
kehamilan
Mengenal Kondisi Hypocalcemia pada Ibu Hamil, Gejala & Cara Mengatasinya
HaiBunda
Senin, 28 Oct 2024 18:00 WIB

Kondisi rendahnya kalsium dalam darah atau hypocalcemia dapat terjadi selama hamil. Kondisi tersebut bisa memengaruhi perkembangan janin termasuk meningkatkan risiko kelahiran mati.
Maka dari itu, mengenal kondisi hypocalcemia pada ibu hamil sangatlah penting. Bunda setidaknya perlu memahami gejala, risiko, hingga cara mengatasi hypocalcemia.
Peran penting kalsium untuk ibu hamil
Kalsium merupakan salah satu mineral penting yang diperlukan oleh tubuh. Saat hamil, kalsium dibutuhkan untuk membangun tulang dan gigi janin yang sedang mulai berkembang, Bunda.
Jenis mineral ini juga berperan dalam perkembangan jantung, saraf, dan otot yang sehat, serta mengembangkan ritme jantung, dan kemampuan pembekuan darah yang normal.
Perlu Bunda ketahui, sebagian besar kalsium dalam tubuh memang tersimpan dalam tulang. Tetapi, kalsium juga dibutuhkan dalam darah untuk membantu kerja saraf dan otot-otot agar dapat bergerak, membantu pembekuan darah bila terjadi perdarahan, dan membantu jantung bekerja dengan baik.
Mendapatkan cukup kalsium dalam makanan selama hamil sangat penting terutama di tiga bulan terakhir kehamilan. Di waktu tersebut, bayi tumbuh dengan cepat sehingga mereka sangat membutuhkan kalsium.
Dikutip dari Baby Center, kalsium juga dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mengurangi risiko hipertensi dan preeklamsia. Jika Bunda tidak mendapatkan cukup kalsium dalam makanan saat hamil, maka bayi akan mengambilnya dari tulang. Hal tersebut dapat mengganggu kesehatan Bunda di kemudian hari.
Ya, rendahnya tingkat kalsium dalam darah atau hypocalcemia dapat menghambat kemampuan tubuh untuk melakukan fungsi-fungsi penting tubuh secara keseluruhan.
Apa Itu hypocalcemia?
Hypocalcemia merupakan kondisi ketika kadar kalsium dalam darah terlalu rendah. Banyak kondisi kesehatan berbeda yang dapat menyebabkan hypocalcemia, dan sering kali disebabkan oleh kadar hormon paratiroid (PTH) atau vitamin D yang tidak normal dalam tubuh. Hypocalcemia bisa ringan atau berat, dan bersifat sementara atau kronis (seumur hidup).
Mengutip dari Journal Plos One, hypocalcemia pada kehamilan masih menjadi masalah kesehatan utama, khususnya di negara berkembang di mana asupan kalsium harian kurang optimal. Ketidakseimbangan elektrolit ini dapat menyebabkan konsekuensi yang parah pada ibu hamil dan anak-anak.
Risiko yang dihadapi akibat hypocalcemia
Dilansir Times of India, risiko hypocalcemia berkaitan dengan hambatan pertumbuhan janin yang dapat menyebabkan sekitar 40 persen kelahiran mati hingga massa tulang yang rendah pada bayi baru lahir. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko bayi kecil untuk usia kehamilan.
Selain ini, kadar kalsium yang rendah dalam darah disebut dapat meningkatkan kadar timbal dalam serum darah ibu. Hal tersebut berpotensi meningkatkan angka kesakitan serta kematian ibu dan bayi baru lahir.
Dalam ulasan di Oman Medical Journal tahun 2018, dijelaskan bahwa hypocalcemia dikaitkan dengan gangguan hipertensi dan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah, seperti preeklamsia dan gangguan pertumbuhan janin.
![]() |
Gejala hypocalcemia
Seseorang yang mengalaminya mungkin tidak merasakan gejala hypocalcemia. Akan tetapi dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat mengancam jiwa.
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, gejala hypocalcemia ringan dapat meliputi:
- Kram otot di punggung dan kaki
- Kulit kering dan bersisik
- Tekstur rambut lebih kasar dari biasanya
- Kuku rapuh
Jika tidak diobati, hypocalcemia dapat memengaruhi sistem saraf dan kondisi mental. Ibu hamil mungkin mengalami gejala seperti:
- Kehilangan ingatan
- Depresi
- Kecemasan
- Rasa mudah tersinggung
- Halusinasi (mendengar atau melihat hal-hal yang tidak ada)
Pada kasus yang lebih parah, gejalanya dapat meliputi:
- Kesemutan di bibir, lidah, jari, atau kaki
- Kejang otot yang menyakitkan
- Masalah pernapasan yang disebabkan oleh kejang otot di tenggorokan
- Kejang
- Detak jantung tidak normal (aritmia)
- Gagal jantung
Cara mengatasi hypocalcemia ibu hamil
Suplemen kalsium oral merupakan pengobatan yang paling umum untuk hypocalcemia. Mengobati penyebab hypocalcemia sama pentingnya dengan mengobati hypocalcemia itu sendiri, Bunda.
Jika gejalanya ringan, ibu hamil mungkin dapat mengembalikan kadar kalsium dengan suplemen harian. Jumlah yang umum adalah 1.500 hingga 2.000 miligram, dibagi menjadi dua atau tiga dosis per hari.
Penanganan selanjutnya adalah pemberian suplemen vitamin D. Ibu hamil yang mengalami hypocalcemia kronis sering mengonsumsi suplemen vitamin D bersama dengan pil kalsium agar tubuh mereka dapat menyerap kalsium dengan baik.
Sementara pada kondisi yang serius, penanganan medis lanjutan dibutuhkan. Bila mengalami gejala ringan dan merasa ada yang salah dengan tubuh, Bunda sebaiknya segera periksa ke dokter ya. Jangan sampai hypocalcemia tidak terdeteksi dan menimbulkan dampak pada perkembangan janin.
Demikian penjelasan mengenai hypocalcemia. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Benarkah Ibu Hamil Sakit Pinggang karena Kekurangan Kalsium? Simak Jawaban Dokter

Kehamilan
20 Makanan Tinggi Kalsium untuk Ibu Hamil, Piliihan Terbaik yang Bukan cuma Susu

Kehamilan
10 Vitamin Kalsium untuk Ibu Hamil Terbaik & Waktu yang Tepat Meminumnya

Kehamilan
Seberapa Penting Minum Suplemen Kalsium saat Hamil?

Kehamilan
3 Makanan Sumber Kalsium yang Disarankan untuk Ibu Hamil


5 Foto
Kehamilan
7 Potret Kehamilan Kedua Dinda Hauw, Shaka bakal Punya Adik Perempuan Nih
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda