Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Cara Menyimpan ASI Perah untuk Bayi Prematur

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 07 Apr 2021 15:09 WIB

Automatic breast pump, mothers breasts milk is the most healthy food for newborn baby. Happy mother with babys at bed room ,home,vintage color
Ilustrasi/Foto: iStock

Bayi prematur biasanya masih butuh perawatan di ruang khusus untuk menunjang pertumbuhannya sampai dikatakan cukup bulan. Untuk itu, menyimpan ASI perah adalah salah satu upaya yang Bunda bisa lakukan agar bisa tetap memberi ASI eksklusif kepadanya.

Meski terkesan gampang, menyimpan ASI perah juga sebenarnya tidak bisa sembarangan, lho. Bunda benar-benar harus memastikan ASI perah itu ada di tempat yang aman dan tidak terkontaminasi bakteri.

Dilansir laman Very Well Family, Meredith Shur, MD, dokter spesialis kandungan dan kebidanan menjelaskan, keamanan anak menjadi prioritas utama Bunda saat berurusan dengan ASI dan anak.

Menurut Shur, bayi prematur memiliki kekebalan yang lemah. Saat Bunda menyimpan ASI perah untuk bayi yang sakit atau prematur, Bunda harus menutup dan mengamankannya segera.

"Setelah ditutup, wadah penampung tidak boleh dibuka kembali sampai siap digunakan," ujar Shur.  

ASI perah bisa terkontaminasi apabila Bunda tidak berada di lingkungan yang bersih, atau tidak dapat mencuci tangan sebelum mengambil ASI. Kalau Bunda tidak yakin hasil perahan Bunda steril dari bakteri, sebaiknya Bunda buang agar tidak membahayakan Si Kecil.

Bagaimana dengan mencampur ASI perah dari berbagai waktu dalam satu wadah? Pada bayi prematur, pencampuran ASI perah sebaiknya tidak dilakukan. Berbeda dengan bayi yang lahir cukup bulan, Bunda boleh mencampur ASI perah dengan beberapa syarat.

Banner 2 Wanita Korea Nikahi Pria Indonesia

"Bunda menggabungkan semua ASI yang diperah pada hari yang sama," kata Shur. Selain itu, beberapa hal ini juga menjadi pertimbangan apabila Bunda ingin menggabungkan ASI perah, di antaranya;

1. Kebersihan: pastikan tangan, pompa, dan wadah pengumpulan ASI perah bersih.

2. Bayi cukup bulan: bunda memiliki bayi yang sehat dan lahir cukup bulan. Ingat, menggabungkan ASI perah untuk bayi prematur tidak disarankan, Bun.

3. Penggunaan di rumah: penyimpanan ASI perah untuk penggunaan pribadi.

Tak hanya pada bayi prematur, Shur menambahkan, mencampur ASI perah dalam beberapa kondisi ini juga tak disarankan.

"Tidak aman menambahkan ASI yang Anda pompa hari ini ke dalam wadah ASI yang Anda pompakan kemarin atau minggu lalu," Shur menjelaskan.

Sedangkan untuk ASI yang baru dipompa sebaiknya tidak dicampur ke dalam wadah berisi ASI yang sudah didinginkan

"Jika Anda ingin menambahkan susu segar yang baru saja dipompa ke dalam botol susu yang sudah didinginkan dan dipompa pada hari yang sama, Anda perlu mendinginkannya," kata Shur.

Pertama, masukkan ASI segar ke dalam lemari es selama 30 menit hingga satu jam. Kemudian, setelah dingin, Bunda bisa menambahkannya ke wadah lain berisi susu dingin. Kuncinya adalah samakan dulu suhu antara keduanya.

Lanjut baca halaman selanjutnya Bunda.

Untuk memerah ASI dengan optimal, alat juga harus mumpuni. Simak tips memilih botol ASI di video ini:

[Gambas:Video Haibunda]




ASI PERAH YANG TIDAK BOLEH DICAMPUR

Breast milk frozen in storage bag and baby lying on background

Ilustrasi/Foto: iStock

Sama halnya  jika mancampur ASI yang dicairkan dan ASI segar pada suhu yang sama, Bunda dapat memasukkannya ke dalam botol yang sama untuk disusui bayi. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kandungan ASI selalu berubah mengikuti kebutuhan bayi.

ASI segar atau baru diperah akan lebih bagus untuk Si Kecil ketimbang ASI yang diperah tiga bulan lalu. Sebab, nutrisi yang dibutuhkannya saat ini tentu berbeda dengan nutrisi yang dibutuhkannya tiga bulan lalu.

Bunda juga tidak boleh menambahkan ASI yang baru saja diperah ke dalam botol ASI yang telah dicairkan kalau berencana menyimpan ASI perah. Setelah mencairkan ASI beku, Bunda tidak dapat menyimpannya apalagi membekukannya lagi. Bunda harus menggunakan ASI perah itu dalam waktu 24 jam atau dibuang.

"Jika Anda ingin menyimpan ASI segar, Anda harus memisahkannya dari susu apa pun yang telah Anda cairkan," jelas Shur.

Sementara itu, mengenai lamanya penyimpanan ASIP, Dr Jack Newman, dokter spesialis anak dalam The Ultimate Breastfeeding Book of Answer mengatakan apabila dibekukan total, ASI dapat bertahan selama 6 bulan atau lebih.

Dalam ruang freezer di kulkas, ASI bertahan selama 2 sampai 4 bulan. "Pastikan memberi label tanggal sehingga Anda menggunakan ASI yang paling lama dahulu, ASI paling baik dicairkan dengan meletakkan wadah dalam air hangat yang mengalir, lalu dikocok agar merata," kata Newman.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda