
menyusui
Panduan Memilih Kantong ASI yang Aman
HaiBunda
Sabtu, 10 Apr 2021 16:35 WIB

Menyimpan ASI mungkin terdengar sederhana. Tapi tahukah Bunda, penyimpanan ASI tidak saja perlu dilakukan dengan benar dalam teknis penyimpanannya tetapi juga harus diperhatikan betul wadah yang digunakan untuk menyimpannya.Â
Melansir Todaysparent, aturan praktisnya ASI yang tidak tersentuh sangat aman untuk bayi Bunda dengan hanya didiamkan di suhu kamar selama empat jam atau kurang dari waktu tersebut, seperti dikatakan Deborah Campbell, ahli neonatologi di The Children Hospital di New York.
Baca Juga : Cara Menyimpan ASI Perah untuk Bayi Prematur |
"Jika lebih dari empat jam, Bunda sebaiknya membuang sisa ASI tersebut. Jika Bunda tidak akan menggunakannya selama waktu tersebut dan bayi belum ingin meminumnya, segera masukkan ke lemari es atau freezer,"saran Deborah.Â
Ya, memperlakukan ASI memang tidak bisa sembarangan ya, Bunda, termasuk dalam hal penyimpanan. Berbagai faktor memang berperan penting dalam menjaga kualitas ASI yang Bunda simpan, baik itu di suhu ruang, di freezer, maupun di lemari es. Beragam faktor tersebut pun memengaruhi berapa lama ASI yang Bunda simpan dapat bertahan dengan aman.
Faktor-faktor yang dimaksud antara lain volume susu, suhu ruangan, bagaimana susu tersebut dipompa, fluktuasi suhu lemari es dan freezer, serta yang tak terlupakan yakni faktor kebersihan.
Sebagai Bunda yang ingin memberi yang terbaik untuk buah hatinya, cara menyimpan ASI dan faktor kebersihannya tak boleh dilupakan. Pastikan Bunda menggunakan pompa ASI yang bersih dan steril, lalu menyimpannya di tempat yang bersih dan steril pula.
Perlu Bunda ingat bahwa penggunaan kantong ASI tidak bisa sembarangan. Lanjut baca halaman selanjutnya.
Bunda juga bisa memerah ASI dengan tangan, lho. Simak di video berikut tipsnya.
PANDUAN MEMILIH KANTONG ASI YANG AMAN
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/LaChouettePhoto
Dengan memilih kantong ASI yang aman termasuk dari bahan dan juga ketahanan, ASI yang Bunda berikan pada si kecil pun tidak perlu dikhawatirkan kualitasnya.Â
Bagi Bunda yang beraktivitas di luar dan melakukan pemompaan ASI, sebaiknya Bunda memilih wadah ASI berbahan kaca. Kalaupun Bunda lebih menyukai kantong ASI plastik karena lebih praktis dan ringan, pastikan Bunda memilih plastik khusus penyimpanan ASI yang bebas dari BPA.Â
Oh ya, Bunda, sangat penting juga untuk mensterilkan wadah sebelum digunakan ya. Selain itu, tidak disarankan pula untuk menyimpan ASI dalam wadah botol plastik bayi terutama jika Bunda akan membekukannya. Sebab, wadah tersebut dianggap berkualitas rendah.
Bunda dapat menemukan berbagai wadah kantong ASI yang aman di toko dan apotik. Biasanya, kantong ASI berbahan plastik khusus sangat difavoritkan banyak Bunda karena mudah digunakan dan disimpan.
Keunggulan dari wadah kantong ASI ini yakni cocok untuk sekali pakai, tidak diperlukan pembersihan karena sudah steril, terbuat dari bahan ramah lingkungan, tidak mengandung bispehnol yang digunakan dalam komposisi kantong plastik berkualitas rendah, lebih praktis karena tidak memakan tempat ketika disimpan, dan lainnya, seperti dikutip dari laman Medium.
Baca Juga : ASI Booster Alami untuk Busui Selama Ramadhan |
Selain kantong ASI plastik, Bunda juga dapat memilih wadah kaca untuk menyimpan ASI jangka panjang di dalam freezer. Botol kaca dinilai lebih baik karena dapat bertahan lama sehingga Bunda dapat mencuci dan menggunakannya berkali-kali.
Botol kaca juga tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga dapat menghemat uang Bunda dalam jangka panjang. Namun, wadah kaca memang memiliki kekurangan dibandingkan wadah penyimpanan plastik. Salah satunya yakni botol kaca dapat dengan mudah pecah dan bisa berbahaya bagi penyimpanan ASI. Bunda dapat kehilangan ASI dalam jumlah berapa pun dan tentu ini akan menjadi peristiwa yang tidak diinginkan dari setiap Bunda.
Selain itu, botol kaca juga membutuhkan perawatan. Bunda harus melakukan perawatan intens dengan memastikan Bunda mencuci dan menyimpannya dengan benar. Kekurangan lainnya juga wadah kaca lebih mengambil banyak ruang di lemari es atau freezer ketimbang wadah plastik. Serta, Bunda perlu mencairkan ASI dalam wadah kaca secara perlahan untuk mencegah wadah kaca retak ataupun pecah.
Bagi Bunda yang ingin menggunakan wadah kaca, pastikan untuk mengisinya 3/4 dari kapasitas yang ada. Sebab, ASI dapat mengembang selama proses pembekuan. Jika wadah kaca diisi terlalu penuh maka wadah kaca bisa pecah.Â
Dengan mengisinya 3/4 dari kapasitas botol kaca yang ada akan membantu kualitas ASI terjaga dengan baik. Selain itu, dengan mengisi wadah kaca dengan benar memungkinkan untuk pemuaian selama proses pembekuan. Dan, pastikan juga Bunda menutup botol kaca dengan benar untuk membantu melindungi ASI dari kontaminasi dan bau selama ASI tetap disimpan dalam freezer.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Cara Menggunakan Kantong ASI yang Perlu Diperhatikan agar ASIP Tetap Berkualitas

Menyusui
10 Rekomendasi Kantong ASI Perah Anti-Bocor dan Ramah di Kantong

Menyusui
7 Tips Menggunakan Kantong ASI, Bunda Perlu Tahu

Menyusui
3 Pertimbangan Penting Sebelum Beli Kantong ASI

Menyusui
3 Pertimbangan Penting Sebelum Membeli Kantong ASI Perah


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda