
menyusui
7 Aktivitas Berbahaya Jika Bunda Lakukan Saat Masih Menyusui Si Kecil
HaiBunda
Minggu, 10 Jan 2021 17:40 WIB

Jakarta – Perlu Bunda ketahui bahwa ada hal-hal yang harus dihindari selama proses menyusui. Beberapa aktivitas perlu Bunda hindari karena akan membahayakan si kecil dan juga akan memengaruhi produksi ASI lho.
Meskipun beberapa hal sudah menjadi kebiasaan Bunda, ada baiknya jika harus memikirkan dampak jangka panjang yang akan terjadi. Agar Bunda dan si kecil lebih sehat, ada baiknya Bunda meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk Bunda yang dapat membahayakan si kecil ya.
Baca Juga : 10 Larangan Ibu Menyusui |
Dikutip dari Fox News, ada 7 kegiatan berbahaya untuk kesehatan si kecil jika terus Bunda lakukan. Bukan tidak mungkin kebiasaan buruk itu juga akan memengaruhi produksi ASI. Nah, agar tidak salah langkah, yuk disimak baik-baik.
1. Merokok
Bagi kebanyakan wanita yang merokok, kehamilan adalah pendorong yang mereka butuhkan untuk bisa berhenti merokok. Faktanya, wanita yang berhenti merokok karena kehamilan terus menjauhkan diri dari kebiasaan itu 26 minggu setelah mereka melahirkan.
Sebuah studi tahun 2010 di jurnal Nicotine and Tobacco Research menemukan, jika Bunda melakukan kebiasaan merokok lagi setelah kehamilan, bukan hanya racun dari rokok yang masuk ke dalam ASI Bunda yang menjadi masalah, tetapi paparannya saja sudah berbahaya.
Para ahli mengatakan bahwa nikotin yang diencerkan, sebagian kecil akan melewati ASI. Meskipun paparan asap merupakan faktor risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS), menyusui sebenarnya melindungi terjadinya SIDS, jadi wanita yang merokok tetap harus menyusui.
“Meskipun mungkin ada sesuatu dalam ASI yang kami lebih suka bayi tidak memilikinya, ada begitu banyak bayi akan melalui ASI sehingga ia tidak akan melalui susu formula sehingga akan jauh lebih baik baginya untuk diberi ASI,” jelas Diana West, seorang konsultan laktasi bersertifikat internasional dan direktur hubungan media untuk La Leche League di Chicago, Illinois..
2. Berbagi tempat tidur
Apakah Bunda tidur dengan si kecil di ranjang yang sama dan sering tertidur saat menyusui? Hati-hati ya, Bunda, karena berbagi tempat tidur dengan anak yang masih bayi bisa berbahaya lho. Sekitar 3.500 bayi meninggal setiap tahun di Amerika Serikat karena kematian terkait tidur, termasuk sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), kematian yang tidak jelas, mati lemas dan pencekikan yang tidak disengaja, menurut American Academy of Pediatrics (AAP).
Pada tahun 2016, AAP mengeluarkan pernyataan kebijakan tentang tidur yang aman dan mengakui pentingnya menyusui untuk mencegah SIDS. Mereka juga merekomendasikan bayi berbagi kamar tidur dengan orang tua mereka sampai mereka berusia 1 tahun atau setidaknya selama enam bulan dan mengatakan bayi harus diletakkan telentang serta dengan tempat tidur yang terpisah, seperti di keranjang bayi, boks bayi tanpa seprai, selimut atau bantal di dekat kepala atau wajah bayi.
3. Pakai bra ketat dan berkawat bisa mastitis
Bunda yang sedang menyusui kerap kali ada yang memiliki masalah mastitis atau peradangan payudara yang lebih tinggi. Menurut penelitian, peradangan payudara yang terjadi mempengaruhi sekitar 10 persen wanita.
Bunda lebih mungkin terkena mastitis jika payudara Bunda penuh, jika saluran ASI tersumbat, atau jika Bunda mengenakan pakaian ketat atau bra berkawat. Mastitis biasanya tidak menyebabkan infeksi pada ASI tetapi pada jaringan di sekitar payudara.
Gejalanya bisa berupa kemerahan, nyeri tekan, atau kaku di sekitar payudara. Bunda mungkin juga mengalami demam dan kelelahan. Dokter yang menangani mungkin meresepkan antibiotik, tetapi Bunda harus terus menyusui karena mengosongkan payudara Bunda dapat mengatasi mastitis dan cairan lambung si kecil dapat membunuh bakteri jika Bunda mengalami infeksi. Selain itu, banyak istirahat dan minum air putih agar cepat merasa lebih baik, ya Bun.
Untuk mengetahui bahaya lainnya, BACA HALAMAN SELANJUTNYA.
Nah, agar Bunda menyusui tidak mengalami mastitis seperti Citra Kirana, simak cara mencegahnya seperti dalam video di bawah ini ya:
Minum Alkohol Saat Hamil Membahayakan Janin
7 aktivitas berbahaya jika dilakukan saat masih menyusui/ Foto: iStock
4. Alkohol
Alkohol akan dengan cepat diserap ke dalam aliran darah. Sebagai aturan umum, satu minuman keras membutuhkan waktu antara dua hingga tiga jam untuk dimetabolisme. Jika Bunda minum minuman keras, sebaiknya tidak menyusui bayi. Memompa dan membuang tidak akan menghilangkan alkohol lebih cepat. Tetapi Bunda dapat memompa untuk kenyamanan atau untuk menjaga suplai ASI Bunda.
Alkohol itu sendiri sebenarnya menurunkan produksi ASI. Alkohol juga merupakan penghambat oksitosin yang kuat. Dilansir Contemporary Obgyn, pada ibu menyusui, pelepasan oksitosin yang terkait dengan konsumsi alkohol merangsang pengeluaran ASI, yang juga dapat menurunkan jumlah ASI yang tersedia untuk bayi yang menyusui. Semakin tinggi asupan alkohol, semakin besar efeknya. Namun, satu penelitian mencatat bahwa minum sedikitnya 0,3 g alkohol per dapat mengurangi produksi susu sekitar 10 persen.
5. Ganja
Meskipun ada data terbatas tentang efek ganja pada bayi, The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan American Academy of Pediatrics mencegah para ibu untuk menggunakannya. Seperti merokok, racun dan paparan asap dari ganja sangat berbahaya.
Obat tersebut juga menumpuk di sel lemak bayi. Karena seorang ibu yang terpengaruh juga kemungkinan besar mengalami gangguan, hal itu dapat memengaruhi kemampuannya untuk merawat bayinya dan meningkatkan risiko SIDS, terutama jika dia berbagi tempat tidur.
6. Obat resep
Sebagian besar obat resep aman dikonsumsi saat menyusui, tetapi sebaiknya bicarakan dengan dokter yang menangani Bunda sebelum memulai pengobatan baru. Bunda juga dapat memeriksa database LactMed National Institutes of Health (NIH) untuk informasi tentang obat-obatan tertentu.
Secara umum, obat masuk ke dalam ASI dengan 1 persen dari dosis ibu, jadi jumlah yang diterima si kecil terbatas. Namun keamanan obat-obatan jangka pendek lebih dapat diprediksi daripada obat-obatan jangka panjang yang digunakan dalam jangka waktu tertentu karena dapat menumpuk di dalam tubuh Bunda. “Bayi tidak dapat memetabolisme obat secepat hati atau ginjal ibu,” kata Meek.
7. Vitamin dan suplemen
Sebagian besar vitamin dan suplemen aman dikonsumsi saat menyusui, tetapi Bunda harus berbicara dengan dokter professional, terutama jika Bunda meminumnya dalam dosis tinggi. Terlebih lagi, suplemen herbal memiliki variasi dalam cara produksinya, dan terdapat potensi kontaminasi serta kurangnya kontrol kualitas, dan beberapa herbal seperti sage atau peppermint dapat menurunkan suplai ASI.
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
5 Kandungan Suplemen Dilarang untuk Ibu Menyusui, Ada yang Bikin ASI Mampet

Menyusui
4 Hal Berbahaya yang Sebaiknya Dihindari Busui agar Tak Rusak Nutrisi Asi

Menyusui
Alasan Ibu Menyusui Tidak Dianjurkan Makan Es Krim

Menyusui
Risiko Mengonsumsi Sushi untuk Ibu Menyusui

Menyusui
4 Hal Sepele yang Sering Dilewatkan Ibu Saat Menyusui si Kecil


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda