
menyusui
Pekan Menyusui Sedunia, Ini 5 Fakta Terbaru Menyusui yang Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Minggu, 01 Aug 2021 08:10 WIB

Pekan Menyusui Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Agustus. Tahun ini, peringatan Pekan Menyusui Sedunia fokus pada perlindungan menyusui dan bayi menyusu di masa pandemi.
Seperti yang kita ketahui, menyusui adalah cara terbaik memenuhi nutrisi buah hati. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa ASI adalah makanan ideal untuk bayi. Sementara itu, menyusui adalah salah satu cara efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak.
"ASI menyediakan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi di bulan-bulan pertama kehidupan, dan terus menyediakan hingga setengah atau lebih dari kebutuhan nutrisi anak usia 6-12 bulan dan sepertiga selama dua tahun kehidupannya," tulis WHO dalam website resminya.
Selama masa pandemi ini, menyusui menjadi tantangan bagi sebagian besar ibu di dunia. Belakangan, aturan tentang menyusui pun berubah, termasuk di Indonesia.
Berikut telah HaiBunda rangkum, 5 fakta terbaru tentang menyusui dalam rangka memperingati Pekan Menyusui Sedunia 2021:
1. Atlet Olimpiade yang masih menyusui boleh bawa anak
Pelaksanaan Olimpiade Tokyo tahun ini akan lebih bersahabat untuk para atlet wanita yang menyusui, Bunda. Penyelenggara acara, International Olympic Committee (IOC), sepakat membuat aturan baru agar atlet wanita boleh membawa anaknya yang masih menyusui.
Pada bulan Juni 2021, pihak penyelenggara mengumumkan bahwa atlet yang menyusui diizinkan membawa anak-anaknya ke Olimpiade bila memang diperlukan. Langkah ini tentu menjadi keputusan yang menggembirakan bagi para atlet wanita yang selama ini galau untuk merawat anak mereka karena harus bertanding.
Penyelenggara Olimpiade mengatakan pada BBC Sport bahwa anak-anak yang ikut harus berada dalam usia menyusui. Nantinya, anak-anak ini akan tinggal di luar akomodasi tim penyelenggara dan terpisah dari villa atlet.
Seorang juru bicara IOC mengatakan bahwa mereka senang pihak penyelenggara menemukan solusi khusus bagi ibu menyusui yang menjadi atlet Olimpiade Tokyo. "Saya senang melihat begitu banyak ibu bersaing di level tertinggi, termasuk Olimpiade," katanya, dilansir BBC.
Baca Juga : Yoga Sambil Menyusui Anak, Yes or No? |
Simak juga 4 diet yang dilarang untuk Bunda saat menyusui, dalam video berikut:
BUNDA POSITIF COVID-19 BOLEH MENYUSUI
Pekan Menyusui Sedunia, Ini 5 Fakta Terbaru Menyusui yang Perlu Bunda Tahu/ Foto: iStock
2. Tunda menyapih di masa pandemi
Menyusui memang memberikan manfaat luar biasa bagi buah hati ya, Bunda. Di masa pandemi ini, Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Nia Umar, bahkan menyarankan para Bunda untuk menunda dulu rencana menyapih anaknya.
Nia menyatakan bahwa menyusui masih menjadi andalan utama anak mendapatkan nutrisi tepat selama masa pandemi. Selain itu, menyusui juga memberikan perlindungan yang sangat baik untuk si Kecil.
"Dalam situasi pandemi seperti saat ini, sepasang ibu dan anaknya membutuhkan ketenangan dan kenyamanan. Ini bisa didapatkan dari 1 M, yakni Menyusui. Untuk itu buat para ibu di luar sana yang masih menyusui anaknya, atau berencana menyapih dalam waktu dekat, saran saya adalah tunda menyapih," ujar Nia, dalam video yang diterima HaiBunda, belum lama ini.
Nia Umar juga menyampaikan bahwa menyusui masih bisa dilanjutkan terus selama Bunda dan Si Kecil nyaman. Sesuai rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Bunda bisa terus menyusui buah hati sampai usia 2 tahun.
3. Ibu positif COVID-19 boleh menyusui bayinya
Bunda yang terpapar COVID-19 tak perlu khawatir menyusui bayinya. Kemenkes menyatakan bahwa ibu menyusui yang positif terinfeksi COVID-19 masih tetap boleh memberikan ASI untuk buah hatinya.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah saat memberikan ASI, Bunda harus tetap menerapkan protokol kesehatan ketat dan tidak mengalami gejala berat. Jika Bunda merasa tidak sanggup menyusui karena kondisi tubuh menurun, maka bayi dapat diberikan ASI perah.
"Apabila seorang ibu merasa dirinya lemah dan tidak memiliki kekuatan untuk menyusui langsung, maka bayi dapat diberikan ASI perah (ASIP) baik oleh ibu maupun anggota keluarga yang lain," tulis Kemenkes RI, dikutip dari Instagram resminya, Jumat (9/7/21).
Nah, saat Bunda positif menyusui buah hati, jangan lupa memakai masker, cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi, serta membersihkan dan mendisinfeksi permukaan dan benda yang sering disentuh Bunda dan buah hati.
VAKSINASI COVID-19 HINGGA DONOR ASI
Pekan Menyusui Sedunia, Ini 5 Fakta Terbaru Menyusui yang Perlu Bunda Tahu/ Foto: iStock
4. Vaksinasi COVID-19 untuk ibu menyusui
Vaksinasi COVID-19 untuk ibu menyusui telah diatur dalam Surat Edaran dengan Nomor HK.02.02/11/368/2021 mengenai pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Pemerintah telah menjamin keamanan vaksin COVID-19 ada ibu menyusui dan bayinya.
Mengutip Emergency Nutrition Network (ENN) Inggris, WHO Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) atau tim ahli penasihat strategis WHO menyatakan bahwa ibu menyusui adalah bagian dari kelompok yang direkomendasikan mendapatkan vaksinasi COVID-19. Menurut mereka, vaksin tidak akan berdampak pada kemampuan wanita untuk menghasilkan ASI.
Penelitian terbaru bahkan menunjukkan bahwa antibodi vaksin COVID-19 bisa dideteksi di ASI. Artinya, transfer antibodi ini berpotensi dapat terjadi antara ibu dan bayi melalui pemberian ASI.
5. Aturan tentang donor ASI akan dibuat di RI
Aturan tentang donor ASI telah dimuat dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 33 tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif. Dalam PP ini dijelaskan bahwa pemberian ASI eksklusif dapat dilakukan oleh pendonor ASI bila ibu kandung tidak dapat memberikan ASI eksklusif.
Dalam PP ini juga dijelaskan persyaratan untuk melakukan donor ASI, Bunda. Meski sudah diatur negara, masih banyak para Bunda yang tidak memahami donor ASI ini.
Menurut Koordinator Substansi Pengelolaan Konsumsi Gizi Direktorat Gizi Masyarakat, Mahmud Fauzi, SKM, M.Kes, hingga kini pemerintah juga tengah menggodok Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) terkait donor ASI. Fauzi mengatakan bahwa aturan donor ASI ini benar-benar harus tepat agar tidak disalah artikan, Bunda.
"Namun memang terjemahan donor ASI tidak seperti untuk orang yang karena malas menyusui lalu mencari donor. Itu kita harus hati-hati dalam menyikapi," ujar Fauzi, dalam Konferensi Pers Perayaan Kampanye Pekan Menyusui Sedunia (PMD) via Zoom, belum lama ini.
Nantinya, PMK akan mengatur pemberian donor ASI pada bayi yang memiliki indikasi medis. Selain itu, pemberian donor ASI ini juga hanya dalam jangka waktu singkat.
"Donor ASI nanti dirancang lebih kepada bayi yang mempunyai indikasi medis, jadi dia membutuhkan ASI ini untuk tetap hidup dan ini sifatnya sementara, bukan terus-menerus," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Fauzi juga menanggapi donor ASI pada ibu yang meninggal akibat COVID-19 usai melahirkan. Menurutnya, pemberian donor ASI mungkin bisa diberikan, tapi hanya dalam waktu singkat. "Kalau jangka panjang tidak masuk pambasahan kami," ungkapnya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
1 Agustus 2023 Memperingati Hari Apa? Ada Supermoon hingga Pekan ASI Sedunia

Menyusui
Pekan ASI Sedunia 1-7 Agustus 2023: Tema, Sejarah, Tujuan & Alasan Merayakannya

Menyusui
Begini Perlindungan Ibu Menyusui di Masa Pandemi COVID-19

Menyusui
15 Ucapan yang Tak Boleh Dikatakan Pada Ibu Menyusui untuk Dukung ASI Eksklusif

Menyusui
Menyusui Bisa Bantu Menyehatkan Bumi? Ini Kata Pakar


7 Foto
Menyusui
7 Potret Bunda Seleb Menyusui di Tengah Sibuknya Aktivitas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda