengan mahasiswanya, mereka menemukan bahwa jumlah energi yang tersimpan dalam jaringan janin hanya menyumbang sebanyak 4 persen dari total jumlah energi yang dibutuhkan untuk kehamilan. Sementara itu, 96 persen energi sisanya dapat diperoleh sang Bunda melalui tambahan lainnya seperti makanan. 

“Fakta tersebut mengejutkan saya,” ujar Dustin Marshall saat diwawancarai oleh The New York Times, dikutip dari Motherly

“Kami kembali ke sumbernya berkali-kali karena jumlah energinya tampak sangat tinggi berdasarkan ekspektasi dari teori,” tambahnya. 

Melihat hasil tersebut, Dr. Dustin Marshall dan rekan mahasiswanya juga memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahaminya. Oleh karena itu, mereka juga mencoba untuk membandingkan metabolisme manusia dengan hewan khususnya mamalia. 

Bandingkan metabolisme manusia dengan mamalia saat lakukan penelitian

Ternyata, penemuan jumlah energi yang diperlukan oleh ibu hamil ini awalnya berasal dari penelitian tentang metabolisme yang sudah lama dilakukan oleh Dr. Dustin Marshall. 

Dr. Dustin Marshall mulanya mengumpulkan data yang lengkap terkait energi yang diperlukan oleh berbagai spesies mamalia selama hidup mereka. Perlu Bunda ketahui bahwa setiap spesies juga memiliki kebutuhan energi yang berbeda ya.

Dari data yang ia kumpulkan, ia menyadari bahwa sebagian besar mamalia betina tidak hanya harus memberi makanan sebagai energi pada tubuhnya sendiri, namun juga harus memberikan energi tambahan pada keturunannya. Begitu juga dengan ibu hamil, Bunda. 

Ketika Dr. Marshall baru mulai menyelidiki jumlah energi yang diperlukan untuk reproduksi, ia tidak dapat menemukan angka yang pasti. Selain itu, peneliti lainnya memperkirakan bahwa energi yang digunakan perempuan untuk mengisi daya bagi tubuh mereka saat hamil mungkin hanya mencapai 20 persen dari energi yang ada di jaringan bayi. Kendati demikian, Dr. Dustin Marshall tidak percaya dengan perkiraan tersebut.

Maka dari itu, ia beserta para mahasiswanya mencoba mencari jumlah energi itu sendiri. Mereka mencoba untuk mencari berbagai jurnal ilmiah untuk mendapatkan informasi terkait berapa banyak jumlah energi yang tersimpan dalam jaringan masing-masing keturunan mamalia.

Tak hanya itu, mereka juga mencari tingkat metabolisme keseluruhan betina saat sedang bereproduksi, yang dapat diperkirakan oleh para ilmuwan dengan mengukur berapa banyak oksigen yang dikonsumsi para betina tersebut.

Dengan mengumpulkan data tersebut, mereka menemukan bahwa ukuran seekor hewan mempunyai pengaruh besar terhadap berapa banyak energi yang dibutuhkannya untuk bereproduksi. 

Perlu Bunda ketahui bahwa metabolisme suatu spesies juga memiliki peran dalam jumlah energi yang dibutuhkan tersebut. Misalnya, mamalia berdarah panas dapat menggunakan energi tiga kali lipat lebih besar dibandingkan dengan reptil dan hewan berdarah dingin lainnya meski ukuran mereka sama.

Mungkin, terdapat berbagai alasan mengapa mamalia harus mengeluarkan energi tidak langsung yang begitu besar saat hamil. Hal ini karena banyak spesies yang membangun plasenta untuk mentransfer nutrisi ke embrio mereka.

Selain itu, Dr. Dustin Marshall juga menduga manusia harus mengeluarkan energi yang sangat tinggi karena perempuan dapat menjalani  kehamilan lebih lama dibandingkan mamalia lainnya.

Bunda, itulah informasi terkait seberapa banyak energi yang dibutuhkan oleh ibu hamil ketika mengandung janin. Semoga informasinya bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda