
menyusui
Cara Bedakan Benjolan Payudara Akibat Masalah Menyusui dan Kanker
HaiBunda
Selasa, 12 Jan 2021 14:52 WIB

Jakarta – Ada banyak kekhawatiran yang Bunda rasakan ketika sedang menyusui si kecil. Entah khawatir dengan si kecil atau diri Bunda sendiri, termasuk mengalami kanker payudara saat masih menyusui anaknya.
Bagi seorang wanita, tentunya akan khawatir jika ada perubahan fisik yang terjadi pada bagian tubuhnya. Misalnya, jika mendapati adanya benjolan di area tubuh. Banyak yang khawatir kalau benjolan tersebut adalah bentuk dari adanya kanker.
Salah satu kanker yang paling banyak diidap wanita selain kanker serviks adalah kanker payudara. Wanita yang mengetahui bahwa mereka mengidap kanker payudara cenderung memiliki kekhawatiran tentang keamanan menyusui dan mungkin akan bertanya-tanya apakah pengobatan kanker payudara dapat memengaruhi keadaan sang buah hati. Terlebih si kecil masing dalam fase menyusui.
Tapi, apakah Bunda bisa terkena kanker payudara saat menyusui? Faktanya, memang ada kemungkinan untuk mengembangkan kanker payudara saat fase menyusui sang buah hati. Tapi, hal ini justru jarang terjadi, Bunda. Wanita yang menyusui hanya mencapai 3 persen terkena kanker payudara dari kasus kanker payudara yang ada.
Dikutip dari Medical News Today, menurut National Cancer Institute, beberapa penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker payudara sementara lebih tinggi pada tahun-tahun setelah kehamilan dan persalinan. Peningkatan risiko ini mungkin disebabkan oleh perubahan hormonal selama kehamilan.
Secara keseluruhan, ternyata menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara, terutama pada wanita pra-menopause, Bunda. Pada saat mengandung dan menyusui, tubuh akan mengurangi jumlah siklus menstruasi yang dialami seorang wanita.
Hal ini akan meminimalisir Bunda terpapar hormon yang dapat meningkatkan risiko kanker tertentu. Meskipun risikonya rendah, Bunda tetap harus berkonsultasi dengan dokter jika Bunda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan payudara.
Ibu yang sedang menyusui berisiko terhadap kanker payudara, karena dokter mungkin tidak berpikir untuk memeriksa lebih lanjut benjolan di payudara ibu menyusui. Terkadang masalah menyusui memang dianggap mirip dengan gejala kanker. Bahkann, mammogram dan USG payudara cenderung memberikan hasil yang tidak meyakinkan selama menyusui.
Konsultan laktasi bersertifkat Philippa Pearson-Glase dari IBCLC menjelaskan, benjolan yang ada di payudara bisa sangat umum terjadi saat menyusui, terutama benjolan yang keluar dan masuk. Penyebab benjolan yang lebih persisten termasuk pembengkakan, saluran tersumbat, dan mastitis.
Untuk informasi lebih lanjut, klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda.
Simak juga video cara mencegah mastitis:
Faktor-faktor Penyebab Payudara Memiliki Benjolan Saat Menyusui
Cara bedakan benjolan payudara akibat masalah menyusui dan kanker/ Foto: iStock
Jika pembengkakan atau mastitis tidak segera ditangani, hal ini dapat menyebabkan abses payudara. Benjolan di ketiak juga bisa dikaitkan dengan menyusui karena jaringan payudara meluas ke ketiak.
Kemungkinan, penyebab lain dari benjolan termasuk kista berisi ASI (galactoceles), kista dan tumor jinak (fibroadenoma), dan jarang terjadi adanya kanker payudara. Bunda bisa langsung tanyakan kepada ahli kesehatan tentang benjolan yang tidak hilang setelah seminggu atau lebih, atau yang memang Bunda khawatirkan ya.
Benjolan payudara yang persisten mungkin memerlukan pemeriksaan medis untuk menentukan penyebabnya. Untuk sebagian besar tes, misalnya dengan ultrasonografi, mammogram, CT scan, MRI scan, biopsi jarum dan biopsi inti yang tidak akan mengganggu aktifitas Bunda saat menyusui si kecil. For your information, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan payudara memiliki benjolan saat menyusui.
Faktor-faktor penyebab payudara memiliki benjolan saat menyusui:
1. Pembengkakan
Pada minggu-minggu awal menyusui, biasanya payudara menjadi terlalu penuh dengan ASI, sehingga terasa menggumpal dan tidak nyaman. Ini disebut pembengkakan. Pembengkakan sering terjadi pada tahap awal menyusui, tetapi dapat terjadi setiap kali pengosongan payudara tidak tuntas.
Gejala pembengkakan biasanya akan hilang saat payudara sudah kosong. Kondisi ini juga dapat mereda seiring waktu karena tubuh Bunda akan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi akan ASI. Philipa mengatakan, “Beberapa pembengkakan saat ASI Anda pertama kali masuk dan dalam beberapa minggu pertama bisa jadi hal yang normal, tetapi payudara bengkak yang membengkak di waktu lain mungkin berarti bayi Anda tidak mengeluarkan ASI dari semua area payudara,” jelasnya dikutip dari Breast Feeding.
2. Saluran yang tersumbat
Sel-sel khusus di payudara menghasilkan ASI sebelum mengalir dari saluran kecil ke puting susu. Jika air susu terlalu jarang untuk dikeluarkan maka hal ini dapat menyumbat saluran. Hal ini dapat menyebabkan ASI terperangkap di jaringan payudara, yang dapat membentuk benjolan dan yang akan menyebabkan timbulnya rasa sakit. Dalam kebanyakan kasus, pijat payudara dan kompres dengan air hangat dapat membantu mengatasi saluran yang tersumbat.
Klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda.
Kista Menjadi Faktor Adanya Benjolan di Payudara Saat Menyusui
Cara bedakan benjolan payudara akibat masalah menyusui dan kanker/ Foto: iStock
3. Mastitis
Mastitis adalah peradangan atau infeksi pada payudara. Kemungkinan besar terjadi setelah pembengkakan atau saluran yang tersumbat. Jika ASI tersangkut di payudara, protein susu dapat menumpuk dan akhirnya mulai bocor ke jaringan sekitarnya. Selain benjolan, mastitis juga dapat menyebabkan hal-hal seperti kemerahan pada payudara, demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan.
Jika Bunda memiliki mastitis atau peradangan pada payudara, jangan khawatir ya. Menyusui dapat membantu mengeluarkan ASI yang terperangkap dari jaringan, yang merupakan cara terbaik untuk meredakan gejala.
4. Abses payudara
Abses adalah komplikasi mastitis yang jarang terjadi tetapi berbahaya. Ini adalah salah satu cara tubuh menangani infeksi untuk mencegahnya menyebar ke seluruh tubuh. Bagian tengah abses berisi kantong nanah dan bakteri. Abses biasanya akan terasa seperti benjolan yang nyeri dan bengkak di dalam payudara, dan Bunda yang mengalami abses mungkin akan merasakan demam. Begitu abses terbentuk, jaringan yang terinfeksi di tengah tidak dapat keluar. Abses membutuhkan perawatan medis segera. Sebaiknya segera berkonsultasilah ke tenaga professional ya, Bunda.
5. Kista
Yang terakhir ketika payudara Bunda terasa ada benjolan, mungkin saja ini adalah kista. Kista kecil, yang dikenal sebagai galactoceles, terkadang bisa terbentuk di payudara. Kista mengandung susu dan bisa datang dan pergi tergantung berapa banyak ASI yang ada di payudara. Benjolan kecil ini biasanya tidak terasa nyeri dan akan hilang setelah laktasi selesai.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
9 Gejala Awal Kanker Payudara selain Benjolan & Cara Mengobatinya

Menyusui
Deteksi Dini Kanker Payudara Ditanggung BPJS, Ini Cara & Syaratnya

Menyusui
Amankah Penderita Kanker Payudara Menyusui Bayi? Ini Kata Dokter

Menyusui
Kenali Perbedaan Tumor Payudara Jinak & Ganas, Busui Perlu Tahu

Menyusui
4 Jenis Tes Kesehatan Payudara dan Kisaran Biayanya, Simak Bun


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda