
menyusui
Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui, Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Minggu, 31 Jan 2021 10:55 WIB

ASI adalah makanan utama untuk bayi dari usia 0 sampai 6 bulan. ASI memiliki banyak kandungan gizi yang dapat bermanfaat untuk tumbuh kembang Si Kecil. Untuk menjaga kualitas ASI tentunya harus diiring dengan pola hidup yang sehat, seperti Bunda harus mengonsumsi makanan yang bergizi, olahraga secukupnya, serta istirahat yang cukup.
Secara umum, tidak ada makanan yang dilarang. Sebaliknya, makanan ibu menyusui adalah makanan yang seimbang dan bervariasi. Meski begitu, ada beberapa makanan dan minuman yang mungkin ingin Bunda batasi saat menyusui atau ada beberapa makanan yang menyebabkan Bunda alergi.
“Sebenarnya tidak ada makanan yang harus dihindari oleh semua Ibu menyusui. Kebanyakan Ibu menyusui bisa terus mengonsumsi makanan yang biasanya mereka makan,” tutur Lindsey Shipley,konsultan laktasi bersertifikat, mengutip dari The Bump.
Meski tidak ada pantangan untuk Bunda yang sedang menyusui, ada beberapa jenis makanan yang harus Bunda hindari saat menyusui. Hal ini karena berpotensi memengaruhi kualitas ASI, Bunda. Terlebih jika Bunda memiliki alergi makanan atau minuman, seperti produk susu, seafood, atau kacang-kacangan. Kemungkinan besar Si Kecil juga akan mengalami alergi yang sama jika Bunda mengonsumsi makanan pemicu alergi.
Nah, di bawah ini ada makanan yang harus Bunda kurangi atau hindari selama masa menyusui. Dikutip dari Health Line, WEB MD, dan NHS UK berikut deretan makanan dan minuman yang dihindari dalam masa menyusui.
Makanan yang dikurangi atau dihindari saat menyusui:
1. Ikan tinggi merkuri
Ikan adalah sumber asam docosahexaenoic (DHA) dan eicosapentaenoic acid (EPA) yang baik. Asam lemak omega 3 yang penting untuk perkembangan otak pada bayi, namun sulit ditemukan di makanan lain.
Namun, beberapa ikan dan makanan laut juga bisa mengandung merkuri tinggi, logam yang bisa menjadi racun. Terutama pada bayi dan anak-anak, yang lebih sensitif terhadap keracunan merkuri. Paparan merkuri tingkat tinggi yang akut secara permanen dapat memengaruhi sistem saraf pusat bayi. Akibatnya, mereka mungkin mengalami keterlambatan atau gangguan pada pengartian, keterampilan motorik halus, perkembangan bicara dan bahasa, serta kesadaran visual-spasial. Oleh karena itu, ikan yang mengandung merkuri tinggi harus dihindari saat menyusui.
Untuk memastikan asupan omega 3 yang cukup sekaligus mengurangi risiko keracunan merkuri, Bunda yang menyusui dianjurkan untuk menghindari ikan merkuri tinggi dan sebagai gantinya mengonsumsi 8–12 ons atau 225–340 gram ikan rendah merkuri per minggu.
2. Telur, kacang tanah, dan kacang-kacangan
Bagaimana jika Bunda tidak alergi, dan Bunda ingin mencegah Si Kecil mengembangkan alergi? Mengurangi makanan tertentu dari pola makan Bunda dapat mengurangi kemungkinan eksim kondisi kulit pada Si Kecil. Mintalah nasihat dari dokter atau dokter anak mengenai alergi Si Kecil.
Klik halaman selanjutnya ya, Bunda.
Simak juga tips mencegah mastitis pada ibu menyusui, dalam video berikut:
Makanan dan Minuman yang Dikurangi atau Dihindari Saat Menyusui
Ilustrasi menyusui/ Foto: iStock
3. Kafein
Bukan hanya teh dan kopi yang mengandung kafein, tapi kafein juga ada dalam cokelat dan berbagai minuman energi serta minuman ringan. Sebaiknya, Bunda bisa lebih bijak untuk mengurangi kafein saat menyusui karena ini adalah stimulan yang dapat membuat si kecil menjadi gelisah. Jika Bunda memang minum kafeina, usahakan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 300 mg sehari. Berikut beberapa rincian dalam penggunaan kafein agar Bunda lebih paham.
• 1 cangkir kopi saring = 140 mg
• 1 cangkir kopi instan = 100 mg
• 1 kaleng minuman energi (250 ml) = 80 mg (kaleng yang lebih besar dapat berisi hingga 160 mg kafein)
• 1 cangkir teh = 75 mg
• 1 (50 g) batang coklat polos = hingga 50 mg
• 1 minuman cola = 40 mg
4. Alkohol
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), tidak minum alkohol adalah pilihan teraman selama menyusui. Namun, minum sesekali kemungkinan aman, selama Bunda berhati-hati tentang jumlah dan waktunya.
Berapa banyak alkohol yang dapat diperoleh bayi dari ASI tergantung pada seberapa banyak alkohol yang Bunda konsumsi dan kapan Bunda mengonsumsinya. Penelitian menunjukkan bahwa jumlah alkohol dalam ASI mencapai puncaknya 30–60 menit setelah Bunda minum terakhir kali.
Selain itu, alkohol dapat bertahan dalam sistem Bunda hingga 2-3 jam. Ini hanya untuk satu minuman. Semakin banyak alkohol yang Bunda konsumsi, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk dibersihkan dari tubuh Bunda.
Selain itu, asupan alkohol yang berlebihan dan sering selama menyusui telah dikaitkan dengan peningkatan risiko pola tidur yang terganggu, keterlambatan keterampilan psikomotor, dan bahkan keterlambatan kognitif di kemudian hari.
5. Susu sapi
Alergi susu sapi adalah salah satu alergi makanan anak yang paling umum. Meskipun lebih umum terjadi ketika susu formula bayi pertama kali diperkenalkan atau ketika si kecil mulai makan makanan padat, hal itu dapat terjadi saat menyusui.
Gejala berupa reaksi kulit seperti ruam merah yang gatal, bengkak pada bibir, wajah dan sekitar mata, sakit perut, muntah, kolik, diare atau sembelit hidung berair atau tersumbat, serta eksim. Beberapa bayi tidak toleran laktosa atau gula alami dalam susu. Artinya Si Kecil tidak bisa mencernanya. Tapi ini bukan alergi dan mungkin hanya sementara. Gejalanya meliputi diare, muntah, dan sakit perut.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Bun, Ini 7 Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui

Menyusui
Ibu Menyusui Suka Makan Cokelat, Risikonya Apa Sih?

Menyusui
Ibu Menyusui Banyak Mengonsumsi Makanan Manis, Bikin ASI Berbahaya?

Menyusui
7 Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Ibu Menyusui, Teh hingga Bawang

Menyusui
Ibu Menyusui Makan Pedas, Boleh Enggak Sih?


5 Foto
Menyusui
Lesty Kejora hingga Dinda Hauw, 5 Artis ini Jalani Ramadan sebagai Ibu Menyusui
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda